#Siksa Yang Paling Ringan di Neraka#
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah Alhamdulillah malam ini kembali kita berjumpa di dalam rutinan Majelis Rasulullah dalam mempelajari Ilmu Hadist bertepatan dalam kitab Qutuful Falihin yang telah di karang oleh guru mulia kita yaitu Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur, sehat wal Afiyah, dan senantiasa kita mendapatkan berkahnya. Hadist yang ke 105. Kita baca bersama
- عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رضي الله عنه قال سمعت رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَ سَلَّمَ يقول (إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ يُوضَعُ فِى أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَتَانِ يَغْلِى مِنْهُمَا دِمَاغُهُ مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَإِنَّهُ لأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا) متفق عليه
Dari Nu’man bin Basyir RA berkata aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang diletakkan dua buah bara api di bawah telapak kakinya, seketika otaknya mendidih orang tersebut merasa bahwa tak ada seorang pun yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka” (Muttafaqun ‘Aleih)
Hadist malam ini adalah Hadist yang ke 105 yang di bawa oleh sahabat Rasul Nu’man bin Basyir yang sudah beberapa kali kita angkat sejarah beliau semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan Barokahnya. Beliau mengatakan saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: sesungguhnya yang paling enteng, yang paling ringan, yang paling cepat, yang paling mudah siksa penghuni Neraka nanti di hari kiamat (yang di maksud penghuni Neraka adalah orang Kafir yang mereka itu tidak mendapat Hidayah sehingga mereka menjadi kekal di dalam nya) adapun orang Mukmin yang bermaksiat dia tidak di sebut dengan penghuni Neraka. Kalau seandainya dia di siksa di dalam Neraka atas dasar rahmat Allah dia akan di keluarkan dari Neraka itu dan di masukan di dalam Surga. Sehingga tidak di sebut orang Muslim dengan sebutan penghuni Neraka akan tetapi ulama ahli Tafsir, ulama ahli Hadist kalau di sebut ahli Neraka berarti dia orang Kafir. Nanti di hari Kiamat kata Nabi orang yang di siksa di dalam Neraka nya Allah baik dia orang Kafir atau Muslim yang berdosa mati belum Taubat dan masuk Neraka siksaan yang paling enteng yang di terima oleh orang tersebut akan di letakan di bawah tumitnya 2 bara Api yang berasal dari Neraka Jahannam atau Api Nerakanya Allah Swt. yang mana ketika seseorang tadi berdiri di atas 2 Telapak tersebut atau di atas 2 bara Api tersebut maka rasa panas nya langsung naik sampai otaknya mendidih. Dalam Hadist lain oleh ulama Perawi Hadist ada kalimatnya mereka itu di temeplin Sandal yang ada 2 Tali pengikutnya akan tetapi Sandal itu terbuat dari Bara Api Neraka Jahannamnya Allah. Jadi ketika mereka pakai itu Sandal atau mereka berdiri di atas 2 bara api tersebut maka rasa panas nya naik ke atas sampai membuat dia punya otak kepada isi kepada nya mendidih. مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا ( dia menyangka bahwa siksaan buat dia siksaan paling pedih yang di timpahkan oleh Allah Swt) ini siksaan paling berat kita di beri Sandal terbuat dari api. Kita harus pakai Sandal ini. Dia menduga berdiri di atas bara Api itu siksaan paling pedih dan siksaan paling dahsyat. Padahal وَإِنَّهُ لأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا ( padahal sabda Nabi itu siksaan paling enteng nanti di hari Kiamat). Hadist riwayat Imam Bukhori Muslim. Hadist malam ini
Hadirin dan hadirat isinya peringatan dan ancaman buat kita jangan sampai kita melakukan ke durhakaan kepada Allah di dunia. Jangan sampai kita melakukan perbuat dosa di dunia ini semaksimal mungkin menjaga diri kita dari pada dosa supaya kita tidak mencicipi Nerakanya Allah Swt. karena tidak ada yang mampu menerima siksa Neraka seringan apapun siksa tersebut bahkan siksa yang paling ringan di sebut dalam Hadist seseorang berdiri di atas 2 bara Api dari api neraka sehingga membuat dia mendidih dia punya otak. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita hadirin semua umat Islam di manapun berada mendapatkan keselamatan tidak mencicipi siksanya Allah Swt. kenapa? Karena tidak ada yang mampu. Siksaan yang paling lemah seperti itu. Bagaimana siksa yang palin berat.? Mudah-mudahan Allah cabut nyawa kita dalamkeadaan Husnul Khotimah. Masuk Sorga tanpa Azab, tanpa Hisab dan tanpa Fitnah.
Makanya saudara Hadirin dan Hadirat yang di rahmati oleh Allah tidak ada kehinaan yang lebih hina yang di dapati oleh seseorang ,manusia melebihi kehinaan di hari kiamat. Tidak ada kerugian yang paling rugi kecuali nanti kerugian di hari kiamat. Apa dalam Al-Qur’an Allah berfirman
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Berarti orang kalau sudah masuk kedalam Neraka atau mencicipi sedikit saja dari siksa nya Allah berarti orang yang di hinakan oleh Allah. Mau lari kemana? Kalau sudah di hinakan oleh Allah masuk ke dalam api nereka mau kabur tidak akan bisa. Pengen buru-buru nyari Sorga , pengen nyogok Malaikat supaya bisa masuk Sorga tidak akan bisa. Hanya ada 2 tempat. Tempat yang satu untuk masuk rombongan ke dalam Surga nya Allah, tempat yang satu lagi untuk satu rombongan masuk ke dalam Nerakanya Allah. Kalau dia punya amal setelah di timbang ini dia punya amal baik lebih berat maka tempatnya Sorga. Tapi kalau sudah amal dosa nya lebih berat timbangan kebaikan nya enteng
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ
نَارٌ حَامِيَةٌ
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangannya,
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
Di gambarkan oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw saya ini pernah di perlihatkan api neraka di datangkan itu tidak semua, di ambilkan sedikit sama Allah lalu di bawa ke Nabi biar Nabi lihat. Baru di bawa sedikit, apa kata Nabi: aku khawatir umatku, sahabatku, keluargaku, bangsaku, orang yang hidup pada zamanku akan terbakar semua karena sedikti api yang di tunjukan oleh Allah. Maka aku langsung berkata kepada Allah Ya Allah saya ini masih hidup di dunia berkumpul dengan masyrakat kalau kau tunjukan Api ini rakyatku, bangsaku akan terbakar semuanya. Karena Nabi berkata itu Allah Tarik kembali Api itu tidak bisa di lihat oleh Baginda Nabi kita Muhammad Saw khawtir akan terbakar ummat manusia. Baru sedikit api yang begitu panas tempat yang begitu luas. Akan di lemparkan 10.000 manusia berkata itu Jahannam apakah masih ada tambahan lagi? Lempar lagi sejuta manusia dia berkata ada tambahan lagi atau tidak wahai malaikat terus menerus seperti itu. Ini matahari yang kita lihat begitu besar. Besarnya matahari mungkin berkali kali lipat dari pada planet bumi. Atau mungkin bisa sejuta kali lipat dari pada bumi yang kita injak ini. Ini matahari besarnya bukan main. Begitu juga bulan. Apa kata Nabi di dalam Hadist itu matahari dulu waktu di dunia bersama manusia ada yang menyembah matahari, ada yang sembah bulan, nanti itu matahari dan bulan oleh Allah di buat seperti 2 ekor Sapi. Yang di cuncung hidung nya dan di lempar-lempar matahari dan bulan di Neraka Jahannam. Di dunia luar biasa tidak kuat kita melihat matahari yang begitu dahsyat nya planet yang begitu besar jauh lebih besar dari pada bumi nanti di hari kiamat di dalam Neraka nya Allah sengaja Allah ikat di lempar lempar seperti kita bermain gundu. Panasnya matahari yang begitu dahsyat tidak ada apa-apanya ketimbang nanti panas di hari kiamatnya Allah. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita. Mau berteduh kemana kita? Kita mau berteduh kemana? Kita mau mencari tempat naungan tidak ada naungan semuanya naungannya asap berwarna hitam. Pengen mencari tempat bernaungan di mana lagi? وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ
dan dalam naungan asap yang hitam. لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
dan dalam naungan asap yang hitam. لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Kepanasan Matahari cari pohon untuk berteduh. Nanti Ramadhan kita pergi ke Tanah Abang jam 1 siang. Tanah Abang Matahari nya ada 3 dan ente berteduh masuk Masjid Al-Makmur. Akan tetapi nanti di Neraka ente ngomomg sama Malaikat bahwa ente mau berteduh, tidak ada tempat berteduh di dalam Nerakanya Allah. Percikan Api Neraka apa kata Allah di dalam Al-Qur’an seperti istana-istana percikaannya saja.. maka celaka lah pada hari itu untuk orang-orang yang dahulu di dunia mendustakan agama. Tidak percaya dengan hari kiamat maka itu lah tempat celaka bagi mereka. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita. Baik ini Hadist 105. Kita lanjut sedikit hadist yang ke 106 karena ini berlanjutan kita lanjut sedikit di tambah sudah beberapa kali saya tidak hadir, hadist yang 106
- عَنْ سَمْرَةَ بِنْ جُنْدُبِ رضي الله عنه أَنَّ نَبِيَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ (مِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى حُجْزَتِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى تَرْقُوَتِهِ( رواه مسلم
Dari Samrah bin Jundub RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya diantara mereka ada yg terkena api neraka hingga mata kakinya, ada yg terkena api neraka hingga lutut, ada yg terkena api neraka hingga tempat ikat pinggang & ada yg terkena api neraka hingga tulang selangka”(HR Muslim)
Dalam hadist lain Nabi bersabda di bawa oleh Samrah bin Jundab RA Sesungguhnya diantara mereka ada yg terkena api neraka hingga mata kakinya dia di rendam di dalam Api neraka nya Allah sampai menutupi mata kakinya. Kalau tadi pakai Sandal dan sandalnya terbuat dari bara api. Injek 2 batu terbuat dari bara api nerakanya Allah. Ini siksa paling ringan. Bagaimana orang yang tidur di dalam api nerakanya Allah. Bagimana yang makanannya itu
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ ( ) طَعَامُ الْأَثِيمِ . كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ . كَغَلْيِ الْحَمِيم
Sesungguhnya pohon zaqqum itu. Makanan orang yang banyak berdosa. Dia sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang amat panas.. (QS. ad-Dukhan:
Bagimana kalau tadi hadist pertama paling enteng siksaan pakai sandal terbuat dari api dan mendidih otaknya. Bagaimana kalau di ukur orang yang makan dan minumnya, tidurnya, pakaiannya terbuat dari nerakanya Allah bukan sehari bukan sejam akan tetapi ratusan tahun. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita. Makanya doa Nabi kita Muhammad Saw setiap selesai Tasyahud di sunnahkan kita membaca ” Allahuma inni a’uzubika min azabi jahannama wa min azabil qob’ri wa min fitnatil mahya wal mamati wamin syarri fitnatil masihid dajjal.”
Dalam Kasifatussaja’ Abu Nawas membaca doa selalu di baca sama ulama kita kalau sudah selesai sholat Jum’at
إِلَهِيْ لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلًا وَلَا أَقْوَى عَلَى نَارِ الجَحِيْمِ
Di baca 5x. mudah-mudahan selamat Husnul Khotimah. Ya Allah saya tidak pantas masuk surga, surga mu yang begitu indah. Akan tetapi saya juga tidak mampu Ya Allah, tidak kuat badan saya ini untuk berjumpa dengan neraka jahannam mu Ya Allah. Ini ada hadist yang selanjutnya ada api yang menenggelamkan kaki seseorang sampai mata kaki. Ada lagi kata Nabi مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ ( ada orang yang tenggelam dalam api nerakanya Allah sampai lutut nya. Berarti sisa tubuhnya ini mendidih. وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى حُجْزَتِهِ ( ada lagi yang tenggelam sampai pinggangnya). وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى تَرْقُوَتِهِ(ada lagi yang tenggelam sampai tulang kerongkongan) mudah-mudahan Allah selamatkan kita. Semua tergantung amal. hadist yang ke 107
- عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَنّ َرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ ( يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ( متفق عليه
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Kelak pada hari kiamat seluruh manusia mengucurkan keringat, sampai-sampai ada yang keringatnya membasahi bumi tujuh puluh dira’, sehingga menutupi mereka sampai ketelinganya”(Muttafaqun ‘Aleih)
Tenggelam ini orang dalam panas nya matahari berkeringat ada yang sampai lutut, pusar dan kerongkongan dan sampai menutupi telinga nya. Semua tergantung amalnya. Di dunia tidak sholat, di dunia kerjaanya fitnah orang, di dunia kerjaanya adu domba, mencuri merampas harta orang, durhaka sama orang tua. Punya duit nyawer. Beberapa hari yang lalu ada orang kaya datang kepada saya dan mengadu. Bib saya sekarang saya Miskin, kenapa? Dulu saya kaya bib, saya punya Truk, saya punya Mobil, motor saya 5, usaha saya di mana-mana dan habis dalam hitungan 1 bulan. Apa dosa ente? Ane punya duit kerjaan nya nyawer. Kerjaan ane nyawer, mabuk, zina, durhaka sama orang tua. Udah di dunia blangsak, mau makan harus berhutang, amal nya sedikit, mati nya suul khotimah, kuburannya jurang nerakanya Allah bertempat nanti di dalam Neraka. Maka nya mudah-mudahan Allah memberikan kepada kita taufik nya. Sehingga kita senantiasa istiqomah untuk beribadah sampai akhir hayat kita, senantiasa bertaubat minta ampunan sama allah setiap hari jangan tinggal sholat sunnah taubat walaupun hanya 2 rakaat. Nanti mau tidur kita ambil air wudhu lalu sholat sunnah taubat. Siapa tau besok pagi tidak bertemu lagi dengan keluarga kita sudah taubat meninggal nya kita husnul khotimah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#Laki laki penghuni Surga#
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt jamaah Majelis Rasulullah Saw malam ini kita akan kembali melanjutkan pelajaran kita dalam kitab Hadist Qutuful Falihin yang telah di rangkum dan di karang oleh Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz mudah-mudahan Allah Swt senantiasa melindungi dan menjaga beliau memanjangkan umur nya dan menyehatkan badannya dan mudah-mudahan Allah mengumpulkan kita bersama beliau di dalam dunia dan akhirat. Hadist yang ke 109 kita baca bersama :
- عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَسَلَّمَ (لمّا خلق الله الخلق كتب في كتاب فهو عنده فوق العرش إنّه رحمتي تغلب غضبي
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Saw bersabda ” ketika Allah menciptakan makhluk, maka dia membuat ketentuan terhadap diriinya sendiri di dalam kitabnya yang berada di atas Arsy. Sesungguhnya rahmatku lebih mendominasi murkaku” dalam riwayat lain “ mengalahkan murkaku” di dalam riwayat lain “ mendahului murka ku”(muttafaqun ‘alaih)
Sampai lah kita pada hadist ke 109. Hadist yang di bawa oleh Imam Abu Hurairah semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan Barakahnya. Jamaah Majelis Rasulullah Hadist malam ini merupakan salah satu hadist yang di ambil dari pada kitab Riyadhussholihin dalam Bab Arroja’. Dimana dalam hadist ini baginda Rasul telah bersabda ketika Allah menciptakan makhluknya, sudah selesai Allah menciptakan makhluknya lalu Allah memberikan penetapan khusus yang di letakan suatu kitab yang kita tidak tahu kitabnya itu seperti apa. Apapun itu yang muncul nya dari Allah baik kitab yang di situ di letakan tulisan tersebut baik itu pena, atau tinta, atau kitab atau di taruh di sebelah mana Arsy nya Allah di sebelah kanan atau sebelah kiri depan atau belakang tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah Swt. mengapa demikian? Karena kita ini orang-orang Ahlussunnah Wal Jamaah sepakat tidak boleh kita di larang mensifati Allah dengan sifat makhluk. Makhluk adalah ciptaan akan tetapi berbeda dengan sang kholik. maka kitab nya Allah berbeda dengan kitab kita.
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.
Banyak orang mengaku Ahlussunnah Wal Jamaah pada zaman kita sekarang. Bisa jadi orang yang di sebrang sana mengaku Aswaja. Akan tetapi mereka kadang kala tidak ragu-ragu tanpa segan mereka menempatkan Allah itu ada di Arsyh. Padahal Arsyh ini di dalam Al-Qur’an yang artinya singgah sana di berikan kepada makhluk. Sebagaimana Nabi Yusuf yang berada di singgasana nya lalu datang orang tua dan saudara-saudara nya akhirnya kumpul di sana Sujud.
Arsyh juga bisa di artikan sebagai singgahsana sebagaimana di dalam Al-Qur’an Allah sebut Arsyh nya Balqis. Balqis bertengger di singgahsananya. Oleh karena nya tidak layak kalau kita katakan orang yang mengaku Ahlussunnah Wal Jamaah Arsyh adalah singgahsana tempatnya Allah. Allah tidak butuh tempat akan tetapi kalau kita butuh tempat. Arsyh ini di sebut di dalam Al-Qur’an dengan sebutan yang berbeda-beda. Allah pemilik Arsyh yang besar. Ada lagi kalimat arsyh yang mulia, arsyh yang memiliki keutamaan. Hari itu Arsyh nya Allah harus di bopong oleh 8 Malaikatnya Allah atau 8 Shaf para Malaikt-Malaikat. Yang di dalam riwayat Imam Bukhori Muslim di bawa oleh Jabir Nabi bersabda: “aku di izinkan oleh Allah untuk cerita soal Malaikat. Malaikat khusus yang menopang Arsyh-Arsyh nya Allah. Ada 8 Malaikat.
Dalam riwayat Imam Abu Daud Rasul bersabda: Malaikat yang bopong Arsyh nya Allah ada 8. Kata Ulama 8 Shaf. Ribuan Jumlahnya. Malaikat ini yang saking besar nya jarak antara Telinga dan Bahunya 700 Tahun perjalanan untuk memegang Arsyh nya Allah. Lalu di Arsyh tersebut Allah menempatkan tulisannya ada di dalam sebuah kitab yang kita tidak tau kitabnya di dalam kitab itu tertulis rahmatku mengalahkan murkaku. Sebagaimana ada di dalam Hadist ini.
Oleh karenanya Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt . sepantasnya bagi kita ini orang yang beragama Islam, orang yang menimba ilmu agama. Orang yang banyak menghafal dan mengetahui nama-nama Allah di dalam Asma Ul Husna secara tidak langsung dia akan memahami sifat-sifat Allah. Mudah-mudahan hari demi hari kita bisa mengamalkan Asma Ul Husna. Orang yang mengamalkan Asma Ul Husna 2 hal
1). Dia akan memahami siapa itu Allah zat yang dia sembah. Semakin seorang Muslim mengenal Tuhannya semakin dia akan tau diri kata Imam Ali bin Abi Thalib.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt kita saja kalau mencari teman tidak cukup kita tau rumah dan nomor telepon nya. Kita harus tau teman kita ini baik atau tidak baik. Ketika kita tau bahwa teman kita ini baik maka kita akan semakin erat. Begitu juga kita sama Allah berbeda sujud nya orang yang tau arti bacaan sujud dengan orang yang tidak tau arti. Berbeda dengan orang yang mengerti kalimat Takbir dengan orang yang hanya membaca tanpa mengerti artinya. Maka nya kita di anjurkan untuk memahami nama-nama Allah yang semuanya sangat sempurna agar kita bisa lebih dekat lagi dengan Allah Swt.
Ibu bapak Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt 99 rahmatnya Allah nanti akan di simpen di hari kiamat. Satu rahmat nya Allah begitu luas. Bisa mengungguli murkanya. Coba kita bayangkan seumpama murkanya Allah lebih hebat dari pada rahmatnya orang yang tidak sholat tidak dapat rizki. Makanya kita di suruh belajar untuk mengenal Allah apa dulu Allah katakan melalui lisan baginda Nabi kita Muhammad Saw dalam riwayat Imam Baihaqi, Allah merintahkan Nabi Daud, ente beri tau ke Murid-murid ente atas karunia yang kuberikan kepada mereka supaya mereka mengagungkan aku kata Allah. Beri tahu kepada mereka nikmat yang ku beri pagi, siang, sore, malam agar mereka cinta kepada ku kata Allah. Beri tahu kepada mereka tentang bala yang kuturunkan kepada mereka agar mereka takut kepada ku.
Ibu bapak Hadirin-Hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt rahmatnya Allah ini sangat luas. Dan tidak ada manusia yang lebih memiliki sifat kasih sayang rahmat melebihi junjugan Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Orang yang paling mengenal Allah. Orang yang di utus oleh Allah menjadi Rahmatan Lil Alamin.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Saya ini rahmat dari Allah yang di hadiahkan pada ummat manusia. Dari Nabi kita di ajarkan ilmu demi Ilmu agar lebih cinta kepada Allah. Saya ulangi, orang yang lebih mengenal Allah akan sifat-sifat nya dia akan menjadi orang yang cinta dan taat kepada Allah.
Ibu bapak, beberapa waktu yang lalu kita menyaksikan Bersama. Ada pembantaian ummat Islam di satu Masjid lalu di tembaki di New Zealand. Setelah kejadian itu orang-orang Muslim atau orang-orang Kafir ini mencari tau kok orang Muslim lagi Ibadah di tembaki? Akhirnya mereka buka buku. Mereka pelajari Islam itu bagaimana? Semakin mereka mengenal akhirnya mereka cinta kepada Islam akhirnya di beri hidayah masuk ke dalam agama Islam. Beberapa tahun yang lalu kejadian ada 3 gedung yang terkena Bom di Amerika. Setelah kejadian itu mereka mengatakan orang Muslim ini teroris. Akhirnya mereka ingin tau antisipasi jangan sampai mereka punya keluarga di zolimi oleh orang Muslim dia ingin tahu Islam ini seperti apa? Pada beli buku di Amerika. Semua buku-buku yang terarah ke agama Islam laku terjual. Mereka pelajari. Setelah mereka tau ternyata bukan seperti ini sifat-sifat orang Muslim. Akhirnya mereka buka Al-Qur’an pengen tau isi Al-Qur’an dan di temukan bahwasannya zat Allah itu maha pengasih dan maha penyayang akhirnya mereka cinta di beri hidayah ratusan orang masuk ke dalam agama Islam. Begitu juga kita semakin kita mengenal kasih sayang Allah maka kita akan semakin cinta kepada Allah.
Dalam riwayat Sayyidina Umar bin Khattab dalam Hadist Shohih Bukhori Muslim Baginda Nabi kita Muhammad Saw: beliau mendatangi para tawanan dan seketika itu beliau melihat seorang wanita yang sedang mencari anaknya. Akhirnya di temukan dan Rasul bersama para sahabat melihatnya. Ketika melihat anak itu segera di peluk, di genggam erat dan segera di susui. Apa kata baginda nabi kita Muhammad Saw? Wahai sahabatku, tidakkah kalian melihat seorang ibu begitu sayang kepada anaknya? Ketika berjumpa di peluk, di susui, apakah mungkin seorang ibu yang sayang kepada anaknya melemparkan anaknya ke neraka? Demi Allah tidak akan mungkin ya Rasul. Apa jawaban Rasul? Allah itu lebih sayang kepada kita melebihi sayang seorang ibu kepada putra-putrinya. Berarti orang yang paling sayang kepada kita pertama siapa? Ibu-bapak kita. Yang ke dua Rasulullah Saw. Rahmat itu datang dari Allah Swt. yang Allah terapkan kepada ummat manusia di bawah bendera Tauhid yang di bawa oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw. Hidupnya penuh kasih sayang,. Dari masih hidup sampai mau meninggal dunia, bentuk kasih sayang rahmat nya Rasul di akhir ajal nya berkata Ummatku ummatku, bahkan ketika beliau dalam kondisi yang berat Sakaratul Maut beliau mengatakan kepada Izroil, wahai Izroil jikalau rasa sakit nya seperti ini biar saya yang menanggung rasa sakit ini. Begitu rahmatnya baginda Rasul.
Di dalam Hadist nanti di hari kiamat Rasul di paksa masuk Surga apa jawabannya Nabi? Wahai para Malaikat maaf saya tidak akan masuk kedalam Surga kalau masih ada 1 dari ummatku yang masuk ke dalam Nerakanya Allah. Lihatlah bentuk kasih sayang baginda Nabi kita Muhammad Saw. Dan itu di terpakan kepada para sahabat. Orang melihat Sayyidina Umar sebagai pendekar Sayyidina Umar orang yang di takuti dan Syaithon takut dengan bayangan Sayyidina Umar. Kalau Syaithon ada di satu gang Sayyidina Umar lewat gang itu Syaithon mutar lewat jalan lain. Akhirnya sahabat berkata kepada Sayyidina Umar wahai Amirul Mukminin ini orang-orang kampung pada takut sama kamu karena ente tegas, karena ente keras, apa jawaban Sayyidina Umar? Seandainya mereka mengentahui apa yang ada di dalam hati saya dari pada sifat kasih saya kepada mereka mereka akan berebut menarik-narik baju saya. Akan tetapi mereka sudah keburu takut sama saya. Padahal hati saya di penuhi kasih sayang untuk mereka.
Ibu bapak hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah yang terkahir bagaimana habib supaya saya ini mendapatkan rahmatnya Allah? Caranya 3.
- Jadilah kita orang yang mempunyai sifat kasih sayang kepada sesama. Tidak akan mungkin turun rahmat Allah kepada kita kalau hati kita kejam sesama Muslim. Kepada Binatang saja kita di anjurkan berbuat baik, dilarang mulut kita menghujat. Dilarang mulut kita berbuat fitnah dan sebagainya. Kita di anjurkan di dalam agama Islam berbuat rahmat. Yang mendapatkan rahmat adalah hamba-hamba yang memiliki kasih sayang. Apa kata Nabi? Wali-wali abdalku bisa masuk Surga bukan karena sholat Sunnah, bukan karena banyak nya puasa Sunnah, akan tetapi mereka bisa masuk Surga karena 3 hal. Karena hatinya selamat, aman dan tidak ada hasud. Dermawan dan mempunyai sifat kasih sayang. Ini sebentar lagi kita pilpres tinggal 1 atau 2 hari lagi. Ingatlah wahai saudara kita sudah di persaudarakan oleh Nabi. Orang Mekkah di persatukan oleh orang Madinah. Bisa bersatu, bisa saling menghargai, bisa saling menghormati. Bagaimana mungkin orang satu Negri satu Tanah Air satu tumpah dara Indonesia saling bermusuhan hanya gara-gara pilpres. Intisari dari Hadist ini apa yang bisa kita ambil?
- kasih sayangi lah seluruh Ummat Manusia. Orang yang senantiasa berkasih sayang dengan sesamanya dia akan mendapatkan rahmat di setiap saat nya. Di pagi dan siang hari dia mendapat rahmat. Di sore hari mendapat rahmat. Sampai kata Nabi akan datang dari pintu itu laki laki dari ahli surga datang paling terakhir pulang paling awal. Besok datang lagi akan datang dari pintu itu laki laki dari kalangan ahli surga sama datang nya terlambat dan pulang paling cepat. Orang nya dia-dia juga sampai 3 hari dan akhirnya sahabat mengikuti sampai kerumahnya. Menginap di rumahnya 3 hari. Setelah 3 hari dia pamit pulang. Cuman saya ingin bertanya Nabi bilang engkau ini penghuni Surga apa amal kamu? Jawabannya saya ini setiap hari selalu menjaga hati. Setiap malam ini sebelum mata ini saya pejamkan saya jaga hati saya jangan sampai saya ini mempunyai dendam kepada sesama atau menyakiti hati orang saya mohon ampun kepada Allah saya jaga hati saya dari hal-hal tersebut apa kata Nabi? Laki laki penghuni Surga.
Ibu bapak hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah tidak cukup kita mengenal Allah itu mempunyai kasih sayang rahmat. Itu satu sayap dan sayap yang satu lagi harus ada rasa takut kepada Allah. Supaya seimbang. Mudah-mudahan kita menjadi hamba-hamba yang berhasil, selalu berharap kepada Allah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
#Guru Mulia Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh Tarem – Hadramaut#
Al-Habib Ali Zainal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Swt yang telah menganugrahkan kita semua akan datang nya bulan Ramadhan yang berkah di berikan Taufik dan Hidayah untuk melaksanakan ke fardhuan ibadah puasa yang mempunyai arti, yang mempunyai indikasi hubungan kita dengan Allah Swt untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dan itu yang akan menjadi bekal kita berjuma dengan Allah Swt adalah dengan Taqwa.
Di dalam Al-Qur’an di jelaskan oleh Allah Swt tujuan kita berpuasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan. Harapan kita datang nya bulan Ramadhan yang berkah yang di jadikan bulan untuk kita meningkatkan ketaqwaan kita. Memperbaiki diri kita menjadi Manusia yang Soleh dan Muslih, Manusia yang baik dan memperbaiki. Mudah-mudahan momentum Ramadhan tahun ini menjadikan kita orang yang Soleh dan Muslih Amin Allahumma Amin.
Lebih –lebih lagi kita ada di malam yang penuh dengan Barokah malam 17 Ramadhan malam Nuzul Qur’an di Rumah Allah Swt. di sampaikan tadi oleh Al-Habib Nabil bin Fuad Al-Musawa bahwasannya hubungan nya dengan Nuzulul Qur’an dengan peristiwa perang Badr ada kaitan bahkan di sebutkan secara beriringan oleh Allah Swt di dalam Al-Qur’an Al-Karim.
Di dalam Al-Qur’an Allah Swt berfirman
۞ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaumul Furqon hari yang memisahkan antara yang haq dan yang Bathil. Yaumal Taqol Jam’an pertemuan antara kelompok yang Haq dan yang Bathil. Dalam hal ini yang di maksud adalah kelompok kaum Muslimin dan juga kelompok kaum Musyrikin dalam peristiwa perang Badr. Maka ayat ini di sebutkan oleh Allah Swt di dalam Al-Qur’an secara beriringan antara Nuzulul Qur’an dan juga peristiwa perang Badr. Ada apa pada peristiwa perang Badr? Kenapa kita jauh-jauh datang pada malam hari ini sebagaimana yang di sebutkan tadi yang datang ada dari jawa Tengah, dari luar pulau jawa, apa tujuan nya untuk datang menghadiri acara-acara Nuzulul Qur’an dan Haul Ahlul Badr.
Pada dasar nya di dalam Al-Qur’an Al-Karim Sunnatullah di dalam Al-Qur’an adalah cerita peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah Saw. Di dalam cerita itu Allah Swt menginginkan ingin menyampaikan Risalah nya supaya setiap cerita di dalam Al-Qur’an tidak di lihat sebagai dongen yang enak untuk di dengar. Bukan sekedar kisah yang membuat kita terhibur ketika kita mendengar, yang terkadang kita sedih ketika mendengar, terkadang kita gembira ketika mendengarnya. Walaupun itu semua adalah hal yang terjadi kepada kita jika mendengarkan kisah dan cerita akan tetapi tujuan utama cerita itu hendaklah kita memahami dari pada yang menurunkan Al-Qur’an untuk apa di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an di dalam cerita yang ada? Yang mempunyai tujuan yang kita mengharapkan Majelis pada malam ini kita selesai dengan mengambil manfaat dari pada tujuan carita peperangan Badr yang di turunkan oleh Allah Swt di dalam Al-Quran Al-Karim Allah Swt berfirman :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt jika kita masuk ke dalam Al-Qur’an kita akan melihat Allah Swt suka bercerita dan di jadikan cerita itu Misi tersendiri dan menarik yang menakjubkan di dalam Al-Qur’an Al-Karim Allah menceritakan tentang makhluk yang tidak seperti manusia dari segi diniah nya tidak punya akal pikiran seperti kita akan tetapi di ceritakan oleh Allah Swt karena makhluk itu yang mempunyai peranan penting sehingga peranannya itu di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an supaya kita mengambil pelajaran dari pada makhluk tersebut. Dengan demikian supaya kita tidak memandang kepada makhluk Allah hanya pandangan makhluk yang tidak berakal, makhluk biasa. Tidak, di setiap ciptaan Allah ada rahasia yang perlu kita ambil pada setiap makhluk Allah Swt. yang saya maksud di dalam cerita Al-Qur’an makhluk itu adalah Semut. Bahkan di namakan di dalam Al-Qur’an surat An-Naml( surat semut). Ada apa dengan Semut? Yang kita tahu bentuk nya kecil terkadang kalau menggigit kita kesakitan. Ada apa dengan Semut sehingga di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an? Tidak cukup di ceritakan. Allah ajarkan bahasa semut kepada Nabi Sulaiman. Supaya Nabi Sulaiman paham bahasa Semut. Untuk apa Nabi Sulaiman di ajarkan bahasa Semut? Supaya Nabi Sulaiman menyampaikan kepada kita, kepada ummat Nabi Sulaiman yang di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an Semut ini ada misi kepada semut-semut yang lain. Bukankah di dalam Al-Qur’an Allah berfirman tentang Nabi Sulaiman
حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Maksud dari perkataan Semut ada bahasa tersendiri. Di ajarkan oleh Allah Nabi Sulaiman bahasa Semut sehingga Nabi Sulaiman tersenyum dan tentunya Nabi Sulaiman ada makna kenapa Nabi Sulaiman tersenyum? Baru di ceritakan kepada yang lain, ini semut berbicara kepada Semut yang lain masuk kamu kerumah masing-masing supaya tidak di injak oleh Nabi Sulaiman dan tentara-tentaranya sementara mereka tidak sadar. Dalam hal ini di jadikan oleh Allah Mukjizat di berikan kepada Nabi Sulaiman untuk memahami bahasa Semut sebagaimana di Ilhamkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim untuk memahami bahasa Burung demikian juga mempunyai tujuan dari pada Ta’lim nya Allah kepada Nabi Sulaiman, semut ketika mempunyai misi kepada Semut yang lain menyelamatkan bangsa Semut di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an bukankah sepatut nya Manusia yang lebih utama untuk menyelamatkan manusia yang lain dari kesesatan, dari pada kegelapan, dari pada kekeliruan, dari pada kesalahan, manusia yang mukallaf lebih utama untuk bertanggung jawab mendatangkan manfaat untuk orang lain kalau Semut di puji sama Allah, di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an karena menyelamatkan Semut yang lain namun Manusia lebih utama untuk menjadi makhluk yang mempunyai jiwa untuk menyelamatkan orang lain. ( semua makhluk itu perlu kepada Allah dan yang paling di sayang oleh Allah adalah yang paling banyak mendatangkan manfaat untuk orang lain akan tetapi sebaliknya orang yang paling di benci oleh Allah adalah orang yang mendatangkan Mudhorot kepada orang lain.
Semut di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Burung Hut-Hut di ceritakan oleh Allah, itu Nabi Sulaiman waktu mendengar bahasa nya Semut berapa kira-kira jarak nya Nabi Sulaiman dengan Semut? Semut itu kecil. Hanya Allah yang tau berapa waktu itu jaraknya. Subhanallah bisa mendengar dengan jarak yang jauh. Kita sekarang kalau ada Telephone itu orang berbicara di sini dan yang di sana bisa mendengar. Akan tetapi ini buatan Manusia, bagaimana dengan buatan Allah yang di perdengarkan melalui gelombang kekkuatan Allah untuk Nabi Sulaiman untuk memahami bahasa Semut walaupun jaraknya begitu jauh antara Nabi Sulaiman dengan Semut.
Burung Hut-hut bukankah di ceritakan juga oleh Allah Swt di dalam Al-Qur’an karena menjadi sebab Islam nya 1 Negri Saba yang di pimpin oleh Ratu Balqis ketika itu. Untuk apa di ceritakan oleh Allah? Kisah percakapan dan Komunikasi antara Nabi Sulaiman dengan burung Hut-Hut yang ketika di tengah-tengah Upacara di cari oleh Nabi Sulaiman, mana burung Hut-Hut kenapa tidak Hadir?
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.
فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطْتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
وَجَدْتُهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
Lalu Nabi Sulaiman mengatakan saya akan melihat berita yang kamu kabarkan ini betul atau tidak. Bukan kah zaman kita zaman Viral? Zaman untuk menyebarkan berita yang kita tidak tahu ujung nya dari mana. ( cukup seorang itu berdusta kalau dia berbicara apa saja informasi yang dia dengar. Melalui Whatsupp, melalui Sms, datang berita sebarkan kepada yang lain tanpa memastikan berita itu betul atau tidak.
Burung Hut-Hut itu tidak punya Naluri untuk berdusta sebab dia Burung. Itupun di pastikan dulu oleh Nabi Sulaiman
قَالَ سَنَنْظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
اذْهَبْ بِكِتَابِي هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”
Ringkas cerita burung Hut-hut menjadi sebab Islam nya Ratu Balqis dan orang-orang di Saba beriman kepada Allah Swt melalui Nabi Sulaiman. Kenapa Burung Hut-hut di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an? Karena sebab mendatangkan manfaat untuk orang lain.
Hadirin-hadirat jika Binatang di ceritakan oleh Allah karena manfaatnya kepada orang lain mana ada orang yang lebih mendatangkan manfaat kepada orang lain selain Rasulullah Saw. Bila ada generasi yang memperjuangkan Rasulullah Saw di dalam menyebarkan agama ini seperti para sahabat dan keluarga Rasulullah oleh sebab demikian kalau burung Hut-Hut di ceritakan kalau Semut di ceritakan Syuhada Ahli Badr perlu untuk di ceritakan, Syuhada Uhud perlu untuk di ceritakan, para sahabat dan keluarganya perlu untuk di ingati untuk mengambil pelajaran dari setiap cerita yang di ceritakan agar supaya bangkit Motivasi dalam diri kita sendiri sebagai ummat seorang Nabi yang di didik dengan Al-Qur’an untuk mengambil pelajaran dari pada setiap huruf bahkan setiap ayat yang ada di dalam Al-Qur’an.
Jika di dalam Hadist Nabi Saw bahkan di dalam Al-Qur’an setelah peperangan Badr terjadi selesai peperangan Badr orang-orang yang hadir di perang Badr mempunyai kedudukan tersendiri di sisi Allah Swt dan juga di sisi Rasulullah Saw. Walaupun peperangan nya sudah selesai akan tetapi kemuliannya kekal walaupun setelah peperangan. Bahkan di lainkan kedudukannya kepada sahabat-sahabat yang tidak hadir di dalam peperangan Badr. Peperangan Badr menjadi sebab terangkat nya mereka para sahabat bahkan terangkatnya kedudukan para Malaikat yang hadir di dalam perang Badr lebih dari pada yang lainnya. Kalau tadi di bacakan nama-nama orang yang hadir para para sahabat dari pada mereka yang hadir dalam peperangan Badr kita adalah bagian dari pada mengingatkan perjuangan mereka karena kemuliaan mereka lain dari pada yang lain yang tidak hadir dalam peperangan Badr.
Al-Qur’an menceritakan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini turun ketika Nabi duduk di suatu Majelis bersama dengan para sahabat lalu datang sahabat Nabi yang hadir perang Badar. Lalu Nabi mengatakan beri ruang kepada orang ini karena dia menghadiri perang Badar. Perang nya sudah selesai akan tetapi ada nilai keluhuran. Semua nya tetep sahabat Nabi akan tetapi perang Badar mempunyai derajat tersendiri. Maka Nabi mengatakan beri ruang kepadanya karena sebagian dari mereka yang hadir tidak senang hati di sebabkan karena keadaan sudah sempit kenapa di berikan ruang kenapa tidak duduk di belakang? Maka suara hati mereka yang kurang senang Allah Swt tegur kepada mereka di ayat sebelum nya.
Hadirin hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt kita ingin mengupas melalui peristiwa perang Badar Hikmah yang perlu kita ambil dari pada peristiwa perang Badar. Pelajaran yang kita pahami kepada peristiwa itu akan menjadi sebab kepada kita bagaimana kita dapat menjiwai mereka yang hadir dalam perang Badar. Mereka terdidik dengan panduan Al-Qur’an yang telah di jadikan pedoman oleh Nabi Saw
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
23 Tahun Al-Qur’an turun sedikit demi sedikit kepada Baginda Rasulullah untuk menjadi obat yang mengobati penyakit yang muncul nya penyakit itu mengikuti keadaan kondisi dan zaman. Sehingga peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah di pantau oleh Allah Swt jika ada masalah turun Al-Qur’an untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah-tengah kaum Muslimin. Sehingga di jadikan oleh Allah Swt selama 23 tahun Rasulullah membawa risalah ini dengan turun nya Al-Qur’an selama 23 tahun dengan macam-macam peristiwa dan kejadian yang terjadi setiap peristiwa terjadi ada Al-Qur’an yang membimbing Nabi Saw. Ketika Nabi sedang sedih karena di ganggu di sakiti Nabi dalam keadaan susah ketika itu turun Firman Allah Swt
فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Ketika datang orang kepada Rasulullah bertanya tentang soal ada 3 persoalan yang di tanyakan di Tanya tentang ruh, tentang Ashabul Kahfi dan di Tanya juha tentang Zulqornain. Kata Baginda Rasulullah Saw besok saya jawab dan ternyata tidak ada jawaban. Kata mereka bertanya mana jawabannya? Kata Nabi aku belum mendapat wahyu. Lusa,3 hari,sampai 15 hari dan turun Al-Qur’an di dalam surat Al-Kahfi dan menjawab pertanyaan Nabi. Dia hanya menunjukan kepada Nabi dan Nabi tidak memberikan jawaban secara langsung akan tetapi bahwasannya jawaban yang akan di berikan bukan datang dari Nabi kalau datang darI Nabi hari ini bertanya hari ini menjawab. Tapi karena ini wahyu dari Allah Swt maka Nabi menunggu wahyu dari Allah untuk menjawab pertanyaan di sini lah adanya amanah untuk menyampaikan ilmu supaya tidak sembarangan. Memberikan jawaban untuk pertanyaan yang kalau jawaban itu salah akan menyebabkan salahnya orang yang bertanya tapi salah nya orang yang ada di belakang apalagi kalau di sampaikan melalui Televisi ataupun Internet. Demikian Baginda Rasulullah Saw mengingatkan bahaya orang yang menjawab pertanyaan khususnya terkait dengan agama kalau tidak mempunyai Ilmu yang mendasar.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“[2]
kitab nya ada, karangannya ada, kitab yang ada kalau tidak di pandu dengan ulama untuk mengajarkan akan banyak salah nya tanpa kita sadari kalau tidak ada bimbingan, kalau tidak ada. Kalau Allah Swt membimbing Rasulullah Saw dengan turunnya Qur’an sehingga Jibril yang membawa nya ada komunikasi antara Nabi dengan Jibril ketika ada masalah-masalah yang tidak di ketahui Nabi bertanya kepada Jibril lalu Jibril bertanya kepada Allah kembali lagi Jibril kepada Nabi menjawab pertanyaan Nabi yang di tanyakan kepada Jibril supaya hal ini menjadi Amanah dan menyampaikan tidak sembarangan untuk memberikan jawaban.
Kata Baginda Rasulullah: kalau sudah ulama nya hilang, sudah pergi, tidak ada kecuali orang yang bodoh yang kalau di Tanya dia jawab tanpa dengan dasar Ilmu dia sesat dan menyesatkan orang lain.
Ini akan menjadi malapetaka bagi ummat manusia jika orang yang tidak layak memberikan jawaban. Pepatah mengatakan: tergelincirnya kaki orang berilmu akan menyebabkan tergelincirnya alam. Karena yang lain ikut dengan orang-orang yang berilmu. Oleh sebab itu kita perlu menyadari bahwasannya dari pada peristiwa Nuzulul Qur’an yang di turunkan kepada Baginda Rasulullah Saw selama 23 Tahun secara berangsur-angsur adalah datang nya Al-qur’an sesuai dengan masalah yang terjadi pada saat itu akan turun Al-Qur’an untuk menyelesaikan masalah. Ketika ada perselisihan turun Al-Qur’an untuk menjadi solusi kepada setiap permasalahan yang terjadi di zaman Rasulullah Saw dan dengan turunnya Al-Qur’an selama 23 Tahun adalah mengikuti keadaan kondisi hal-hal yang terjadi untuk di beri tahu jawabannya oleh Allah Swt untuk Rasulullah Saw termasuk di dalam perang Badar.
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
Kelemahan yang ada kepada kaum Muslimin bukan kepada keimanan dan juga bukan kepada keyakinan. Hakekat kelemahan adalah bukan kelemahan yang hanya terletak kepada kekurangan tentara, prajurit ataupun senjata. Hakekat kelemahan jika kurang nya keyakinan kepada Allah Swt, kurang nya keinginan bersama Allah, kurang nya bertawakkal kepada Allah, kurang nya bertergantungan bersama Allah kurang. Itulah hakekat kelemahan walaupun kita memiliki persenjataan yang lengkap, walaupun kita memiliki teknologi begitu canggih, walaupun kita memiliki strategi yang begitu teratur rapih kalau tidak ada keyakinan sama Allah.
Allah Swt telah menceritakan tentang perang Badar di dalam Al-Qur’an dan perlu kita ambil dari cerita ini.
Yang pertama Tahsinul Maqosid: supaya kita mengindahkan atau membaguskan niat kita pada setiap apa yang ingin kita lakukan. Bagaimana kita menempatkan diri kita jika berhadapan dengan satu keadaan kita menginginkan sesuatu akan tetapi Allah menginginkan sesuatu yang lain? Ini ujian keimanan kita pada Qodho dan Qodhar nya Allah.( wahai hambaku engkau berkehendak dan aku juga berkehendak jika kamu serahkan urusan mu ke aku aku penuhi kehendak kamu.. jika kamu berpaling kepada kehendak ku tidak akan terjadi kecuali kehendakku). Langit dan Bumi ada di dalam kehendak nya Allah Swt dan di bolak balikan dalam sekejap mata.
Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
Ada perbedaan Sholihun dengan Muslihun. Solihun adalah orang-orang Soleh atau orang yang baik dan Muslihun adalah orang yang memperbaiki. Allah akan berkehendak kepada suatu Negeri jika ingin dalam keadaan di berikan oleh Allah Swt keamanan penduduk nya harus baik dan memperbaiki diri. Bukankah di dalam Al-Qur’an Allah Swt berfirman
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
Jika kamu mendapat nikmat dari Allah hargai dan jaga, maksiat kamu kepada Allah akan mengakibatkan di cabutnya nikmat dari Allah.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt peristiwa perang Badar mengajarkan kepada kita untuk kita meninggikan segala niat kita.
Allah Swt berfirman: allah ingin menegakan kebenaran dengan kalimat nya Allah , apa itu? Kemenangan untuk Ahli Badar dimana di situlah kaum Muslimin mendapat anugrah dari Allah Swt di sebabkan oleh karena meyerahkan segala sesuatunya kepada Qodho dan Qodhar nya Allah Swt di situlah di capai suatu kemenangan dalam peperangan Badar oleh kaum Muslimin.
Hikmah yang kedua yang perlu kita ambil dari pada peristiwa perang Badar ini adalah kekuatan doa yang merupakan kekuatan yang super power. Ramai dari pada orang yang lebih meletakan ketegantunganya kepada keupayaannya atau pun orang-orang tertentu untuk memudahkan urusannya. Mungkin dalam urusan kerja, mungkin dalam urusan rumah tangga, mungkin dalam urusan apa yang terjadi dengan kawan. Biasa nya manusia mudah berusaha melalui Fulan akan tetapi lupa untuk menjadikan hubungannya dengan Allah melalui doa yang merupakan kunci utama untuk mendapatkan solusi pada setiap permasalahan yang di hadapi oleh nya. Karena Nabi kalau ada masalah Nabi sholat dua rakaat mohon kepada Allah baru lah langkah-langkah lain di ambil oleh Rasulullah pada peristiwa perang Badar. Yang menjadi keutamaan kekuatan yang di gunakan untuk meraih kemenangan adalah doa. Apakah kita mengetahui nya kalau kemenangan dalam peperangan Badar itu di ketahui oleh Nabi dan oleh sebagian sahabat sebelum perang terjadi Nabi sudah mengatakan kepada beberapa sahabat Fulan akan mati disini, Abu Jahal, padahal perang nya belum terjadi dan belum bertemu kaum Muslimin dan kamu Musyrikin akan tetapi Nabi sudah memberitahu Fulan bin Fulan akan mati. Nabi mengatakan demikian. Perang nya belum terjadi akan tetapi kemenagan nya oleh di kabarkan oleh Nabi Saw. Apa yang ada pada baginda Rasulullah Saw hingga mengabarkan kemenagannya? Yaitu adalah doa. Malam Jum’at, malam 17 Ramadhan yang hari esok nya kamu Muslimin berhadapan dengan kaum Musyrkin sepanjangn malam Nabi bermunajat kepada Allah Swt . sehingga sayyidina Abu Bakar Siddiq yang melihat Nabi betul-betul merayu Allah Swt pada malam itu di peluk oleh Sayyidina Abu Bakar dari belakang. Ya Rasulullah cukup sudah Allah tidak akan mungkin menghampkan engkau pasti di bantu oleh Allah Swt lalu selesai dari pada berdoa baru lah Nabi berikan kabar gembira. Terima lah kabar gembira wahai kaum Muslimin sesungguhnya Allah telah memberikan kabar gembira kepadaku
Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an cerita tentang Nabi Zakaria sekian lama usia nya panjang bersama istrinya tidak mendapatkan Dzurriyat sampai pada usia yang putus asa tidak mungkin istrinyapun juga mandul, maka ketika melihat keajaiban yang luar biasa pada siti Maryam di situ Nabi Zakariya berdoa kepada Allah Swt wahai tuhanku tulangku ini sudah rapuh, rambut aku sudah memutih, akan tetapi aku tidak pernah hampah ketika aku berdoa kepada engkau. Ini yang menjadi kekuatan yang luar biasa kepada Nabi Zakariyah berdoa kepada Allah, minta apa Nabi Zakariyah? Berikanlah kami Dzurriyah. Walaupun aku sudah tua akan tetapi engkau berbuat segala-gala nya ya Allah. Apa yang terjadi kepada Nabi Zakariyah? Apa yang terjadi kepada istrinya? Di sembuhkan oleh Allah Swt istrinya Nabi Zakariyah Hamil istrinya Nabi Zakariyah dan mendapatkan anak namana Yahya. Namanya punya bagi Allah Swt. tidak pernah ada seorang yang bernama Yahya sebelumnya kecuali Nabi Yahya bin Zakariyah dari mana muncul nya Nabi Yahya dari Mukjizat doa Nabi Zakariyah muncul nya Nabi Yahya menjadi penerus Nabi Zakariyah menjaga Bani Israil. Jangan sekali kali menganggap remeh dengan kekuatan doa yang di perlukan dari kita kesungguhan dan ketulusan dan jangan mendahulukan hal yang lain dari pada doa kepada Allah Swt.
Yang ke tiga.
Yang perlu kita ambil dari peristiwa perang Badr adalah jangan merasa cukup dengan amal yang kita lakukan. Walaupun amal yang kita lakukan itu cukup banyak. Bagian dari yang menggagalkan seseorang untuk banyak beramal adalah apabila melihat amal nya sudah banyak. Dan bagian yang menjadikan seseorang itu malas untuk beramal bila amal nya tidak terlihat bernilai apa-apa. Jadi dengan demikian ber amal lah dan jangan pernah menganggap remeh kepada amal. ber amal lah dan jangan pernah merasa tersanjung dengan amal. di antara tipu muslihat syetan untuk mengganggu anak Adam. Syetan akan mengganggu anak anak adam dengan berkata amal kamu sudah banyak, amal kamu sudah tidak tertandangi dengan amal-amal yang lain, cukup sudah, untuk apa beramal? Di antara yang dapat menggugurkan nganjaran seseorang untuk di dapat oleh nya bila dia menyangka banyak beramal.
Perang Badr salah satu contoh yang memberikan kepada kita klarifikasi tentang kesungguhan dalam beramal dan juga tidak merasa cukup dengan amal dari Rasulullah Saw. Strategi yang di pakai pada waktu itu satu Onta di gilir lebih dari pada satu orang untuk berganti. Waktu itu silih berganti antara Rasulullah Saw dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Miqdad bin Aswad dan juga Abu ubabah. 1 Onta 3 sampai 4 orang bergantian. Karena berjalan di tengah-tengah padang pasir bukan di jalan yang ada Ac nya dan pada saat itu keadaan sangat susah. Dan bayangkan ada satu peperangan yang terjadi di zamannya Nabi namanya peperangan di mana kaum Muslimin merobek bajunya karena terlalu panas waktu itu di lilitkan di kaki nya sebab Sandalnya itu sampai tipis. Karena di makan panas nya padang pasir sejak itu, sandal nya bukan sandal terbuat dari karet akan tetapi sandalnya terbuat dari kulit itu pun tipis. Sehingga kuku mereka ini terhampas karena sangat panas. Supaya kita mengetahui nya agama Islam ini bisa sampai ke Indonesia ini bukan dengan tidur akan tetapi dengan perjuangan luar biasa generasi sebelum kita. Supaya kita bisa menghargai. Karena tidak akan seseorang itu mempunyai masa depan kalau tidak menghargai masa yang sebelumnya. Tidak ada makna kepada satu generasi kalau tidak punya hubungan dengan generasi sebelumnya. Itu yang di ceritakan di dalam Al-Qur’an bukan kah untuk mengikat kita kepada generasi sebelumnya? Sehingga mereka merobek bajunya dan mengikat kakinya dan perang Badar itu perang di musim panas dan pada saat berpuasa. Kita berpuasa hari ini panas sedikit masuk mobil dingin, masuk kantor dingin, masuk rumah pasang Ac pasang kipas ok, panas sedikit Mandi, kalau seseorang ingin mencapai derajat yang tinggi maka bersusah-susah lah di dalam beramal. Dan jalan itu tergantung kita mempunyai amal. sejauh mana tantangannya.
Sahabat pada waktu itu kaum muslimin silih berganti menaiki Onta termasuk Nabi Saw. Nabi naik yang pertama, sampai perjalanan tertentu Nabi turun dari pada Ontanya mempersilahkan kepada yang lain semua orang-orang yang di atur untuk silih berganti dengan Nabi mengatakan Ya Rasulullah kami serahkan hak kami semuanya untuk engkau. Dan memang itu Tarbiyah yang di berikan kepada Sahabat untuk menyanjung Nabi Saw dan mendahulukannya lebih dari apapun juga, lebih dari pada anak mereka, lebih dari pada harta mereka, dari keluarga mereka termasuk dari diri mereka sendiri untuk Nabi Saw Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an Nabi lebih di utamakan dari kaum Mukminin termasuk diri mereka sendiri dan mereka melakukan hal yang betul di dalam hal ingin mendahulukan Nabi Ya Rasulullah hak kami akan kami berikan kepada engkau lalu apa kata Nabi Saw.
Sifat yang ada kepada Rasulullah adalah rasa solidaritas yang tinggi. Tidak mau menikmati kenikmatan itu sendiri melainkan ingin di kongsi ingin di ajak juga yang lainnya merasa. Beliau tidak mau enak sendiri. Beliau rahmat, beliau penyayang beliau pengasih, beliau yang ketika melihat para Shohabat yang sedang berjalan di dalam keadaan baju mereka robek karena panas. Kata baginda Rasulullah Saw Ya Allah berikan kepada mereka yang lapar supaya mereka kenyang. Berika kepada mereka yang baju nya robek dan engkau pakaikan mereka dengan pakaian yang baik. Berikan mereka yang lemah kekuatan pada mereka. Itulah doanya Nabi ketika perang Badar untuk para sahabat yang waktu itu berhadapan dengan cuaca yang panas baju yang sudah rusak dan juga dalam keadaan berpuasa. Kata baginda Rasulullah Saw Ya Allah berikan kepada mereka yang lapar supaya kenyang, berikan kepada mereka yang susah kemudahan, berikan kepada mereka yang bajunya robek pakaian. Nabi ketika melihat sahabat dengan pandangan sayang dan juga perasaan yang begitu dalam dan menunjukan sifat solidaritas yang tinggi dan tidak mementingkan diri sendiri.
Suatu hari Rasulullah duduk bersama Siti Aisyah di rumah Nabi ada makanan kemudian di saat Nabi sedang lapar Nabi memanggil orang untuk mencicipi makanan tersebut. Imam Nasai meriwayatkan dalam Musnad nya di panggil Nabi untuk makan yang di sediakan oleh orang itu. Lalu Nabi bertanya bagaimana dengan Aisyah? Berkata orang yang mengundang Nabi tidak Ya Rasulullah hanya engkau saja lalu berkata Nabi kalau begitu tidak. Dan sampai 3 kali baru orang itu mau mengundang Aisyah untuk makan dan keduanya hendak bergegas untuk memnuhi undangan orang itu.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Arab-Latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā Terjemah Arti: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Referensi: https://tafsirweb.com/7633-surat-al-ahzab-ayat-21.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7633-surat-al-ahzab-ayat-21.html
Kalau bukan ini di ceritakan oleh ahli Hadist oleh mereka para ulama untuk di teladani oleh kita apakah itu hanya sekedar dongeng?. Perlu adanya semangat mengambil dari pada setiap tauladan yang ada pada baginda Rasulullah Saw. Nabi mengatakan kepada 4 orang itu yang semuanya menyerahkan hak nya kepada Nabi dan berkata: kamu tidak lebih kuat dari pada saya dan saya pun tidak merasa cukup dari pada ganjaran yang kamu dapat saya juga mau mendapatkan ganjaran jalan kaki. Walaupun saya lebih kuat dari kamu siapa orang yang lebih kuat dari Nabi Saw.
Dulu ada orang yang suka bergulat lalu dia menantang Nabi untuk bergulat kata pegulat tersebut kalau kau menang aku masuk Islam. Lalu rukanah di jatuh kan oleh Nabi dengan secepat kilat lalu rukanah tidak percaya bisa kalah dengan Nabi secepat itu. Rukanah itu kalau di jatuhkan oleh 7 orang pun tidak akan jatuh. Lalu rukanah menantang Nabi sekali lagi dan akhirnya di kalahkan oleh Nabi 3 kali berturut-turut. Kekuatan yang luar biasa ada pada Rasulullah. Akan tetapi sifat solidaritas yang di tunjukan oleh Nabi tidak mau beliau sendiri yang enak akan tetapi di berikan kepada yang lain dengan bicara saya lebih kuat dari pada kamu saya juga ingin mendapat ganjaran yang kamu dapat maka di gantikan oleh orang lain dan Nabi berjalan kaki. Ini yang perlu ada di dalam perhubungan yang ada di antara ummat Islam.
Ummat islam berada di dalam satu keadaan yang telah di sampaikan oleh Nabi 14 Abad yang lalu yang akan terjadi dan sudah pun terjadi di zaman kita sekarang. Beliau bersabda dalam Hadist akan menimpa kepada kamu penyakit yang menimpa kepada ummat-ummat sebelum kamu. Penyakit itu penyakit yang ada pada setiap generasi bahkan sebelum ummat Nabi Muhammad Saw. Nabi memberitahukan kepada ummat nya bahkan berlaku kepada kamu penyakit yang menimpa pada ummat sebelum kamu. Untuk apakah Nabi memeberitahukan? Supaya kita tidak terkena penyakit itu dan obat nya hanya satu. Qur’an yang di bawa oleh Nabi, tauladan yang di tunjukan oleh Nabi hanya itu obatnya.
Oleh sebab itu Nabi memberitahukan tentang penyakit itu supaya kita menghindar penyakit tersebut. Dan kata Nabi itu penyakit perumpamaan cukur. Kata Nabi saya tidak berbicara kalau penyakit itu pencukur akan tetapi penyakit itu adalah pencukur kepada agama. Yang di maksud pencukur agama adalah nilai nilai agama akan di singkirkan. Prinsip prinsip agama akan di belakangkan. Dusta di laksanakan, juru di tinggalkan, khianat akan di lakukan, apa penyakit itu Ya Rasulullah ? penyakit hasad benci dan dengki. Orang tidak akan membunuh kecuali di dahului dengan kebencian atau kedengkian. Orang tidak melakukan kejahatan kecuali jika di mulai dengan kedengkian atau kebencian.
Lalu Nabi memberikan penawar. alangkah rahmat nya engkau wahai Rasulullah. Tidak menunjukan masalah kecuali engkau tunjukan jalan keluarnya. Tidak kau tunjukan penyakit kecuali kau beri obatnya. Hanya orang kalau sakit di kasih obat oleh Dokter obatnya di simpan di bawah Bantal. Apakah penyakit nya hilang? Ya tidak hilang. Bukan salah dokter nya, dokternya sudah kasih obat yang salah yang di kasih obat yang di simpan di bawah bantal atau ada orang yang sakit di beri obat cara meminum obatnya tidak mengikuti nasehat dokter. Nabi memberikan penjelasan tentang penyakit dan juga penawar nya, hanya terserah orang yang terkena penyakit mau di ambil atau tidak obatnya.
Apa penawarnya Ya Rasulullah? Kata baginda Rasulullah Saw demi Allah kau tidak akan masuk Surga sehingga engkau beriman. Dan kau tidak akan benar beriman sehingga kamu saling kasih mengasihi. Demi Allah kalau ada kasih sayang tidak akan ada kebencian, kalau ada kasih sayang tidak ada kedengkian, kedua nya tidak boleh bertemu. Kalau orang mengedapankan kedengkian dan kebecian tidak akan mungkin ada kasih sayang. Kalau orang mengedepankan kasih sayang tidak mungkin ada kebencian. Nabi sebut penyakit nya Nabi sebut juga obatnya.
Mau kah kau aku tunjuukan pada satu amalan yang kalau kamu lakukan kamu akan saling kasih mengasihi kata Nabi sebarkan salam di antara kamu. Wahai manusia sebarkan salam, berikan makan kepada orang yang susah, sambung hubungan silaturrahmi , bangun malam di saat orang tidur kau akan masuk surga dengan selamat. Demikian penawar yang di berikan oleh Nabi Saw yang mempunyai kaitan hubungan antara manusia yang kita perlu ambil dari pada peristiwa perang Badr meningkat kan sifat solidaritas antara kita dengan menyebarkan salam pada orang lain akan tetapi bukan salam dengan lisan saja, orang Islam adalah orang yang selamat atas lisannya.
Yang terakhir hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt , peristiwa perang Badr yang perlu kita ambil pada malam hari ini adalah kesetian kepada Manhaj yang di tinggalkan oleh Nabi Saw. Kesetian kepada Nabi di lihat dari pada perjuangan mereka kepada sahabat ketika membela dan melindungi Rasulullah. Salah seorang dari mereka Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang juga Syahid pada bulan Ramadhan sedang melakukan sholat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. beliau di berikan amanah oleh Nabi untuk memegang bendera dan beliau sendiri bercerita. Saat memegang bendera dan berjuang aku teringat keselamatan Rasulullah maka aku berlari ke kemah ingin melihat keselamatan Rasulullah yang sedang di jaga waktu itu dan aku melihat Nabi sedang bersujud dan mengatakan Ya Hayyu Ya Qoyyum beberapa kali beliau ulangi antara kemah dan medan perang di dapati baginda Rasulullah sujud kepada Allah Ya Hayyu Qoyyum.
Selain dari pada kekuatan doa yang saya bahas tentang perhatian sahabat kepada baginda Rasulullah Saw sayyidina Ali Bin Abi Thalib salah seorang yang risau dengan keselamatan Baginda Rasulullah Saw. Demikian juga Ahli keluarga Baginda Rasulullah yang lainnya Sayyidatuna Fathimah Azzahra ketika melihat Nabi Saw dalam keadaan rambut nya di penuhi dengan debu muka nyapun juga demikian baju nya juga di penuhi dengan debu karena kembali dari Safar balik kerumah Sayyidatuna Fathimah Azzahra di dapati dalam keadaan demikian di bersihkan oleh Sayyidatuna Fathimah sambil menangis melihat keadaan ayahnya lalu kata Baginda Rasulullah mengatakan untuk apa Sayyidatuna menangis ya karena perhatian kepada ayahnya bukan hanya sifat naluri seorang anak kepada ayahnya akan tetapi sifat seorang Muslimah, Mukminah yang mengetahui perjuangan ayahnya sehingga tangisan itu di jawab oleh Nabi Saw sesuai dengan kerisauannya Sayyidatuna Fathimah Azzahra.
Kata baginda Rasulullah Saw wahai putriku janganlah kamu menangis sesungguhnya agama ayahmu ini akan sampai di seluruh pelosok tidak ada tempat kecuali telah masuk agama Islam. Untuk apa Nabi memberitahu tentang perjuangan Agama nya itu yang di sampai kan kepada Sayyidatuna Fathimah kalau hanya kerisauan Sayyidatuna Fathimah tentang masalah baju kotor kepada Nabi Saw perasaan perhatian kepada perjuangan itulah yang di warisi oleh Zurriyah Fathimah Azzahra sampai saat ini ingin memperjuangkan agama Nabi Muhammad Saw hanya mengharapkan ridho kepada Allah Swt sebagaimana di sampaikan oleh Habib Nabil.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt marilah kita bersama-sama menjadikan momentum Nuzulul Qur’an dan bersamaan dengan Haul Ahlul Badar untuk kita menjadi seorang Muslim,Mukmin yang Soleh dan Muslih dan mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa itu untuk kita jadikan panduan dalam sisa kehidupan kita sebelum kita berjumpa dengan Allah Swt. kita berdoa kepada Allah Swt di malam yang penuh dengan keberkahan ini malam yang di sebutkan dengan Allah malam banyak nya keberkahan( kami turunkan Al-Qur’an di malam yang berkah). Malam Nuzulul Qur’an malam 17 Ramadhan malam keberkahan dan arti dari keberkahan datang nya kebaikan yang banyak dari Allah Swt. kita mengharapkan mudah mudahan malam Nuzul Qur’an pada malam hari ini memperingati haul Ahlul Badr mudah-mudahan Allah Swt menganugrahkan kepada kita semangat untuk menjadikan Al-Qur’an panduan dalam kehidupan kita, dalam pergaulan kita dalam membentuk dan membangun rumah tangga kita, mudah-mudahan kesemuanya itu adalah di bimbing oleh Allah Swt dengan panduan Al-Qur’an karena Al-Qur’an akan membimbing seseorang kepada jalan yang benar. Harapan kita mudah mudahan Allah Swt menjadikan Al-Qur’an bagi kita adalah pemberi Syafaat di dunia, di Barzakh dan di Akhirat. Dan mudah-mudahan Allah Swt tidak goyangkan kita dalam golongan orang-orang yang menjauhkan diri dari pada Al-Qur’an di mana Nabi mengeluh dan mengadu kepada Allah Swt tentang sikap golongan yang menjauhkan diri dari pada Al-Qur’an ( wahai tuhanku banyak dari pada kaum ku yang menjauhkan diri dari pada Al-Qur’an) mudah-mudahan kita tidak di golongkan sebagai orang-orang yang menjauhkan diri dari Al-Qur’an akan tetapi dekat dengan Al-Qur’an, terpandu dengan Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an, memahami Al-Qur’an, bertadabbur dengan Al-Qur’an di sinari hati, jiwa dan akal pikiran kita dengan Al-Qur’an dan harapan kita mudah-mudahan Allah Swt bimbing kita untuk memiliki sifat tahsin, mempunyai niat-niat yang baik dan mudah-mudahan Allah Swt anugrahkan kepada kita untuk mendapatkan puasa yang Maqbul, amal ibadah Terawih yang maqbul doa yang di kabulkan oleh Allah Swt dan mudah-mudahan Allah Swt anugrahkan kepada kita untuk sampai kepada penghujung Ramadhan dan di golongkan oleh orang-orang yang di bebaskan oleh Allah Swt dari pada Api Neraka dan kita berdoa kepada Allah Swt mudah-mudahan Allah Swt menghembuskan di hati orang Islam khusus nya sifat kasih sayang dan di cabut oleh Allah Swt sifat dengki, Hasad dan juga benci dan mudah-mudahan Allah Swt jadikan kita orang yang paling berkah membawa manfaat untuk orang lain dan mudah-mudahan Allah Swt memberikan kepada kita Inspirasi untuk memahami rahasia semut kepada bangsa semut mudah-mudahan kita termasuk kepada orang yang mengambil Inspirasi untuk menjadi sebab kebaikan untuk orang lain Insya Allah. Dan harapan kita mudah-mudahan Allah Swt perkuat tali persaudaraan kita di bawah kalimat Tauhid dan harapan kita khusus kepada Allah pada malam yang penuh keberkahan ini malam Nuzulul Qur’an malam Haul Ahlul Badar dengan keberkatan Rasulullah mudah-mudahan Allah Swt jaga Negri ini keamanannya, ketentramannya, persaudaraannya, dan mudah-mudahan Allah Swt jauhkan Negri ini dari sifat yang tidak baik dari pada kebinasaan dari pada pertengkaran dari pada perselisihan dari pada pertempuran dan mudah-mudahan Allah Swt berkati semua yang hadir kembali ketempat masing-masing dengan selamat dalam keadaan hajat nya di tunaikan oleh Allah derajatnya di angkat oleh Allah yang sakit Allah sembuhkan yang susah di angkat kesusahannya oleh Allah dan mudah-mudahan Allah Swt.
Saya mengucapkan terima kasih kemana keluarga besar Majelis Rasulullah Saw yang telah mengundang saya pada malam hari ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar