MUQODDIMAH....
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد سيد المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين (أما بعد) فهذا مختصر في أصول الدين وجملة من فروعه على مذهب الإمام الشافعي رضي الله عنه سميته: (الرياض البديعة) في أصول الدين وبعض فروع الشريعة، راجياً من الله أن ينفع به طلبة العلم لا سيما المبتدئين وأن يوجه إليه رغبة الراغبين
Semua puji milik dan bagi Allah yang mengurus seluruh alam. Rahmat Allah dan keselamatan semoga terlimpah curah atas baginda kita Muhammad yang menjadi pimpinan seluruh rasul (para utusan Allah) dan juga kepada keuarganya dan para sahabatnya seluruhnya dan kepada orang-orang yang mengikuti para sahabat halnya kebaikan sampai hari kiamat.
(Adapun setelah membaca bismillah dan alhamdulillah sholawat beserta salam) Maka yang hadir didalam hati saya yaitu satu kitab yang diringkas dalam hal menerangkan pokok agama dan sekumpulan dari cabang-cabang agama menurut madzhab Imam As-Syafi’i Radhiyallahu Anhu, kemudian aku menamakan kitab ringkas ini dengan “Riyadhul Badi’ah” dalam menjelaskan pokok agama dan sebahagian cabang-cabang syariat, halnya mengharapkan dari Allah agar Allah menjadikan bermanfaat kitab ringkas ini kepada para penuntut ilmu terutama bagi orang-orang yang baru belajar dan semuga Allah menghadapkan kitab ringkas ini kepada orang-orang yang menyukai (agar orang-orang menyukai kitab ringkas ini).
ويجب للرسل عليهم الصلاة والسلام الصدق في جميع ما أخبروا به ولو بالمزح والأمانة والفطانة وتبليغ ما أمروا بتبليغه للخلق
Dan Wajib (Mengimani) bagi Rasul bagi mereka Shalawat dan Salam, bahwa mereka benar dalam segala apa yang diberitakan oleh para Rasul, walau hanya dengan (gambaran) candanya (para Rasul), dan Wajib mengetahui dan mengimani, bahwa para Rasul itu (memiliki) Sifat Amanah (Terpercaya) dan memiliki Sifat Fathonah (Pintar) dan memiliki Sifat Tabligh, menyampaikan semua yang diperintahkan Allah kepada Para Rasul untuk menyampaikanya kepada Makhluq Allah.
ويستحيل عليهم الكذب والخيانة والبلادة وكتمان شيء مما أمروا بتبليغه
Dan mustahil kepada Para Rasul, bahwa mereka memiliki Sifat Bohong, dan memiliki Sifat Khiyanat, dan memiliki sifat Bodoh, dan memiliki Sifat menyembunyikan sesuatu yang diperintahkan Allah kepada Para Rasul untuk menyampaikanya. (Semuanya itu Sifat-Sifat yang tidak mungkin ada pada Para Rasul)”
اعلم أنه يجب على كل شخص من المكلفين ولو كان رقيقاً أن يعرف أركان الإسلام والإيمان. فأركان الإسلام خمسة: أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت الحرام إن استطعت إليه سبيلاً.
Ketahuilah oleh kalian semua akan sesungguhnya wajib atas setiap orang yang baligh dan beraqal walaupun orang itu adalah hamba sahaya (abid) harus mengetahui rukun-rukun Islam dan Iman. Rukun Islam itu ada lima:
- Bersaksi bahwa tidak ada lagi tuhan yang haq kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.
- Mendirikan (melaksanakan perintah) Shalat.
- Memberikan (mengeluarkan) Zakat.
- Berpuasa di bulan Ramadhan.
- Dan pergi berhaji (ke baitullah) bila kamu mampu untuk berangkat melakukanya.
وأركان الإيمان ستة: أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وبالقدر خيره وشره، ويجب عليه أيضاً أن يعرف عقائد الإيمان وهي الصفات الواجبة لله تعالى والمستحيلة عليه والجائزة في حقه والصفات الواجبة للرسل عليهم الصلاة والسلام. والمستحيلة عليهم والجائزة في حقهم.
Dan rukun-rukun Iman itu ada enam :
- Iman kepada Allah
- Iman akan (adanya) para Malaikat Allah.
- Iman akan kitab-kitab(yang diturunkan) Allah.
- Iman akan adanya para utusan Allah.
- Iman akan adanya Hari Akhir
- Iman akan Qodar baik dan buruknya (dari Allah)
Dan begitu juga di wajibkan kepada setiap orang untuk mengetahui “Aqoidul Iman” yaitu sifat-sifat yang wajib bagi Allah, dan Sifat-sifat yang mustahil bagi Allah, dan Sifat-sifat jaiz (Boleh) bagi Allah. Dan sifat-sifat yang wajib bagi para Rasul, dan sifat-sifat yang mustahil bagi para Rasul, dan sifat-sifat yang jaiz pada haqnya para Rasul.
ويجب على المكلف أيضاً أن يعتقد أن الملائكة عليهم الصلاة والسلام من جملة عباد الله المكرمين وأنهم معصومون من جميع المعاصي منزهون عن صفات البشر، وأنه لا يعلم كثرتهم إلا الله تعالى ومنهم جبريل وميكائيل وإسرافيل وعزرائيل وهؤلاء الأربعة هم الرؤساء وهم أفضلهم، ومنهم حملة العرش وهم الآن أربعة ويزاد عليهم يوم القيامة أربعة ومنهم: منكر ونكير ورضوان خازن الجنة ومالك خازن النار،
Dan wajib meni’tiqadkan (yakin dan mempercayai) kepada setiap mukallaf (orang yang terbebani perintah ibadah) bahwasanya para malaikat kepada mereka Sholawat dan Salam, mereka adalah dari golongan para hamba Allah yang dimuliakan, dan sesungguhnya mereka terjaga / dijaga dari (melakukan) semua kema’siatan (hal-hal yang dilarang Allah) mereka dibersihkan dari sifat-sifat manusia (seperti makan, minum, menikah, tidur dll).
Dan sesungguhnya tidak ada yang mengetahui jumlah mereka (para Malaikat) kecuali Allah yang mengetahui jumlah mereka.
Dan sebahagian dari para Malaikat itu adalah Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan mereka yang empat itu adalah para pimpinan malaikat, dan mereka yang empat itu adalah malaikat yang paling mulia.
Dan sebahagian dari para Malaikat itu adalah malaikat pemikul Arsy sekarang mereka itu ada empat malaikat dan akan ditambahkan kepada mereka di hari kiamat empat (lagi).
Dan sebahagian dari para malaikat itu adalah, Munkar, Nakir, Ridwan (kuncen / penjaga pintu) surga, dan Malik yang menjaga Neraka (kuncen Neraka)
Wallahu A’lam
وأن يعتقد أن أفضل الخلق كلهم نبينا محمد صلى الله عليه وسلم ثم الرسل ثم الأنبياء ثم الملائكة صلوات الله وسلامه عليهم، ثم الصحابة رضي الله عنهم،
Dan (wajib) mengi’tiqadkan bahwa sebaik-baiknya makhluq seluruhnya adalah Nabi kita Muhammad Shollallahu Alaihi wa Sallam kemudian para Rasul kemudian para Nabi, kemudian para Malaikat(Sholawat dan Salam Allah atas mereka) kemudian para Sahabat Radhiyallahu Anhum
ويجوز في حقهم صفات البشر التي لا تنقص بسببها مراتبهم العلية كالأكل والشرب والمرض والوقاع الحلال
“Dan Boleh (Tidak Wajib dan Tidak Mustahil) bagi Haq para Rasul, memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang tidak akan mengurangi dengan sebab sifat manusia itu akan martabat ke Rasulan mereka yang luhur seperti Sifat Makan, Minum, Sakit, berhubungan yang halal”
ويجمع معنى هذه الصفات كلها قول لا إله إلا الله محمد رسول الله
Dan terkumpul arti dari sifat-sifat ini (yang disebutkan dari pertama bab) semuanya dalam ucapan (لا إله إلا الله محمد رسول الله) Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah (Tidak ada Tuhan yang Haq kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah)
Wallahu A’lam
فيجب لله تعالى الوجود والقدم والبقاء ومخالفته تعالى لجميع خلقه وقيامه تعالى بنفسه، ومعناه أنه تعالى لا يفتقر إلى ذات يقوم بها ولا إلى موجد يوجده، بل هو تعالى الموجد للأشياء كلها، يجب له تعالى الوحدانية ومعناها أنه تعالى لا ثاني له في ذاته ولا في صفاته ولا في أفعاله، فهذه ست صفات، الأولى منها تسمى صفة نفسية وهي الوجود والخمسة التي بعدها يقال لها صفات سلبية، ويجب له تعالى أيضاً سبع صفات يقال لها صفات المعاني وهي: القدرة والإرادة والعلم المحيط بجميع المعلومات والحياة والسمع والبصر والكلام الخالي عن الحروف والأصوات وغيرها مما يوجد في كلام الحوادث
Maka wajib bagi Allah sifat wujud (ada) dan sifat qidam (Dahulu / Tidak berawal / tidak terlahir), dan sifat baqo (Kekal / abadi), dan sifat Mukholifatuhu lijami’i khalqihi ( Allah berbeda / tidak sama dengan seluruh ciptaanya ) dan sifat Kiyamuhu binafsihi (Allah berdiri sendiri) Artinya : Allah tidak membutuhkan dzat / tempat untuk tinggal dan Allah tidak membutuhkan pencipta yang menciptakanya, tetapi justru Allah yang menciptakan seluruh yang ada.
Wajib bagi Allah, sifat Wahdaniyah (esa) artinya : Allah tidak ganda / tidak dua pada dzatnya, pada sifatnya, dan pada perbuatanya.
Maka sifat-sifat ini (dari yang disebutkan diatas), yang pertama adalah (disebut) “sifat Nafsiyah” yaitu sifat wujud. Dan lima sifat sesudahnya adalah (disebut) Sifat Salabiyah.
Dan begitu juga (sifat) yang wajib bagi Allah, tujuh sifat yang disebut sifat-sifat Ma’ani yaitu sifat Qudrah ( Kuasa / berkuasa) dan sifat Iradah ( Berkehendak ) dan sifat Ilmu ( Mengetahui ) yang meliputi semua, dan sifat Hayat (Hidup) dan sifat Sama (Mendengar) dan sifat Bashor(Melihat) dan sifat Kalam (Berbicara) yang kosong dari hurup dan suara (tidak ada hurup dan suara) dan selain hurup dan suara, yaitu dari sesuatu yang ada di pembicaraan makhluk.
ويستحيل عليه تعالى العدم والحدوث والفناء ومماثلته تعالى لشيء من خلقه وافتقاره إلى ذات أو موجود، وأن لا يكون واحداً في ذاته أو صفاته أو أفعاله، ويستحيل عليه تعالى العجز ووجود شيء من العالم بغير إرداته تعالى والجهل بشيء من المعلومات والموت والصمم والعمى والبكم، أو وجود حرف أو صوت في كلامه القديم.
Dan mustahil bagi Allah Ta’ala Sifat Adam(Tidak ada) Sifat Huduts (Baru ada) Sifat Fana (Tidak abadi) dan Sifat Mumatsalatuhu Ta’ala Lisyai’i min Khalqihi(Allah menyerupai cipta’anya) dan Sifat Iftiqarihi lia Dzatin awu maujudin (Allah membutuhkan tempat (Dzat makhluq) atau yang menciptakanya) dan Sifat Allah tidak Esa dalam dzatnya atau pada sifat-Nya atau pada af’al-Nya (perbuatanya).
Dan mustahil bagi Allah Sifat Lemah, dan mustahil adanya sesuatau di alam ini tanpa keinginan Allah Ta’ala (Allah terpaksa atau Allah tidak memiliki keinginan. Dan mustahil Allah bodoh dan tidak mengetahui akan sesuatu yang ada. Dan mustahil Allah mati, dan mustahil Allah tuli, dan mustahil Allah buta, dan mustahil Allah bisu, atau adanya hurup, suara pada kalam Allah yang Qodim.
ويجوز في حقه عز وجل فعل كل ممكن وتركه
Dan jaiz (boleh) dan haq Allah Azza wa Jalla melakukan segala yang mungkin (bukan mustahil) atau meninggalkan hal yang mungkin.
ويجب له تعالى إجمالاً كل كمال يليق بذاته العلية ويستحيل عليه جميع النقائص، والدليل على ذلك كله وجود هذا العالم على هذا الشكل البديع
Dan wajib bagi Allah Ta’ala secara keseluruhan (global) segala sifat kesempurna’an yang pantas kepada dzat-Nya yang maha Tinggi dan mustahil bagi Allah segala sifat kekurangan dan dalil apa yang telah disebutkan itu bahaw adanya alam ini (diciptakan) dengan bentuk yang belum pernah ada yang membentuknya sebelumnya / yang menciptakan sebelumnya.
Riyadul badiah bag2
Pasal
Sunah-sunah wudhu itu ada banyak sebagian darinya ialah menghadap kiblat ketika wudhu, membaca Basmalah berbarengan dengan awal wudhu membasuh tapak tangan persamaan hingga kedua pergelangan tangan kemudian berkumur memasukkan air ke hidung (istinsyaq) mengusap seluruh kepala kemudian mengusap telinga secara bersamaan luar dan dalamnya dengan air yang baru, mendahulukan yang kanan mengakhirkan yang kiri dari kedua tangan dan kedua kaki mensucikan setiap anggota wudhu 3 kali secara nyambung mualat dalam wudhu sambung nyambung) bagi yang tidak daim hadas (beser) Adapun Siwak itu bukanlah sunnah khusus buat wudhu melainkan sunnah pada tiap keadaan kecuali pada puasa Maka Siwak makruh semenjak dari matahari Condong ke barat (masuk waktu Dhuhur) hingga maghrib, Siwak jadi sunnah muakkad ketika wudhu, tempatnya nya bersiwak pada wudhu ialah sebelum berkumur bersiwak menjadi sunnah muakkad pula ,ketika mulut bau, bangun dari tidur hendak salat, baca al-quran baca kitab ilmu agama, berhasilnya sunnah pada Siwak itu dengan setiap yang suci yang kasar dan dapat menghilangkan kuning-kuning di gigi, walaupun alat Siwak itu sobekan kain, Siwak yang paling utama menggunakan kayu Arak yang kering yang dibasahi dengan air.
Riyadul badiah3
ﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻧﺎﺕ ﻛﻠﻬﺎ طاهرة ﺇﻻ الكلب والخنزير والمتولد منهما أو من أحدهما، والميتة كلها نجسة إلا الآدمي والسمك والجراد وكل ما خرج من السبيلين نجس إلا المني والريح والحصى إن لم ينعقد من البول.
والنجاسة ثلاثة أقسام: مخففة ومغلظة ومتوسطة،
Semua hewan itu hukumnya suci kecuali anjing dan babi dan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya, semua bangkai itu hukumnya najis kecuali bangkai manusia, bangkai ikan dan bangkai belalang, segala apa yang keluar dari dua jalan (qubul dubur) adalah najis kecuali mani, kentut dan batu kerikil bila batu itu tidak terbentuk dari urin. Najis itu ada tiga macam : 1 najis mukhafafah (najis ringan), 2 najis mughaladhah (najis berat), 3 najis mutawassithoh (najis pertengahan),
(والمغلظة) نجاسة الكلب والخنزير والمتولد منهما أو من أحدهما ولا يطهر محلها حتى يغسل سبع مرات إحداهن مخلوطة بالتراب الطهور ولا يكتفي بالسبعة إلا إن زالت عين النجاسة بالمرة الأولى فإن زالت بغير الأولى فجميع الغسلات السابقة على زوالها يحسب مرة واحدة ويجب بعدها تمام السبعة
Najis mughalladhah ialah najis anjing, babi dan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya.
Tempat yang terkena najis mughalladoh tidak dapat suci sehingga yang terkena najis itu dicuci sebanyak tujuh kali yang salah satu nya (air bilasannya) dicampur dengan tanah, dan tidak dihitungan cukup tujuh bilasan itu kecuali barang najisnya telah hilang pada cucian pertama, bila barang najisnya hilangnya bukan pada cucian pertama maka semua cucian yang terlewat untuk menghilangkan barang najis yang nempel itu dihitung satu, dan wajib setelahnya menyempurnakan tujuh.
Haid ialah darah yang keluar dari qubul perempuan (vagina) pada keadaan sehatnya tanpa sebab, nifas ialah darah yang keluar dari qubul perempuan setelah ia sempurna selesai lahiran, sedikitnya usia perempuan mulai haid ialah sembilan tahun kurang lebih, sedikitnya lamanya masa haid ialah sehari semalam, paling lamanya 15 hari, lumrahnya 6 atau 7 hari, bila lebih kurang dari masa paling sedikit atau tambah lama dari masa paling lama maka itu adalah darah penyakit. Paling sedikit masa nifas ialah sekilas saja, normalnya 40 hari, paling lama 60 hari, bila tambah lama dari masa paling lama maka itu darah penyakit juga.
Terjemah riyadul badiah tentang solat
كتاب الصلاة
فرض الله على هذه الأمة في كل يوم وليلة خمسة صلوات فقط، وهي: الظهر والعصر والمغرب والعشاء والصبح، ولا تجب إلا على المسلم البالغ العاقل والطاهر من الحيض والنفاس بعد دخول وقتها، ولكل صلاة منها وقت محدود.
Kitab solat
Allah telah memfardukan terhadap umat ini dalam tiap hari dan tiap malam memfardukan lima solat saja, 5 itu ialah solat dhuhur, Asar, maghrib, isya, dan subuh. Solat yang lima itu tidak wajib kecuali terhadap orang islam yang balig, yang berakal, yang suci dari haid dan nifas, setelah masuk waktunya, bagi tiap solat dari lima tersebut terdapat waktu yang terbatas.
فوقت الظهر من زوال الشمس عن وسط السماء إلى أن يزيد ظل الشيء على مثله بعد ظل الاستواء. ووقت العصر من الزيادة على ظل المثل إلى غروب الشمس كلها. ووقت المغرب من تمام غروب الشمس حتى يغيب الشفق الأحمر. ووقت العشاء من مغيب الشفق الأحمر حتى يطلع أول الفجر الصادق. ووقت الصبح من طلوع أول الفجر الصادق حتى يطلع أول الشمس. ولا قضاء على الكافرر إذا أسلم، إلا المرتد، ولا على المجنون والمغمى عليه والسكران بعد صحوهم إلا إذا تعدوا بذلك، ولا على الصغير إذا بلغ.
Waktu solat dohor ialah mulai dari condongnya matahari dari tengah langit hingga bertambahnya bayangan sesuatu dari ukurannya, setelah bayangan istiwa /tegak (selain bayangan yang sudah condong pada saat istiwa). Waktu asar ialah dari tambahnya bayangan dengan bendanya hingga terbenamnya matahari seluruhnya. Waktu magrib ialah dari sempurnanya terbenamnya matahari hingga hilangnya mega merah. Waktu isya ialah dari hilangnya mega merah hingga munculnya fajar shodiq. Waktu subuh ialah dari munculnya awal fajar sodik hingga munculnya permulaan matahari. Orang kafir tidak wajib mengqodo solat ketika masuk islam kecuali orang murtad, tidak wajib pula orang gila , orang ayan/epilepsi, orang mabuk, setelah mereka sehat kecuali sengaja-sengaja dengan semua itu. Tidak wajib pula terhadap bocah ketika ia balig.
ويجب على الآباء والأمهات أن يأمروا أولادهم بالصلاة عند سبع سنين ويضربوهم على تركها عند عشر، والأفضل تعجيل الصلاة في أول وقتها، ويجوز تأخيرها عن أول الوقت ولو بلا عذر بشرط أن يعزم على فعلها قبل خروج الوقت، ومثل الصلاة في ذلك بقية الفروض الموسعة كالحج، ويجب على الشخص عند أول بلوغه أن يعزم على فعل جميع الواجبات والامتناع عن جميع المحرمات،
Wajib terhadap para bapa dan para ibu agar memerintahkan anak-anaknya untuk solat apabila telah berumur 7 tahun dan memukul mereka atas dasar tidak mengerjakan solat ketika telah berumur 10 tahun. Paling utamanya ialah menyegerakan solat diawal waktunya, boleh meng-akhirkan solat jauh dari awal waktu walau tanpa udzur dengan syarat berkemauan (azam) mengerjakannya sebelum waktu habis. Dan semisal solat dalam hal tersebut adalah seluruh fardu yang memiliki waktu yang luas seperti haji. Wajib terhadap seseorang ketika beranjak balig untuk berazam (bertekad) akan mengerjakan semua kewajiban dan meninggalkan segala yang diharamkan.
ومن جحد وجوب الصلاة عليه من المتكلفين فهو كافر مرتد، ويقتل كفراً إن لم يرجع إلى الإسلام ولا يصلى عليه ولا يدفن في قبور المسلمين فإن لم يجحد وجوبها وأخرها عن وقتها بلا عذر فهو مؤمن فاسق لكنه يقتل بشروط مذكورة في المطولات، ولا تسقط الصلاة عن أحد ولو اشتد عليه المرض إلا إذا غاب عقله بغير تعمد منه ولا عذر له في تأخيرها في الحضر عن وقتها ولو تكاثرت عليه الاشغال إلا إذا نسي بغير لعب أو نام قبل دخول وقتها ولم يتنبه إلا بعد فواتها، وإذا فاتت شخصاً فريضة بغير عذر وجب عليه قضاؤها على الفور، فإن فاتته بعذر وجب عليه قضاؤها على التراخي والأفضل له المبادرة بقضائها.
Barang siapa menyangkal (mengikari) terhadap kewajib solat kepadanya, sedangkan ia dari orang mukalaf, maka dia itu kafir dan murtad, dia dibunuh lantasan kufur bila ia tak kembali pada islam, ia (matinya) tidak disolati dan tidak dikubur dipekuburan orang islam, bila ia tidak meningkari kewajiban solat namun ia mengakhirkan solat dari waktunya (tidak mengerjakan solat) tanpa udzur maka ia itu orang mukmin yang fasik, ia tetap dibunuh dengan syarat-syarat yang disebut yang ada dalam kitab yang panjang pembahasannya. Tidaklah gugur (kewajiban) solat dari seseorang walau ia mengalami sakit keras kecuali akalnya hilang (hilang kesadarannya) tanpa disengaja-sengaja darinya. Tiada udzur bagi seseorang dalam mengahirkan (tidak mengaerjakan) solat pada waktunya pada saat hadir / mukim ditempat tinggalnya walau ia banyak kesibukan kecuali saat ia lupa tanpa main-main, atau ia tidur sebelum masuk waktu solat dan ia tidak terbangun kecuali setelah waktunya terlewat. Apabila seseorang melewatkan solat fardu tanpa udzur maka wajib ia bergegas meng-qodonya , bila melewatkannya ada udzur maka meng-qodonya tidak buru-buru waktunya, utamanya bergegas meng-qodonya.
باب شروط الصلاة
الشروط لصحة الصلاة أربعة:
(الأول) الطهارة عن الحدثين وعن النجاسة التي لا يعفى عنها في الجسد والملبوس والمكان(والثاني) ستر العورة من أعلى البدن وجوانبه للقادر عليه ولو صلى في الظلمة منفرداً عن الناس وعورة الذكر والأمة في الصلاة ما بين السرة والركبة لكن يجب عليهما ستر السرة والركبة أيضاً، وعورة الحرة الكاملة جميع بدنها إلا الوجه والكفين، ومن عجز عن ستر عورته في الصلاة صلى عارياً ولا إعادة عليه.
Bab syarat-syarat solat
Syarat-syarat untuk sahnya solat ada empat : 1. Suci dari dua hadats dan dari najis yang tidak dimaaf darinya pada jasad/ seluruh tubuh, pakaian dan tempat. 2. Tertutupnya aurat dari atas dan samping-sampingnya bagi yang mampu menutupnya, walau ia solat dikegelapan juga sendirian jauh dari mamusia lain. Aurat laki-laki dan Amat (budak perempuan) pada solat ialah apa yang berada antara pusar dan dengkul tapi wajib menutupi atas keduanya pula pusar dan dengkul, Aurat perempuan merdeka sempurna (bukan budak) ialah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua tapak tangan, barangsiapa tidak mampu menutup auratnya dalam solat maka ia solatnya sambil telanjang dan ia tidak usah mengulangi solatnya.
(والثالث) دخول الوقت ولو بغلبة الظن في الصلاة المؤقتة كالفرض الأصلي وتوابعه ووجود السبب يقيناً في التي لها سبب كصلاة الخسوف فلا تصح صلاة مؤقتة حتى يدخل وقتها، ولا صلاة لها سبب حتى يوجد سببها يقيناً.(والرابع) استقبال عين الكعبة يقيناً في القرب وظناً في البعد إلا في نافلة السفر وصلاة شدة الخوف.
3. Masuk waktu walau dengan sangkaan yang kuat pada solat diwaktu-waktu, seperti solat fardu yang asli dan yang mengikutinya(rawatib), dan adanya sebab secara yakin pada solat yang memiliki sebab seperti solat gerhana. Maka tidak sah solat yang memiliki waktu hingga masuk waktunya, dan tidak sah solat yang memiliki sebab hingga ditemukan sebabnya secara yakin.
4. Menghadap ain ka'bah secara yakin ketika dekat secara dhon (sangkaan yang kuat) ketika jauh kecuali pada sunah safar (bepergian) dan solat sidatul khauf (solat ketika perang).
باب أركان الصلاة
أركانها ثلاثة عشر:(الأول) النية مقرونة بجزء من تكبيرة الإحرام، (والثاني) القيام في الفرض للقادر عليه ومن عجز عن القيام صلى جالساً فإن عجز عن الجلوس اضطجع على جنبه واستقبل القبلة بوجهه ومقدم بدنه، ويكره أن يضطجع على الجنب الأيسر من غير عذر، فإن عجز عن الاضطجاع استلقى على ظهره، ويجب عليه أن يرفع رأسه بشيء ليستقبل القبلة بوجهه، وأن يجلس للركوع والسجود إن أمكنه ذلك، فإن عجز أشار برأسه، فإن عجز أشار بأجفانه، فإن عجز أجرى أركان الصلاة على قلبه وفي جميع ذلك لا ينقص من أجره شيء، ويجوز للقادر أن يصلي النفل قاعداً ومضطجعاً، لكن ثواب القاعد نصف ثواب القائم، وثواب المضطجع نصف ثواب القاعد.
Bab rukun-rukun solat
Rukun-rukun solat ada 13, yang pertama ialah niat sambil dibarengkan dengan sebagian dari takbiratul ihram. 2. Berdiri pada solat fardu bagi yang kuasa berdiri, barangsiapa tidak mampu berdiri maka ia solat sambil duduk, bila ia tidak kuasa duduk maka dia solat sambil tiduran miring dan menghadap qiblat dengan wajahnya dan bagian depan badannya, dimakruhkan ia tiduran miring diatas lambungnya yang kiri tanpa udzur, bila ia tidak kuasa tiduran miring maka ia tiduran terlentang diatas punggungnya (punggung dibawah perut diatas) dan wajib terhadap dia (yang solat terlentang) mengangkat kepalanya dengan sesuatu supaya menghadap kiblat, dan bahwasanya ia duduk untuk ruku' dan sujud bila itu memungkinkan, bila ia tidak kuasa (ruku dan sujud dengan duduk) maka ia isyarah dengan kepalanya, bila ia tidak kuasa maka ia isyarah dengan kelopak matanya, bila ia tidak kuasa maka ia menjalankan rukun-rukun solat dengan hatinya, pada semua itu tidak mengurangi sesuatu pun dari pahalanya. Orang yang mampu berdiri boleh melakukan solat sunah sambil duduk dan tiduran miring tetapi pahala orang yang solatnya duduk adalah separuhnya pahala orang yang solatnya berdiri dan pahala orang yang solatnya tiduran miring adalah separuhnya pahala orang yang solatnya duduk.
(والثالث) تكبيرة الإحرام ويتعين فيها الله أكبر فلا تصح بغير ذلك للقادر عليه والعاجز عنه يأتي بما قدر عليه ولو بغير العربية، والسنة عقب هذه التكبيرة أن يقرأ دعاء الافتتاح ثم يتعوّذ من الشيطان الرجيم.
(والرابع) قراءة الفاتحة بالبمسلة في قيام كل ركعة والمسبوق يتحملها عنه الإمام إن كان أهلاً للتحمل، ويجب ترتيب الفاتحة وموالاتها وتجويد حروفها ومراعاة تشديداتها الأربع عشرة، ومن عجز عن الفاتحة قرأ بدلها سبع آيات من القرآن، فإن عجز عن القرآن أتى بسبعة أنواع من الذكر، فإن عجز عن الذكر وقف ساكتاً بقدرها ولا يترجم عنها، والسنة أن يقرأ سورة أو شيئاً من القرآن بعد الفاتحة في كل ركعة من الصلاة الثنائية وفي الركعتين الأولتين فقط من الثلاثية والرباعية.
yang ketiga (rukun solat) ialah Takbiratulihram dan nyata pada takbiratulihram lafaz Allahu akbar ( الله اكبر ) maka tidak sah dengan selain itu bagi yang kuasa mengucapkan Allahu akbar, orang yang tidak kuasa dari berucap Allahu akbar ia melakukan dengan apa yang ia bisa terhadap Allahu akbar walau dengan selain bahasa arab, sunah selepas takbir ini untuk membaca doa iftitah kemudian bertaawud (meminta perlindungan pada Allah) dari syetan yang dirajam/ yang terkutuk.
yang ke-empatnya ialah bacaan fatihah dengan basmalah (بسم الله الرحمن الرحيم )
pada tiap-tiap rakaat, Makmum masbuk (makmum yang datangnya terlambat) imam yang menanggung fatihahnya dia bila keadaan imam ahli dalam menanggung, wajib tartibnya fatihah, mualatnya fatihah, membaguskan huruf-hurufnya fatihah, dan menjaga tasdid-tasdidnya fatihah yang ada 14, barangsiapa tidak bisa baca fatihah maka ia membaca pengganti fatihah yaitu 7 ayat-ayat dari Alquran, bila tidak bisa dari ayat-ayat Alquran maka ia baca tujuh macam dzikir, bila tidak bisa dari dzikir maka ia diam saja seukuran bacaan fatihah, dan ia tidak boleh menterjemahkan fatihah, Sunah membaca surat atau sesuatu dari Alquran setelah baca fatihah pada tiap-tiap rokaat dari solat yang tergolong dua rakaat dan pada dua rakaat yang awal saja dari solat yang tergolong tiga rakaat dan tergolong empat rakaat.
(والخامس) الركوع مقروناً بالطمأنينة حتى تستقر الأعضاء، والواجب فيه أن ينحني بعد الفاتحة حتى تصل كفاه إلى ركبتيه إن كان معتدل الخلقة، والسنة أن يسوي فيه ظهره وعنقه كصفيحة وينصب ساقيه ويأخذ ركبتيه بيديه مع تفريق أصابعهما ويقول فيه: سبحان ربي العظيم، وأدنى الكمال ثلاث مرات.
(والسادس) الاعتدال مقروناً بالطمأنينة حتى تستقر الأعضاء، والواجب فيه أن يعود الرافع لما كان عليه قبله، والسنة أن يقول في حال رفعه من الركوع: سمع الله لمن حمده فإذا اعتدل قال؛ ربنا لك الحمد، وإن يقنت في اعتدال الركعة الأخيرة من الصبح كل يوم ومن الوتر في النصف الثاني من رمضان.
yang kelima rukun solat ialah Ruku' dibarengkan dengan tuma'ninah hingga anggota-anggota badan tenang (tak bergerak), yang wajib pada ruku' ialah condongnya anggota badan (melengkung kedepan) hingga kedua tapak tangan mencapai kedua dengkul bila ia (orang yang solat) normal bentuk tubuhnya. Sunahnya ialah ia meratakan punggung dan leher belakangnya seperti satu papan dan ia menegakkan kedua betisnya dan kedua tangannya menggapai kedua lututnya sambil merenggangkan jari-jari kedua tangannya, dan ia berucap : سبحان ربى العظيم SUBHAANA ROBBIYAL 'ADHIIM, mahasuci tuhanku yang agung, sedikitnya kesempurnaan adalah 3 kali baca. yang keenamnya ialah I'tidal dibarengkan dengan tuma'ninah hingga tenanglah anggota-anggota badan, yang wajib padanya ialah ia kembali setelah ruku' untuk keadaan yang sebelumnya. Sunahnya bahwasanya ia berucap ketika beranjak berdiri dari ruku': سمع الله لمن حمده SAMI'ALLAAHULIMAN HAMIDAH Allah mendengar terhadap orang yang memujinya, yakni menerima pujian orang itu. Ketika ia (orang yang solat) sudah tegak ia berucap: ربنا لك الحمد ROBBANA LAKAL HAMDU, ya tuhan kami bagimu segala puji, dan (sunah) untuk berdoa qunut pada itidal rakaat terahir dari solat subuh tiap hari dan dari itidal solat witir pada separuh kedua pada bulan romadon.
(والسابع) السجود مرتين مقروناً بالطمأنينة، ويشترط فيه أن يسجد على جبهته مكشوفة وعلى ركبتيه وعلى جزء من بطون يديه وجزء من بطون أصابع قدميه، وأن يرفع أسافله على أعاليه، وأن يتثاقل برأسه حتى يحس بالثقل، والسنة أن يسجد على أنفه ويقول في سجوده: سبحان ربي الأعلى وبحمده، وأدنى الكمال ثلاث وأن يكثر فيه من الدعاء.
(والثامن) الجلوس بين السجدتين مقروناً بالطمأنينة، والسنة أن يقول فيه: رب اغفر لي وارحمني وارفعني واجبرني وارزقني واهدني وعافني واعف عني.
(والتاسع) الجلوس الأخير الذي يسلم عقبه غالباً.
yang ketujuh rukun solat ialah sujud dua kali dibarengkan dengan tuma'ninah, disyaratkan dalam sujud bahwasanya ia (orang yang solat) sujud di dahinya yang terbuka (tidak tertutup peci atau mukena), pada dua lututnya, pada bagian dalam kedua tangannya dan dalamnya jari-jari dua tapak kakinya, (wajib meletakkan anggota sujud yang tujuh ini pada tempat solat[seperti sajadah atau keramik] dalam satu waktu), dan bahwasanya ia mengangkat bawahnya dia (pantat dan sekelilingnya) melebihi atasnya dia (yakni kepala, kedua pundak, dan kedua tangannya) dan bahwasanya ia menekankan kepalanya hingga terasa berat. Sunah bahwasanya ia sujud pada hidungnya, dan berucap pada sujudnya: سبحان ربى الاعلى وبحمده SUBHAANA ROBBIYAL 'ALAA WABIHAMDIHI, maha suci tuhan kami yang maha tinggi, sedikitnya kesempurnaan adalah tiga kali, dan bahwasanya sunah ia memperbanyak doa dalam sujud. Kedelapan rukun solat ialah duduk antara dua sujud dibarengkan dengan tuma'ninah. Sunah bahwasanya ia berucap dalam duduk itu:
رب اغفرلى وارحمنى وارفعنى واجبرنى وارزقنى واهدنى وعافنى واعف عنى
ROBBIGFIRLII WARHAMNII WARFA'NII WAJBURNII WARZUQNII WAHDINII WA'AAFINII WA'FU 'ANNII, ya tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, angkatlah (derajat) ku, kayakanlah aku, beri rizkikan aku, tunjukilah aku, selamatkanlah aku, dan maafkanlah aku. Kesembilannya ialah duduk yang Akhir yang ia (orang yang solat) ber-uluk salam setelahnya, pada umumnya.
(والعاشر) قراءة التشهد في هذا الجلوس وهو التحيات إلي وأشهد أن محمداً رسول الله.(والحادي عشر) الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الجلوس أيضاً بعد قراءة التشهد وأقلها اللهم صلِّ على محمد وأكملها مذكور في المطولات.
(والثاني عشر) التسليمة الأولى والواجب فيه السلام عليكم، والسنة أن يزيد: ورحمة الله وأن يسلمها على اليمين وأن يسلم بعدها تسليمة ثانية على الشمال، وأن يلتفت مع كل تسليمة إلى جهتها.
(والثالث عشر) ترتيب الأركان على هذا الوجه المذكور.
Yang kesepuluh rukun solat ialah bacaan tasyahud pada duduk ini (duduk ahir) bacaan tasyahud itu ialah: التحيات hingga lafad وأشهد أن محمداً رسول الله
{Selangkapnya}
ﺍَﻟﺘَّﺤِﻴَّﺎﺕُ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺭَﻛَﺎﺕُ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕُ ِﻟﻠﻪِ، ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺍَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ، ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﻋِﺒَﺎﺩِﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ، ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺍَﻥْ ﻵ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺍَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ،
yang kesebelasnya ialah bacaan solawat pada nabi SAW, dalam duduk ini juga setelah bacaan tasyahud, sedikitnya bacaan solawat ialah: اللهم صلِّ على محمد , ALLAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD, sempurnanya solawat ialah disebutkan dalam kitab yang panjang pembahasannya. Keduabelas rukun solat ialah uluk salam pertama, yang wajib padanya ialah: السلام عليكم، ASSALAMU 'ALAIKUM, sunahnya menambahi : ورحمة الله , WAROHMAULLOH, sunahya beruluk salam kearah kanan, dan sunah setelah beruluk salam pertama untuk beruluk salam kedua kearah kiri, sunah bahwasanya ia (orang yang solat) menoleh serta tiap salam kearahnya. yang ketiga belas rukun solat ialah tartibnya rukun terhadap rupa yang telah disibutkan ini.
Riyadul badi'ah sunah solat
(فصل): وسنن الفرائض ثنتان وعشرون ركعة: عشر، منها مؤكدات وهي ركعتان قبل الصبح وركعتان قبل الظهر وركعتان بعدها وركعتان بعد المغرب وركعتان بعد العشاء. وثنتا عشر غير مؤكدة وهي ركعتان قبل الظهر وركعتان بعدها زيادة على المؤكدات وأربع قبل العصر وركعتان قبل المغرب وركعتان قبل العشاء.
Pasal solat sunah
Sunah-sunah (yang mengikuti) solat-solat fardu ada 22 rakaat, sepuluh bagian dari nya ialah muakkad, yaitu: 2 rakaat sebelum solat subuh, 2 rakaat sebelum solat dhohor, 2 rakaat setelah solat dhohor, 2 rakaat sesudah solat maghrib, dan 2 rakaat sesudah solat isya. 12 goiru muakkad, yaitu: 2 rakaat sebelum solat dhohor 2 rakaat sesudah solat dhohor sebagai tambahan terhadap yang muakkad, 4 rakaat sebelum solat Ashar, 2 rakaat sebelum solat magrib, dan 2 rakaat sebelum solat isya.
(وأما الوتر) فهو سنة مستقلة وهو أفضل جميع السنن وأقله ركعة وأكثره إحدى عشرة وأدنى الكمال ثلاث ركعات، ولا يصح فعله إلا بعد صلاة العشاء، ويمتد وقته إلى طلوع الفجر الصادق، وإخراجه عن وقته بلا عذر مكروه وتركه بالكلية أشد كراهة.
Adapun solat witir ialah solat sunah yang tersendiri, solat tersebut lebih utama dari semua solat sunah ( yang mengikuti solat fardu/ rawatib), sedikitnya solat witir itu satu rakaat, paling banyaknya sebelas rakaat, paling rendahnya kesempurnaan ialah tiga rakaat. Tidak lah sah mengerjakannya kecuali sesudah mengerjakan solat isya, waktunya memanjang hingga muncul fajar sodik (masuk waktu subuh) mengeluarkan solat witir dari waktunya ialah makruh, meninggalkan solat witir keseluruhan sangat makruh.
فصل والسنن المطلوبة في الصلاة نوعان: أبعاض وهيئات، فالأبعاض عشرون منها: القنوت والتشهد الأول في الفرض. والهيئآت كثيرة منها تسبيحات الركوع والسجود وتكبيرات الانتقالات ودعاء الافتتاح والتعوذ قبل الفاتحة والتأمين بعدها والسورة بعد التأمين والجهر والإسرار في محلهما، ومن ترك شيئاً من الأبعاض عمداً أو سهواً فالسنة له أن يسجد للسهو والهيئات لا يسجد لها وإن تركها عمداً، فلو سجد لتركها متعمداً للسجود بطلت صلاته، ومن شك قبل فراغ الصلاة في عدد ما صلاه من الركعات أو في شيء من أركان الصلاة وجب عليه أن يبني على اليقين ويأتي بما شك فيه، ويسن له أن يسجد للسهو أيضاً، وسجود السهو لا يزيد عن سجدتين ومحله قبل السلام، ولا يضر الشك بعد فراغ الصلاة في شيء من ذلك إلا في النية.
Pasal.
Sunah-sunah yang dituntut dalam solat ada dua macam : 1. Ab'ad, 2. Haiat. Sunah ab'ad ada sepuluh, sebagian dari sepuluh ialah doa qunut, dan tasyahud awal pada solat fardu. Sunah Haiat ada banyak, sebagian darinya ialah bacaan-bacaan tasbih (SUBHANA ROBBIYA) pada ruku' dan sujud, takbir intiqol (takbir peralihan dari rukun yang satu ke rukun yang lainya), doa iftitah, ta'awwud ( bacaan A'UDZUBILLAH dst ) sebelum baca fatihah, bacaan AAMIIN sesudah fatihah, bacaan surat sesudah amin, membaca dengan nyaring dan samar pada kedua tempatnya. Barangsiapa meninggalkan satusaja dari sunah ab'ad, baik itu sengaja atau pun lupa, maka sunah pada nya untuk sujud sahwi. Sunah haiat tidak disunahkan sujud sahwi karena meninggalkannya. Bila ia sujud sahwi sebab meninggalkan sunah haiat secara sengaja karena untuk sujud sahwi maka batal solatnya, barangsiapa ragu sebelum solat selesai, ragu pada hitungan solat yang ia jalani dari bilangan rakaat atau sesuatu dari rukun-rukun solat, maka ia wajib membangun/ mendirikan atas yakin, dan ia kerjakan apa yang ia ragukan-nya itu, dan sunah ia untuk sujud sahwi pula. Sujud sahwi itu tidak lebih dari dua sujud, tempatnya ialah sebelum salam. Dan tidak medarati (tidak membuat batal) ragu setelah selesai solat pada sesuatu itu tersebut kecuali pada niat.
باب مفسدات الصلاة
المفسدات إن قارنت تكبيرة الإحرام فلا تنعقد الصلاة معها وإن طرأت بعد الدخول في الصلاة أبطلتها وهي كثيرة، فمنها الكلام العمد ولو قليلاً، والفعل الكثير ولو سهواً، والحدث الأكبر أو الأصغر، وحدوث النجاسة التي لا يعفى عنها، والسلام عمداً في غير محله، وفعل شيء من الأركان الفعلية عمداً في غير محله، والردة والعياذ بالله تعالى، وانكشاف العورة للقادر على الستر وتغيـير النية والتحول عن القبلة بالصدر عمداً إلا في صلاة شدة الخوف ونافلة السفر.
Bab segala yang merusak solat (batal-batal solat)
Segala yang merusak solat bila berbarengan dengan takbiratulihram maka solat belum terikat (belum jadi) bila datangnya setelah masuk dalam solat maka membatalkan solat. Segala yang merusak solat itu ada banyak, sebagian dari nya ialah bicara secara sengaja walaupun itu sedikit. Perbuatan yang banyak walaupun itu lupa. Hadats besar atau hadats kecil. Terkena najis yang tidak dimaaf padanya. Salam secara sengaja pada selain tempatnya. Mengerjakan sesuatu dari rukun-rukun fi'liyah (rukun perbuatan) secara sengaja pada selain tempatnya. Murtad kita berlindung (darinya) kepada Alloh. Terbukanya aurat bagi yang mampu terhadap menutup aurat. Rubahnya niat. Beralih arah dari kiblat dengan dadanya secara sengaja kecuali pada solat syiddatul khauf (solat ketika perang) dan solat sunah safar (solat sunah bepergian)
باب صلاة الجماعة
هي فرض كفاية على أهل البلد، ويجب عليهم إقامتها في محل ظاهر للناس لا يستحي أحد من دخوله، والسنة أن يصلي الشخص جماعة ولو مع أهل بيته، ويجب على المقتدي أن ينوي الجماعة أو الاقتداء، وأن يعلم أفعال الإمام وأن يتابعه فيها، وأن يجتمع معه في مكان واحد وأن لا يتقدم عليه فيه، وأن لا يتقدم عليه في الأفعال تقدماً فاحشاً ولا يتأخر عنه فيها كذلك، ولا تصح إمامة الأنثى إلا للنساء ولا إمامة الكافر ولا من لا يميز، ولا من يبدل حرفاً من الفاتحة بحرف آخر، والأفضل أن يكون الإمام فقيهاً عالماً بأحكام الصلاة والجماعة، وأن يكون من خيار الناس في الذات والنسب والصفات.
Bab solat berjama'ah
Solat berjamaah itu fardu kifayah terhadap ahli desa, wajib kepada mereka mendirikannya ditempat yang jelas telihat bagi manusia yang seseorang tidak malu memasukinya, sunah seseorang untuk solat berjamaah walau beserta ahli baitnya (orang rumahnya) wajib terhadap makmum untuk niat berjamaah atau niat ngemakmum dan bahwasanya ia (makmum) mengetahui semua gerakan imam dan ia mengikuti imam pada semua gerakan imam, dan bahwasanya ia berkumpul bersama imam dalam satu tempat, dan bahwasanya ia tidak lebih maju terhadap imam ditempat itu, dan bahwasanya ia tidak mendahului imam pada semua gerakan dengan mendahului yang banyak, ( dengan rupa ia mendahului imam dua rukun perbuatan) dan bahwasanya ia tidak tertinggal dari imam pada semua gerakan imam seperti disebut itu tadi (tanpa udzur, contohnya imam sudah turun sujud sedangkan makmum masih berdiri baca fatihah). Tidak sah imam perempuan kecuali untuk para makmum perempuan, tidak sah yang jadi imam orang kafir, tidak sah yang jadi imam orang belum pintar (tidak bisa membedakan hal yang baik dan hal yang buruk, seperti bocah), tidak sah yang jadi imam orang yang mengganti huruf fatihah dengan huruf lainnya. Paling utamanya imam adalah orang faqih (faham agama) yang mengetahui hukum-hukum solat dan hukum-hukum berjamaah, dan adanya imam ialah pilihan manusia dalam segi bentuk tubuh, keturunan, dan sifat-sifatnya.
باب صلاة السفر
يجوز قصر الصلاة الرباعية في السفر الطويل الجائز بشرط أن يقصد المسافر محلاً معلوماً، وأن ينوي القصر يقيناً مع تكبيرة الإحرام، وأن لا يقتدي بمن يتم صلاته، وأن لا ينتهي سفره قبل تمام الصلاة، ويجوز في السفر المذكور جمع التقديم والتأخير بين الظهر والعصر وبين المغرب والعشاء فقط. ولكل من الجمعين شروط. فشروط جمع التقديم أن ينوي الجمع في الصلاة الأولى ولو مع السلام منها، وأن يقدم صاحبة الوقت وهي الظهر أو المغرب، وأن تكون المتقدمة صحيحة يقيناً، وأن لا يفصل بينها وبين الثانية زمن يسع ركعتين، وأن يدوم السفر حتى يحرم بالثانية. ولجمع التأخير شرطان فقط: أن ينوي الجمع قبل خروج وقت الظهر أو المغرب، وأن يدوم السفر حتى يصلي الثانية كلها.
Bab solat safar
Boleh menqoshor solat ( meringkas solat) yang tergolong empat rakaaat dalam bepergian yang jauh bepergian yang dibolehkan dengan syarat orang yang bepegian (musafir) itu menuju tempat yang diketahui, dan bahwasanya musfir niat qoshor dengan yakin ketika Takbiratulihram, dan tidak bermakmum kepada orang yang solatnya sempurna (tidak mengqoshor), belum sampai perjalanannya sebelum solat sempurna, (solat nya rampung sebelum selesai bepergiannya). Dia (musafir) boleh dalam bepergiannya tersebut untuk menjama' taqdim (mengumpulkan dua solat diwaktu solat yang didepan) dan menjama' ta,khir (mengumpulkan dua solat diwaktu solat yang kedua) antara dhohor dan asar dan antara magrib dan isya saja, bagi tiap solat yang dijama' terdapat beberapa syarat: maka syarat-syarat jama' taqdim ialah dia (musafir yang solat) bahwasanya berniat jama' pada solat yang pertama walaupun beserta salamnya solat yang pertama, dia mendahulukan pemilik waktu yaitu dhohor dan magrib, solat yang didahulukan yakin sahnya, tidak ada pemisah antara solat yang pertama dan solat yang kedua masa yang memuat dua rakaat solat, bepergiannya masih berlangsung hingga ia takbiratulihram dengan solat yang kedua. Bagi jama' ta-khir ada dua syarat saja: ia (musafir) berniat jama' sebelum habis waktu dhuhur atau magrib, bepergiannya masih berlangsung hingga ia melakukan solat yang kedua seluruhnya.
Riyadul badiah solat jumat, gerhana dan jenazah
باب صلاة الجمعة
لا تجب الجمعة إلا على أهل البلد المبنية ولو بالجريد أو القصب إذا كان فيهم أربعون من المسلمين الذكور البالغين العقلاء المستوطنين وسلموا من الأمراض وأعذار الجماعة، وتصح من المماليك والصبيان والنساء تبعاً لهؤلاء، وتجب أيضاً على كل مقيم في بلدتهم تبعاً لهم وإن لم يستوطن بها إذا كانت إقامته قاطعة للسفر. وشروط صحتها أن يتقدم عليها خطبتان بشروطهما، وأن تقع جماعة ولو في الركعة الأولى، ولا بد من نية الجماعة مع التحرم حتى في حق الإمام، وأن تفعل مع خطبتيها في وقت الظهر فلا يصح فعلهما قبله ولو خرج الوقت قبل تمامها تمموها ظهراً، وأن تكون واحدة في البلد إلا لعذر، والسنة أن يغتسل قبل الزوال من يريد حضورها، وأن يتنظف ويتطيب ويلبس الثياب البيض، وأن يقرأ الناس في يومها وليلتها سورة الكهف، وأن يكثروا فيها من الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم.
Bab solat jum'at
Tidak wajib solat jumat kecuali terhadap penduduk negeri /daerah yang dibangun walau dengan pelepah kurma atau bambu bila mereka adanya mencapai 40 orang islam, laki-laki yang balig, berakal, bertemat tinggal disitu, mereka terhindar dari sakit dan udzur jumat, solat jumat sah untuk para hamba sahaya (budak), para anak kecil, dan para wanita, sebagai pengikut kepada orang 40 tadi, solat jumat wajib pula terhadap tiap orang bermukim dinegeri mereka (ahli jumat) karena ikut mereka, walau ia (orang yang ikut mukim) tidak menetap disitu bila mukimnya memutus perjalanan. Syarat-syarat sahnya solat jumat ialah: bahwasanya didahului dua khutbah dengan syarat-syarat keduanya. Dan (syarat-syarat sah solat jumat lainya) bahwasanya belangsung secara berjamaah walau dirakaat awal saja, dan mesti niat berjamaah disolat ini saat takbiratulihram hingga pada hak imam. dan bahwasanya solat jumat serta dua khutbahnya dikerjakan pada waktu dhuhur, maka tidak sah solat jumat dan kedua khutbahnya di kerjakan sebelum waktu dhuhur, bila waktu dhuhur keluar (habis) sebelum sempurnanya solat jumat maka mereka (ahli jumat) menyempurnakan solat jumat jadi solat dhuhur. dan bahwasanya adanya berjamaah solat jumat itu satu saja disuatu desa (daerah pemukiman) kecuali karena ada udzur. Sunah bagi orang yang hendak menghadiri solat jumat agar mandi sebelum tengah hari dan bahwasanya ia membersihkan (dirinya), memakai wangi-wangian, dan ia memakai pakaian yang putih-putih, dan sunah bahwasanya para manusia membaca di hari jumat dan malamnya surat Al-kahfi, dan bahwasanya mereka memperbanyak solawat atas nabi SAW dihari jumat.
باب صلاة العيدين والخسوف والاستسقاء
كل واحدة من هذه الثلاث سنة مؤكدة لكل إنسان، والأفضل للنساء فعلها في البيوت وللرجال فعلها في المسجد إن وسع الناس وإلا في الصحراء ويصلي كل عيد ركعتين يكبِّر قبل القراءة في الأولى سبع تكبيرات غير تكبيرة الإحرام، وفي الثانية خمساً غير تكبيرة القيام، ويجب تعيـين عيد الفطر من عيد الأضحى في نية الصلاة، ويسن بعدها للجماعة خطبتان كخطبة الجمعة لكنه يكبر في أول الأولى تسع تكبيرات متوالية، وفي أول الثانية سبعاً كذلك، وأن يكبر الناس في عيد الفطر من غروب الشمس آخر يوم من رمضان إلى دخول الإمام في صلاة العيد، وفي عيد الأضحى من صباح يوم عرفة إلى الغروب آخر أيام التشريق، وأما الحجاج فيكبرون في الأضحى إذا تحللوا من إحرامهم،
Bab solat dua hari raya, gerhana, dan istisqo (meminta hujan)
Setiap salahsatu dari tiga solat ini hukumnya sunah muakkad bagi setiap manusia, utamanya bagi para wanita mengerjakan tiga solat itu dirumah saja, dan bagi para laki-laki utamanya mengerjakannya dimasjid bila masjid bisa menampungnya, bila tidak maka ditanah lapang, tiap solat id dikerjakan dua rokaat, yang mana dia (orang yang solat id) bertakbir sebelum bacaan fatihah pada rakaat awal takbir tujuh kali selain takbiratulihram, pada rakaat kedua takbir lima kali selain takbir berdiri, wajib menyatakan idul fitri dari idul adha pada niat solat. Sunah setelah solat id bagi yang berjamaah sunah dua khutbah seperti dua khutbahnya solat jumat tetapi ia (khotib) takbir 9 kali pada awal khotbah pertama secara bersambung sambung, pada awal khotbah kedua takbir nya tujuh kali seperti itu (mualat/ bersambung-sambung ) para manusia bertakbir pada idul fitri mulai dari terbenamnya matahari diahir hari dari bulan romadon hingga sampai imam masuk untuk solat id, dan pada idul adha mulai dari subuhnya hari 'arafah (tanggal 9 dzulhijjah) hingga terbenamnya matahari ahir hari tasyriq ( tanggal 13 dzulhijjah), adapun orang-orang yang melaksanakan haji mereka (mulai) takbir pada idul adha ketika mereka tahalul dari ihraomnya.
وأقل صلاة الكسوف أن تصلي ركعتين كسنة الظهر، وأكملها أن يجعل في كل ركعة قيامين يطيل القراءة فيهما وركوعين يطيل التسبيح فيهما ولا زيادة في السجود لكنه يطيل التسبيح فيه أيضاً، ويسن بعدها للجماعة خطبتان كخطبتي العيد لكنه يستغفر الله تعالى في أول الأولى منهما تسع مرات وفي أول الثانية سبعاً. وصلاة الاستسقاء تفعل عند حاجة الناس إلى السقيا من الله تعالى وهي كصلاة العيد، ويسن بعدها للجماعة خطبتان كخطبتيه إلا أن الخطيب يبدل التكبيرات بالاستغفار، ويتوجه للقبلة في أثناء الخطبة الثانية ويقلب رداءه ويجعل أعلاه أسفله ويمينه يساره، ويفعل الناس مثله وهم جالسون، ويدعو الله تعالى سراً وجهراً، ويؤمن الناس على دعائه إذا جهر، ويدعون لأنفسهم سراً عند إسراره، ويسن الغسل لكل من العيدين والكسوفين والاستسقاء.
Paling sedikit (ringkasnya) solat gerhana ialah solat dilakukan dua rakaat seperti sunah dhohor, paling sempurnanya ialah menjadikannya dalam tiap rakaat dua kali berdiri yang pada keduanya itu memanjangkan bacaan ( bacaan surat) dan tiap rakaat dua ruku' yang pada keduanya memanjangkan bacaan tasbih (memperbanyak bacaan tasbih), dan tidak ada tambahan pada sujud tetapi pada sujud bacaan tasbih di panjangkan pula. Disunahkan setelah solat gerhana berjamaah yaitu dua khutbah seperti dua khutbah solat hari raya tetapi khatib (orang yang berkhutbah) beristigfar kepada Allah ta'ala pada awal khutbah pertama dari dua khutbah tersebut istigfar sembilan kali, pada awal khutbah kedua istigfar tujuh kali.
Solat istisqo (solat meminta siraman hujan) dikerjakan ketika manusia butuh pada siraman hujan dari Allah ta'ala. Solat tersebut seperti solat hari raya, disunahkan setelah solat istisqo yang berjamaah yaitu dua khutbah seperti dua khutbah solat hari raya kecuali bahwasanya khotib menggantikan takbir-takbir dengan istigfar dan ia menghadap qoblat ditengah-tengah khutbah kedua, membalik selendangnya ia menjadikan bagian atasnya jadi bawah kanannya jadi kirinya, dan para manusia (laki-laki yang hadir) mengerjakan seperti khotib sambil mereka duduk, dan mereka berdoa kepada Allah secara pelan dan keras (suaranya), dan para manusia meng-Amini terhadap doanya khotib bila khotib sedang bersuara nyaring, dan mereka berdoa untuk diri mereka secara pelan suaranya ketika khotib bersuara pelan. Disunahkan untuk mandi bagi tiap-tiap solat dua hari raya, solat gerhana, dan solat istisqo.
كتاب الجنائز
كل ميت من المسلمين يجب غسله وتكفينه والصلاة عليه ودفنه إلا الشهيد في قتال الكفار، والسقط إذا نزل ميتاً قبل تمام أشهره فإنهما لا يغسلان ولا يصلى عليهما. وأقل غسل الميت تعميم جسده بالماء مرة واحدة بشرط أن تزول عنه الأوساخ التي تمنع وصول الماء إلى جسده بتلك المرة. (وأكمله) أن يجلسه الغاسل مائلاً إلى قفاه ويسند ظهره ويمر يده على بطنه ليخرج ما فيه من الأذى ثم يغسل سوأتيه بخرقة ملفوفة على يده اليسرى، ثم ينظف أسنانه ومنخريه وأذنيه بسبابته اليسرى ويلف عليها لكل مرة خرقة نظيفة أو نحوها، ثم يوضئه كالحي ثم يعمه بالماء ثلاث مرات، ويكون في المرة الأولى سدر أو نحوه، وفي الأخيرة قليل من كافور، ويبدأ في كل مرة من الثلاث بغسل رأسه والسنة تنشيفه بعد تمام غسله.
Setiap orang mati dari orang-orang islam itu wajib memandikannya, mengkafaninya, mensolatinya, dan menguburnya kecuali orang mati syahid dalam memerangi orang kafir dan bayi keguguran bila ia lahir keadaanya mati sebelum sempurna bulannya maka sesungguhnya mereka berdua tidak (wajib) dimandikan, dan tidak pula disolatkan. Paling sedikitnya / paling ringkasnya memandikan mayit ialah pemerataan jasadnya mayit dengan air dalam sekali saja dengan syarat bahwasanya dapat menghilangkan dari jasad akan daki daki yang menghalangi sampainya air kejasad dengan sekali pemerataan itu. Paling sempurnanya memandikan mayit ialah ghosil (orang yang memandikan mayit) mendudukan mayit keadaanya miring ke leher belakannya mayit, dan ia menyandarkan punggungnya mayit, dan ia menjalankan tangan dia diatas perutnya mayit supaya ia mengeluarkan apa yang didalamnya perutnya mayit berupa kotoran, kemudian ia mencuci kubul duburnya mayit dengan kain yang dilipat ditangannya ghosil yang kiri, kemudian ia membersihkan gigi-giginya mayit, kedua lubang hidung, dan kedua lubang telinganya dengan jari telunjuknya ghosil yang kiri, dan ia melipat dijari itu sebuah kain bersih atau semisalnya pada tiap kali, kemudian ia me-wudu-kan mayit seperti orang hidup, kemudian ia menyemeratakan mayit dengan air tiga kali, dan ia meng-adakan daun bidara atau semisalnya diawal kali (pemerataan air) pada ahir kalinya ia mengadakan sedikit kapur barus, ia memulai pada awal kali dari tiga (pemerataan air itu) memulainya dari kepalanya mayit. Sunah bahwasanya ia meng-elapi mayit sesudah sempurna memandikannya.
ويكفن الميت فيما يجوز له في حياته لبسه من الثياب والأبيض أفضل من غيره والقديم المغسول أولى من الجديد. وأقل الكفن لفافة واحدة تستر جميع البدن إلا رأس المحرم ووجه المحرمة فيحرم سترهما. وأقله للذكر ثلاث لفائف ليس فيها قميص ولا عمامة، وللأنثى لفافتان وإزار وخمار وقميص، والسنة أن يوضع على منافذ الميت وأعضاء سجوده قطن، وأن يرش على جسده وعلى كل طبقة من طبقات الكفن وعلى القطن حنوط ويوضع مع الحنوط كافور، وأن تشد ألياه بخرقة وأن يشد الكفن بشداد وتحل الشداد عنه في القبر.
Mayit dibungkus (dikafani) dengan apa yang boleh baginya memakainya diwaktu hidup berupa dari kain, kain putih lebih utama dari lainnya, kain lama yang telah dicuci adalah lebih utama dari kain baru. Paling sedikitnya kafan ialah satu lapisan saja yang dapat menutupi seluruh badan kecuali kepalanya orang laki-laki yang muhrim dan mukanya wanita yang lagi muhrim, maka haram menutup keduanya. Sempurnanya kafan untuk laki-laki ialah tiga lapis kafan yang didalamnya tidak ada baju kurung ( kemeja) dan tidak pula sorban, sempurnanya kafan untuk wanita ialah dua lapis, tapih/rok, kerudung, dan baju kurung. Sunah bahwasanya diletakkan kapuk/kapas dilubang/rongga tubuhnya mayit dan dianggota-anggota sujudnya. Dan bahwasanya diciprati dijasadnya mayit, setiap lapisan kain kafan, dan kapas, diciprati hanut(sesuatu yang wangi yang dapat memcegah mayit tidak cepat busuk)/ cendana, dan ditaruh kapurbarus beserta cendana. Dan bahwasanya kedu paha mayit diikat dengan sobekan kain, dan kafan diikat dengan beberapa ikatan, dan ikatan dilepas dari mayit didalam kubur.
والصلاة عليه ليس فيها ركوع ولا سجود. وأركانها أربع تكبيرات والنية مقرونة بالتكبيرة الأولى والقيام للقادر عليه، وقراءة الفاتحة في أي محل والأفضل أن تكون بعد التكبيرة الأولى، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم بعد التكبيرة الثانية، والدعاء للميت بأخروي بعد التكبيرة الثالثة. وأقله: اللهم اغفر له وارحمه. والتسليمة الأولى بعد التكبيرة الرابعة. والسنة أن يتعوّذ قبل الفاتحة وأن يطول الدعاء بعد الثالثة وأن يكون بالوارد عن النبي صلى الله عليه وسلم. وأن يقول بعد الرابعة وقبل السلام: اللهم لا تحرمنا أجره ولا تفتنا بعده واغفر لنا وله وللمسلمين.
Solat terhadap mayit tidak ada didalamnya ruku' tidak pula sujud. Rukun-rukunnya ialah: empat takbir, niat dibarengkan dengan takbir pertama, berdiri bagi yang kuasa berdiri. Bacaan fatihah dimana saja tempatnya, yang utama adanya patihah sesudah takbir pertama. Baca solawat kepada nabi SAW setelah takbir kedua. Doa untuk mayit, doa yang digolongkan untuk kebaikan ahirat setelah takbir ketiga, sedikitnya doa ialah: اللهم اغفر له وارحمه ALLOHUMMAG FIRLAHU WARHAMHU yaAllah berilah ampunan untuk mayit dan berilah rahmat padanya. Uluk salam pertama setelah takbir keempat. Sunah bahwasanya ia (orang yang solat jenazah) bertaawwud (baca a'udzubillah) sebelum fatihah, dan ia memanjangkan doa setelah takbir ketiga, dan adanya doa ialah yang warid dari nabi SAW, dan sunah bahwasanya ia berucap doa setelah takbir keempat sebelum salam yaitu:
اللهم لا تحرمنا اجره ولا تفتنا بعده واغفر لنا وله وللمسلمين.
ALLOHUMMA LAA TAHRIMNAA AJROHU WALAA TAFTINAA BA'DAHU WAGFIRLANAA WALU WALILMUSLIMIINA,
yaAllah janganlah engkau hilangkan pahala mensolati mayit, janganlah engkau fitnahi kami setelah kepergian mayit, berilah ampun pada kami, kepada mayit, dan kepada orang-orang islam.
وأقل الدفن أن يكون في حفرة تمنع ظهور رائحة الميت وتصون جسمه من أكل السباع. وأكمله أن يكون في لحد إن كانت الأرض قوية، وفي شق إن كانت رخوة، وأن يوسع ويعمق قدر قامة وبسطة، ويجب أن يضجع الميت في القبر على جنبه وأن يوجه للقبلة، والسنة أن يكون على الجنب الأيمن، وأن يرش قبره بماء بارد، وأن يلقن بعد دفنه إن كان مكلفاً، وأن يعزى أهله بعد موته إلى ثلاثة أيام، ولا يجوز دفن ميتين في قبر ولا نبش القبر قبل بلي الميت لدفن ميت آخر أو غيره إلا لضرورة.
Sedikitnya mengubur ialah adanya digalian yang dapat mencegah munculnya bau mayit dan dapat menjaga tubuhnya mayit dari dimakan binatang buas. Sempurnanya mengubur ialah dilianglahat [yaitu digalian disamping dalam kubur, ] (lelandak b.jwa) bila tanahnya kuat, dan selaan tengah dalam kubur (kacapuri b.jawa)[ yaitu galian seperti kali didalam kubur kedua sisinya dibangun/ditinggikan tanpa pakai api, mayit ditaruh diantara keduanya] bila tanahnya lembek /mudah longsor. Dan bahwasanya kuburan itu diluaskan dan didalamkan ukuran seberdirinya orang sembil tangannya melambaikan diatas kepalanya. Wajib mentidurmiringkan mayit dikuburnya diatas lambungnya, dan wajib bahwasanya mayit dihadapkan ke kiblat. Sunah adanya tidurmiringnya dilambung sebelah kanan, dan bahwasanya kubur disiram dengan air dingin, dan bahwasanya mayit ditalkinkan setelah selesai dikuburnya bila mayitnya mukalaf, keluarga mayit di takjiah (dihibur atau diberi ucapan belasungkawa)/ dilayat hingga tiga hari. Tidak boleh mengubur dua mayit disatu kuburan, tidak boleh menggali kuburan sebelum mayit usang/hancur untuk mengubur mayit lainnya atau karena alasan lainya kecuali karena darurat.
‘Awam” karya Syeikh Ibrahim Al-Baijuri halaman 60 diterangkan sebagai berikut:
و الرابعة المماثلة ضد المخالفة فيستحيل عليه تعالي أن يماثل الحوادث في شيء مما اتصفوا به فلا يمر عليه تعالي زمان و ليس له مكان و ليس له حركة و لا سكون و لا يتصف بألوان و لا بجهة فلا يقال فوق الجرم و لا عن يمين الجرم و ليس له تعالي جهة فلا يقال اني تحت الله فقول العامة اني تحت ربي و ان ربي فوقي كلام منكر يخاف علي من يعتقده الكفر
Artinya:
“Dan sifat mustahil yang keempat bagi Allah swt adalah sifat “Al-Mumatsalah (المماثلة)”. Artnya: Menyerupai makhluk, lawan dari sifat yang wajib bagi Allah swt yaitu sifat “Al-Mukhalafah (المخالفة)”. Artinya: Allah swt berbeda dengan makhluk.
Maka mustahil bagi Allah swt menyerupai makhluk pada sesuatu yang disifatinya. Olehkarena itu, Allah tidak dilewati (diliputi) oleh zaman (waktu), tempat, gerakan, dan diam, dan tidak pula disifati oleh warna-warna dan arah. Maka tidak boleh dikatakan bahwa Allah itu berada di atas jirim (bentuk makhluk seperti manusia) dan berada di sebelah kanan jirim. Begitupula, Allah tidak mempunyai arah. Maka tidak boleh dikatakan bahwa sesungguhnya aku berada di bawah Allah.
Adapun ucapan ‘awam (orang-orang yang tidak tahu tentang ilmu tauhid) mengatakan bawa sesungguhnya aku berada di bawah Tuhanku dan sesungguhnya Tuhanku berada di atasku merupakan kalam munkar, yang dikuatirkan dapat menimbulkan kekufuran bagi orang yang mengi’tiqadkan atau meyakininya”.
Tambahan:
Dalil sifat ‘Al-Mukhalafah (Allah swt berbeda dengan makhluk”) Al-Qur’an surat Asy-Syuraa ayat 11:
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬اۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar