#Jagalah 5 perkara sebelum datang nya 5 perkara#
Al-Habib Achmad bin Abdurrahman bin Maqdi
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang kita hormati dan kita cintai Al-Habib Jakfar bin Bagir Al-Atthos dan Al-Habib Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur, sehat wal afiyah dan terlebih khusus Ilmu-ilmu yang di sampaikan kepada kita dari waktu ke waktu, Minggu ke minggu mudah-mudahan manfaat. Dan suatu yang istimewa Allah kirim untuk kita pada malam ini di Majelis Rasulullah kedatangan para guru-guru, para Tamu-tamu yaitu hadir bersama kita Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al-Khatib, Syekh Kamal Bahurmus, Syekh Umar Bahurmus, dan Habib Ahmad Mahdi Assegaf kita doakan semua nya panjang umur sehat wal afiyah dan saya secara pribadi akan melanjutkan kajian kitab Qutuful Falihin yang di rangkum oleh Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim yang Insya Allah malam ini pembahasannya lebih Istimewa karena akan di bahas dari Hadist yang biasa kita baca oleh kedatangan guru kita Al-Habib Achmad bin Abdurrahman Al-Maqdi kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur sehat wal afiyah. Beliau adalah guru di Hadromaut dan berasal dari Hadromaut lalu beliau saat ini menjadi guru besar dosen di Al-Azhar Mesir kurang lebih sudah 4 Tahun. Alhamdulillah beliau telah menyempatkan waktu Hadir untuk berkumpul bersama kita di Majelis Rasulullah. Mudah-mudahan kita mendapatkan Ilmu dari Hadromaut dan mendapatkan Ilmu dari Al-Azhar Mesir. Kita baca bersama
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَوْقُوْفًا عَلَيْهِ أَنَّهُ قَالَ (ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ( رواه البخاري
Dari Ibn Umar RA, dari Abu Bakar Asshiddiq mauquf beliau berkata “Jagalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ahli baitnya” (HR Bukhari)
Kita persilahkan Habib Achmad Al-Maqdi untuk mensyrahkan Hadist ke 86 dari pada kitab Qutuful Falihin.
Beliau mengawali Syrah hadist malam ini dengan ucapan syukur kepada Allah Swt atas karunia yang terlimpah kepada kita semua dan mengatakan Amma Ba’du beliau sangat berterima kasih atas undangan dari Allah untuk beliau sampai di dalam perkumpulan pada malam ini perkumpulan yang sangat mulia Majelis yang penuh dengan rahmat dan Barokah suatu, Majelis yang telah di bina tumbuh dari seorang yang Soleh yaitu guru kita Almarhum Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa.
Beliau bersyukur dan berterima kasih kepada Allah Swt yang telah memilah dan memilih kita semua yang hadir malam ini untuk menjadi orang-orang yang cinta kepada Ilmu dan belajar. Dan yang perlu kita ketahui orang yang cinta kepada Ilmu dan belajar agama adalah orang yang masuk dalam katagori Hadist nya Rasul kelak di hari Kiamat Allah akan mudahkan langkahnya untuk sampai ke dalam surga nya Allah. Dan kita hadir malam ini juga untuk mengambil bagian kita dari warisan yang di tinggal oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw. Karena dalam Hadist Rasulullah Saw para utusan-utusan Allah para Nabi dan para Rasul tidaklah mereka meninggal dunia meninggalkan suatu warisan kecuali warisan Ilmu agama.
Dan Ilmu agama ini merupakan suatu ilmu yang sangat mulia. Apalagi jikalau Ilmu agama yang telah kita ketahui bermanfaat maka akan bertambah lagi keberkahannya. Apalagi ketika kita mengambil sumber ilmu agama tersebut kepada orang-orang yang benar-benar tersambung mata Rantai ilmu tersebut kepada leluhur dan kepada utusan Allah. Dan malam ini pun saya melihat kehadiran hadirin yang hadir di Majelis bukan hanya orang-orang yang lanjut usia tapi dari anak-anak kecil anak muda sampai orang tua semua turut serta hadir di dalam perkumpulan yang mulia malam ini sebagaimana di sebutkan dalam suatu riwayat Hadist yang Shohih yang di Shohihkan dengan Imam Hakim di dalam Mustadraknya beliau bersabda: jagalah 5 perkara sebelum datang nya 5 perkara. Jagalah 5 hal sebelum 5 hal:
- Hidupmu sebelum matimu
- Masa muda mu sebelum masa tua mu
- Masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu
- Masa mampu sebelum datang masa Faqirmu
- Sehatmu sebelum sakitmu.
Hadist ini mencakup 5 hal , satu saja jika kita betul-betul menerapkan dan mengamalkannya cukup itu semua bisa menjadi pedoman amal yang menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Bahkan dalam riwayat Hadist yang di riwayatkan oleh Al-Imam Turmudzi: tidaklah seseorang melangkahkan kaki nya di hari kiamat melainkan terlebih dahulu dia akan di sidang tentang 4 perkara:
- Di buat untuk apa umur nya?
- Ilmu yang sudah di ketahui sudah berapa banyak di amalkan?
- Tentang harta, mendapatkan dari mana harta nya dan di gunakan untuk apa hartanya?
Hendaknya Hadist yang di uraikan oleh Rasul mari kita praktekan sebelum nanti datang kematian, sebelum nanti kita di sidang oleh Allah di hari persidangan pada hari kiamat yang mana persidangan tersebut bukanlah sidang yang sangat ringkas tapi akan di pertanyakan satu persatu secara detail oleh Allah kepada hamba-hamba nya. Sehingga Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an: tidaklah keluar satu kalimat dari mulut kita melainkan itu semua akan di catat oleh Malaikat yang sebelah kanan atau jelek dengan yang sebelah kiri.
Ulama Iraq menulis wasiat untuk putranya, wahai putraku jadikanlah setiap nafasmu itu nafas yang berharga laksamana Mutiara yang mahal dan renungkanlah setiap nafas yang keluar dari tubuhmu adalah jalur Rel untuk sampai kepada kematianmu maka perhatikanlah umurmu wahai anakku. Waktu itu anugrah yang paling mahal yang Allah berikan kepada kita. Dan orang yang paling rugi adalah orang yang menyia-nyiakan waktunya. Bahkan ulama-ulama yang terkemuka begitu dalam ilmu-ilmu mereka di karenakan mereka itu orang yang sangat perhatian kepada waktu-waktunya. Oleh karena itu jadilah kita orang-orang yang berhasil dan beruntung. Yaitu orang-orang yang bisa menjaga waktunya dia gunakan dengan sebaik-baiknya. Bukan kah kita melihat dan merasakan, seorang yang berdagang jika dia ingin mendapatkan untung yang besar dia harus betul-betul disiplin di dalam menjalankan usahanya itu. Demikian juga kita maka beruntunglah di antara sebagian umur kita jika kita luangkan untuk duduk seperti di malam ini untuk menimbah Ilmu, untuk mendengarkan nasehat-nasehat, dari pada sisa umur-umur kita. Dan termasuk kesempatan kita pada malam ini sangat berharga di antaranya untuk mendengarkan kalimat-kalimat suci yang terlontar dari pada Hadist-Hadistnya Rasulillah Saw yang di bawa oleh orang-orang yang mulia dari pada sahabat-sahabat Rasul. Dan Rasul saat itu 1400 Tahun yang lalu sudah berdoa doa khusus bagi orang yang ingin mendengar Hadist nya Rasulullah.
Kadang kala orang yang menyampaikan itu atau pendengar itu lebih mengikuti apa yang dia dengar dari pada yang menyampaikan. Bahkan dalam suatu riwayat Hadist Rasul yang banyak di bawa oleh sahabat lebih dari pada 24 sahabat Hadist Tawatir yaitu Rasul pernah bersabda: kelak Hadist-Hadistku agama yang ku bawa ini akan sampai pada tangan-tangan dan lisan-lisan orang-orang yang suci, ulama-ulama yang tulus menyampaikan Hadist-Hadistku.
Beruntunglah kalian yang hadir di Majelis Rasulullah Saw lebih khusus di mana di dalam nya terdapat guru-guru yang menyampaikan Ilmu-ilmu nya kepada kita guru-guru yang sumber nya jelas. Yang mereka peroleh dari guru nya bahkan orang tuanya yang Alim yang bersambung silsilah Ilmu nya sampai kepada gurunya dan sampai kepada Rasulullah Saw. Sehingga ulama-ulama besar ulama Ahli Hadist terkemuka Al-Imam Ibnu Hajar yang di kenali ke unggulan Ilmu Hadistnya yang sudah 800 tahun Hijriyah yang lalu beliau mengangkat derajat ilmu yang mulia ini dalam bentuk Syair. Beruntunglah bagi ummat nya Rasulullah dan beruntung juga orang-orang yang mendengar Hadist nya Rasulullah. Mereka mendapatkan kemenangan dari mendengar Hadist Rasulullah dan kami pun merasa bahagia karena bisa mendengarkan Hadist tersebut. Orang-orang yang mempraktekan Hadist nya Rasul itu mereka lebih umggul. Karena hakekatnya kita ini hanya penerus dakwahnya Rasul. Ketika mata kita tidak bisa memandang Rasulullah karena sudah begitu lama maka kita berusaha mencari peninggalan-peninggalan yang di tinggal oleh Rasulullah. Begitulah karakter orang yang cinta kepada seseorang. Dia akan cinta apapun yang bersanding kepada orang itu.. demikian karena kita cinta apapun yang bersanding di dalam diri Rasulullah khususnya bertepatan dengan mala mini apa yang tidak kita dengar terkait dengan Hadist tersebut yaitu Hadist perhatikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad dengan perhatikan kecintaan kepada anak, cucu dan keturunan Rasulullah. Coba kita renungkan ucapan yang keluar dari orang yang Soleh, Sayyiduna Abu Bakar Siddiq menunjukan kecintaan nya kepada Nabi setelah Nabi meninggalpun beliau mengangkat suara nya dan mengatakan perhatikan kecintaan kalian kepada Nabi dengan memperhatikan kecintaan kalian kepada keluarga Nabi Saw.
Yang di maksud Hadist malam ini artinya bukan hanya perhatikan akan tetapi ada arti yang lebih luas yaitu cintai, perhatikan dan lindungi hormati anak cucu Rasulullah karena itu bukti cinta kita kepada Rasul. Demikian yang di maksud pembuktian cinta yang di lontarkan oleh Sayyiduna Abu Bakar Assiddiq semata-mata mencontoh dari pada firman Allah yang suci ketika Allah berfirman kepada sang Nabi katakanlah wahai Muhammad kepada sahabatmu dan kepada orang-orang yang di sekelilingmu, kamu tidak meminta gaji kamu tidak meminta upah apapun dari mereka cukup mereka memperhatikan kepada keluargamu. Karena keluarganya Rasul adalah sumber dari pada rahasia Allah.dan pintu dari pada pintu nya Rasulullah Saw.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
#Dosa Besar, Seseorang Yang Menghina Orang Tuanya#
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang kita hormati yang senantiasa kita muliakan guru guru kita wabil khusus habibana al Mahbub guru kita yang kita cintai Habib Ja’far bin Bagir Al-Atthos kita doakan mudah mudahan beliau senantiasa di berikan kesehatan oleh Allah Swt. Guru kita orang tua kita KH.salman Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyah. Guru kita yang biasa membimbing kita yaitu Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya yang mala mini berhalangan kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyah. Jamaah tercinta jamaah Majelis Rasulullah baik yang hadir maupun para pendengar Live Streaming dimana pun berada mudah-mudahan kita semua pada malam ini mendapatkan rahmat dari Allah Swt.
Masih kita berada pada bulan yang mulia bulan yan penuh dengan kegembiraan , bulan yang penuh dengan pengampunan dosa yaitu pada bulan Syawwal. Kita berkumpul di Majelis Ilmu mudah-mudahan perkumpulan-perkumpulan kita ini dapat mengundang rahmat nya Allah Swt.
Hadirin wal hadirat jamaah Majelis Rasulullah sampailah kita pada Hadist yang ke 84 dari pada kitab Qutuful Falihin yang di susun oleh guru kita tercinta Murobbi Arwahina Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur , sehat wal Afiyah, dan senantiasa Allah kumpulkan bersama beliau di dunia maupun nanti di sorga nya Allah. Dalam kitab Qutuful Falihin Hadist ke 84. Kita baca bersama
- عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرو بن العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ قَالَ (مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ( قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَهَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ؟ قَالَ (نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ) متفق عليه
Dari Abdullah bin Amer bin Al ‘Ash RA, Rasulullah SAW bersabda “Termasuk perbuatan dosa besar, seseorang menghina orang tuanya,” maka para sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah, adakah orang yang menghina kedua orang tuanya sendiri?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Ya, seseorang menghina bapak orang lain, lalu orang lain ini membalas menghina bapaknya. Dan seseorang menghina ibu orang lain, lalu orang lain ini membalas dengan menghina ibunya” (Muttafaqun ‘Aleih)
Hadist malam ini Hadist ke 84 berbicara tentang 2 hal. Dalam satu Hadist ini yang pertama berbicara tentang besar nya dosa menghina orang tua. Yang ke 2 Hadist ini menunjukan betapa agung dan mulianya kedudukan hak dari pada yang namanya orang tua. Hadist yang di bawa oleh sahabat yang bernama Abdullah bin Amr bin Ash. Salah seorang sahabat Rasul anak dari salah seorang sahabat semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya. Beliau salah seorang sahabat yang meninggal dunia pada tahun 63 Hijriyah. Dan banyak membawa Hadist nya Rasul kurang lebih 700 Hadist. Sudah pernah kita bahas biografinya. Semoga Allah meridhoinya dan kita semua mendapatkan barokahnya amin.
Beliau mengatakan Nabi pernah bersabda مِنَ الْكَبَائِر termasuk dosa-dosa besar berarti ada dosa yang kecil. Yang perlu di ingat sebagaimana ada dosa besar ada dosa kecil. Demikian juga tingkatan pahala , ada pahala yang biasa-biasa saja ada pahala yang tinggi dan istimewa. Malam ini berbicara tentang dosa yang berat. Dosa kecil saja 500 Tahun belum tentu selesai siksaanya di hari kiamat. Bagaimana dengan dosa besar? شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ seseorang itu menghina orang tuanya.شَتْمُ dalam bahasa Arab bisa di artikan pertama mengutuk. Anda mengutuk orang tua. Bisa di artikan menyumpah. Bisa juga di artikan mencaci. Bisa di artikan memaki. Bisa di artikan menghina dan merendahkan itu termasuk dalam kategori شَتْمُ.
Kata Nabi dosa besar ketika seorang anak men syatem Ibu Bapaknya. Sahabat mendengar ini kaget. Apakah benar ada yang menyumpahi kedua orang tuanya? Itu zaman dahulu. Kalau zaman sekarang orang tua di pukul oleh anaknya bahkan ada anak yang membunuh orang tuanya. Kata Nabi iya benar ada. Yaitu seseorang yang mencela orang tua nya orang lain. Sehingga orang lain itu ketika mendengar orang tua nya di hina dia kembali menghina orang tuanya.
Ibu Bapak Hadirin-Hadirat yang di rahmati oleh Allah. Hadist malam ini simple. Mudah di pahami Insya Allah. Jadi maksud menyumpah di sini bukan kita langsung menyumpah orang tua. Tapi ketika kita menyumpah orang tuanya orang lain maka kita di hukumi seakan-akan kita mencela Ibu Bapak kita sendiri.
Bahkan di riwayatkan dalam Hadist Imam Abu Daud kalimat nya lebih dahsyat lagi seseorang melaknat orang tuanya yaitu dengan cara melaknat Ibu Bapak orang lain.
Ibu Bapak Hadirin Hadirat yang di rahmati oleh Allah. Secara Global yang namanya mencela, menghina merendah, menghujat, mengutuk, menyumpahi orang Muslim tanpa uzur hukumnya Haram. Kenapa? Kita ini sudah di berikan oleh Allah pelindung. Orang Muslim darah nya Haram untuk di tumpahkan, Harta nya haram untuk di rampas, kehormatan diri nya haram untuk di rendahkan.
Makanya kata Imam Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir dalam kitab Sulamutaufiq beliau membagi ragam dan macam bentuk orang Murtad dari agama Islam di antara Murtad Qowliyah yaitu seseorang menghujat
Baginda Nabi besar Muhammad Saw pernah mengeluarkan Hadist nya dalam riwayat Imam Turmudzi: bukan orang Mukmin yang sejati yang sifatnya melaknat orang. Sementara Rasul punya sifat dalam riwayat Shohih Bukhori dari Sayyidina Anas Nabi itu tidak pernah menghujat orang. Ente cari sejarah nya ada orang tersinggung dalam ucapan Nabi tidak aka nada. Sampai bahasa yang halus ketika sedang puasa ada orang mengajak berkelahi katakan maaf ana sedang berpuasa. Ini lah sifat karakter orang beriman.
Ibu bapak Hadirin-Hadirat yang di rahmati Allah dalam Hadist ini dosa besar orang yang menghina ibu bapaknya padahal tidak secara langsung. Tapi Hadist ini maksudnya datang untuk sikap membentengi diri jangan sampai seseorang berbuat dosa yang lebih berat lagi yaitu menghujat langsung Ibu Bapak. Yang Allah perintah dalam Al-Qur’an فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23].
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
#Menyambung Hubungan Baik dengan Kerabat Orang Tua#
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang sama-sama kita hormati dan kita cintai semua orang tua dan para Alim Ulama dan para guru-guru kita yang hadir pada malam ini secara umumnya kita doakan mudah-mudahan semuanya mendapatkan anugrah dan limpahan curahan Taufiq dari Allah Swt.
Wabil khusus guru kita Habib Jakfar bin Bagir Al-Atthos kita doakan panjang umur sehat wal Afiyah Insya Allah. Demikian juga guru kita Habib Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur sehat wal-Afiyah Insya Allah. Juga guru kita Al-Habib Ahmad Al-idrus, guru kita Kh.Salman Yahya kita doakan panjang umur sehat wal Afiyah.
Para Hadirin Jamaah Majelis Rasulullah baik yang hadir maupun para pendengar Live Streaming Majelis Rasulullah di manapun anda berada mudah-mudahan mendapatkan curahan rahmatnya Allah. Juga para pemirsa Inews cahaya hati mudah-mudahan mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah Swt.
Hadirin-Hadirat rahimakumullah sampailah kita malam ini pada kajian Hadist dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang atau di rangkum oleh guru kita Murabbi Arwahina Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz kita doakan mudah-mudahan Allah Swt senantiasa memanjangkan umur beliau, di mudahkan segala urusannya. Hadist yang ke 85 kita baca bersama.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ آلِهِ سَلَّمَ قَالَ (أَبَرُّ الْبِرِّ أَنْ يَصِلَ الرَّجُلُ وُدَّ أَبِيهِ(
رواه مسلم
Dari Ibn Umar RA, Rasulullah SAW bersabda“Sesungguhnya kebajikan terbaik adalah perbuatan seorang yang menyambung hubungan dengan kolega ayahnya” (HR Muslim)
Dalam Hadist yang lain menyambung kekerabatan, menyambung hubungan baik dengan kerabat, handaitolan Ibu Bapak kita yang sudah meninggal dunia itu adalah termasuk kebaikan yang paling utama,
Ibu Bapak hadirin hadirat rahimakumullah Hadist ini berbicara tentang keutamaan berbuat baik bukan hanya kepada Ibu Bapak akan tetapi berbuat baik kepada sahabat Ibu Bapak kita, seperti kita ini sekarang yang masih hidup mempunyai teman, kita punya sahabat dan kerabat selayaknya anak kita bukan hanya menghormati kita tapi menghormati sahabat-sahabat kita. Demikian juga Ibu Bapak kita apa lagi mereka sudah meninggal dunia.
Kita lihat bagaimana ajaran Islam Allah utus manusia yang paling lembut, manusia yang paling kasih sayang, Allah utus junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Indahnya menjaga hubungan baktinya anak tidak cukup dia berbuat baik kepada Ibu bapaknya saja yang masih hidup bahkan setelah meninggal dunia yang lebih jauh lagi kepada teman-teman Ibu Bapak kita pun selayaknya pun kita berbuat baik dengan mereka.
Berarti jelas saudara dalam Hadist ini orang yang berbuat baik kepada teman Bapaknya yang sudah Almarhum, teman Ibu nya yang sudah Almarhumah secara tidak langsung menjadi tolak ukur bakti anak itu kepada Ibu Bapaknya langsung.
Dalam Riwayat Imam Abu Daud dari sahabat Abi Malik pernah bercerita waktu kami sedang bersama baginda Nabi tiba-tiba muncul ada seorang bertanya wahai Baginda Rasul apakah masih ada sisa, masih ada jalan saya ingin bakti kepada Ibu Bapak saya yang sudah meninggal dunia? Ente catat baik baik Sabda Rasulullah Saw, karena ini bisa menjadi Dalil yang nyata. Betul kata Nabi masih ada cara lain, apa itu ya Rasul?
Dalam Riwayat yang lain masih ada 4 cara lagi. Dalam Riwayat yang lain Nabi langsung sebut inti poinnya.
- Kamu doakan mereka berdua.
- Kamu minta ampunkan kepada Allah untuk mereka berdua.
- Menunaikan wasiat wasiat nya yang baik
- Menyambung Silaturrahmi kepada kerabat Ibu Bapak kita.
bahkan dahulu perintah Rasul kalau ada yang meninggal di doain minta ampun sama Allah untuk Almarhum dan Almarhumah, tunain wasiat nya , silaturrahmi di jaga. Dari mulai zaman sahabat lau kepada Tabiin para ulama. Ketika Abdullah bin Umar keluar kota Mekkah di tengah jalan bertemu dengan kakek sudah tua renta dengan pakaian yang sudah lesuh. Abdullah bin Umar sedang naik Kuda dengan pakaiannnya yang bagus dengan Imamahnya. Ketika di jalan dia melihat ada kakek tua ini beliau turun dari kuda nya, apa yang beliau lakukan? Dia beri Salam, lalu dia berjabat tangan dengan penuh kasih sayang dan senyuman terindah di persilahkan orang tua itu agar melanjutkan perjalannanya dengan menunggangi Kudanya. Di naikan ke atas kudanya sampai Imamahnya di copot di letakan di atas kepala kakek tua itu mungkin agar tidak terkena panasnya sinar Matahari. Di kasih kuda nya dan di persilahkan kakek itu untuk meneruskan perjalanannya. Ternyata kakek tua itu adalah temen ayahnya yaitu Sayyidina Umar bin Khattab.
Ibu bapak hadirin hadirat rahimakumullah. Contoh teladan untuk kita baginda Nabi besar Muhammad Saw. Para sahabat, para Ahlul Bait para Ulama. Bahkan lebih jauh lagi Rasul mencontohkan kepada kita bukan lagi kepada kerabat Ibu Bapaknya kepada Istrinya yang sudah meninggal. Sayyidatuna Khodijah selalu Rasul puji-puji, Rasul suka kasih hadiah untuk orang lain yaitu sahabat-sahabat Almarhumah Khodijah.
Dalam Riwayat Shohih Bukhori Muslim Sayyidah Aisyah pernah mengatakan saya ini tidak pernah cemburu secemburu istrinya Rasul yang bernama Khodijah. Saya ini belum pernah melihat siapa itu Hubabah Khodijah akan tetapi Nabi selalu menyebut Khodijah khodijah khodijah padahal Sayyidah Khodijah sudah meninggal dunia. Terkadang Nabi potong Qurban lalu Nabi bagi-bagikan kepada sahabat-sahabat Hubabah Khodijah.
Kembali kita ke Hadist di antara kebaktian yang paling bakti adalah seseorang berbuat baik kepada kerabat Ibu Bapak yang sudah meninggal dunia.
Ibu Bapak Hadirin-Hadirat Rahimakumullah coba kita merenung bersama. Kenapa Nabi menyuruh kita berbuat baik kepada temen Ibu Bapak kita? Ketika orang tua kita meninggal dunia punya teman ada satu dua tiga kita datangin. Ketika kita berjumpa dengan sahabat Ibu Bapak kita ini apa yang pertama muncul? Sahabat ibu bapak kita pasti senang. Begitu cerdas nya baginda Nabi Muhammad Saw. Suruh cari cara bagaimana orang yang sudah meninggal dunia dapat krimin pahala bukan dari anaknya saja. Tapi dari temen temen nya akan ikut mendoakan. Mudah-mudahan kita bisa berbakti kepada ke dua orang tua kita yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dan mudah-mudahan kita bisa meneruskan silaturrahmi yang sudah di sambung oleh ke dua orang tua kita yang sudah meninggal dunia.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
#Pentingnya Silaturrahmi#
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita wabil khusus Al-Habib Ja’far bin Muhammad Al-Bagir Al-Atthos kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur , Allah berikan ehat wal afiyah, dan ilmu yang di berikan kepada kita bermanfaat dunia dan akhirat. Guru kita tercinta Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur sehat wal afiyah, dan ilmu yang di ajarkan kepada kita bermanfaat dunia akhirat. Guru kita Kh Abdussalam.
Hadirin wal hadirat juga para pendengar Live Streaming Majelis Rasulullah dimanapun berada mudah-mudahan pada malam ini Allah Swt mengampuni dosa kita menerima amal ibadah kita dan semoga Allah jadikan kita hamba-hamabnya yang Soleh dan Solehah sampai akhir hayat kita Allah cabut dalam keadaan Husnul Khotimah Amin Ya Rabbal Alamin.
Hadirin hadirat Rahimakumulah mala mini kita kembali melanjutkan pelajaran Hadist kita dalam kitab Qutuful Falihin yang telah di rangkum dan di karang oleh guru kita tercinta Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur sehat wal afiyah. Yaitu pada Hadist yang ke 80.kita baca bersama
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
- عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَسَلَّمَ (الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ) متفق عليه
Dari ‘Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda “Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: “Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya” (Muttafaqun ‘Aleih)
Rahim itu kekerabatan itu dia bergantung di arasy nya Allah Swt. Dia berdoa siapa saja dari hamba hamba Allah tali silaturrahmi menjaga tali hubungan kekerabatan maka orang itu akan di sambung kepada Allah. Barang siapa yang memutus tali kekerabatan maka orang itu akan di putus dari Allah.
Hadist ke 80 malam ini dalam kitab Qutuful Falihin masih berbicara tentang masalah Silaturrahmi. Akan tetapi yang di maksud Hadist malam ini Silaturrahmi nya lebih khusus lebih dalam lagi yaitu menjaga tali hubungan Silaturrahmi di dalam kekerabatan. Dalam Hadist ini di awali dalam kalimat Ar-Rahim.
Rahim itu kekerabatan yang di ambil dari kata Rahim nya yang ada di dalam rahimnya wanita dari situ lahirlah anak cucu keturunan muncul lah Paman Bibi sepupu misanan dan kekerabatan itu di ambil dari kata Arrahim. Maka yang di maksud Rahim di sini segala apapun yang di maksud kekerabatan yang bersumber dari pada darah dan keturunan itu di sebut dengan kalimat Arrahim.
Dia bergantung dengan Arsy nya Allah maksud nya ini kekerabatan di gantung kan di Arsy nya Allah. Kalimat di gantungkan dengan Arsy nya Allah bertanda sesuatu yang sangat istimewa. Besar keutamaanya besar Fadhilahnya besar juga dosanya.
Ibu bapak kalau kita bukan pelajaran Tafsir Arsy nya Allah itu sangat istimewa. Di antara rangkaian Hadist itu yang namanya Arsyh dia adalah makhluk Allah yang paling tinggi. Dari satu langit ke langit yang satu perjalanan 500 Tahun. Dari langit ke dua ke tiga 500 Tahun sampai langit ke 7 naik lagi 500 Tahun bertemu dengan kursyi dari kursyi naik lagi 500 Tahun ada yang namanya Arsy nya Allah. Yang dalam Al-Qur’an di sebut Arsyil ‘Adzim Arsy yang besar.
Kata ulama definisi Hadist Arsy nya Allah ini terbuat dari Yaqut yang berwarna Merah. Saking besarnya yang namanya Arsy ini kalau orang ukur dari satu sudut ketemu sudut yang satu lagi jaraknya 50.000 Tahun perjalanan. Dan saking besarnya Arsy dia harus di pikul oleh Malaikat-Malaikat Allah. Yang mana Malaikat-Malaikat Allah ini Allah ciptakan Malaikar-Malaikat yang besar. Sampai kata Nabi dalam Hadistnya jarak satu Malaikat antara jarak dari telinga dengan pundaknya itu satu Malaikat perjalanan 700 Tahun .berarti Arsy nya Allah ini sangat besar.
Dalam Hadist ini ke rohiman itu bergantung di Arsyh. Kalau sesuatu bergantung di Arsyh berarti sangat istimewa. Kalau kita di Jakarta ada Monas. Misalnya nama anda di tulis di Monas berarti orang yang Istimewa. Di Ka’bah ibu Bapak ada syair-syair yang bergantung yang di abadikan saat itu di zaman baginda Nabi kita Muhammad Saw kalau saya tidak salah ada 6 Syair.
Malam ini dalam Hadist kerohiman itu bergantung nya bukan dengan gunung tapi bergantung di Arsyh nya Allah Swt. Makanya kalau orang menjaga kerohiman dia mendapatkan puncak pahala yang sangat besar. Sebagaimana orang yang memutus tali kekerabatan berarti dia mendapatkan dosa besar. Bahkan di dalam Hadist ( tidak akan masuk Surga orang yang memutuskan tali hubungan).
Kata Imam Bukhori Hadist tidak akan masuk ke dalam Surga orang yang memutus tali kekerabatan. Kata Imam Bukhori ini Lafadz nya umum tapi maksudnya khusus. Yang di maksud dalam Hadist ini orang yang memutuskan tali kekerabatan. Orang semacam itu dalam Hadist ini kata Imam Bukhori tidak masuk Surganya Allah.
Siapa yang harus di sambung Bib? Kata ulama setiap orang yang haram untuk kita nikahi. Siapa itu? Paman kita, bibi kita, keponakan kita, kakak kita dan adik kita. Ini orang yang paling utama yang di maksud untuk kita jaga tali hubungan kekerabatan. Kata ulama yang lain kekerabatan itu siapapun yang masih ada ikatan darah kepada kita wajib kita jaga. Bukan hanya paman saja, tapi semua keluarga kita harus kita jaga dan jangan sampai terputus. Karena kata Nabi dalam Hadist ini ( barang siapa yang menyambungku menjaga tali silaturrahmi berarti dia bersambung dengan Allah maksudnya bersambung dengan rahmat Allah). ( barang saiapa yang memutusku, barang siapa yang tidak menjaga tali kekerabatan Allah Swt akan memutuskan hubungannya, maksud nya terputus dia dari rahmat Allah Swt.
Dari pada tanda kebaktian yang paling bakti dari seorang anak yaitu menyambung tali kekerabatan persaudaraan orang tuanya. Makanya Ibu dan Bapak jangan sampai anak kita ini tidak kenal dengan sepupu. Anak kita tidak kenal dengan bibi nya. Anak kita tidak kenal dengan Family.
Rasulullah Saw bersabda dalam Hadist Imam Bukhori dan Imam Turmudzi ajarkan kepada mereka tentang kekerabatan , karena dengan menjaga silaturrahmi itu akan memunculkan cinta kasih di antara kerabat. Akan menambah Rizkinya dia. Allah panjangin umurnya. Itulah Fadhilah Silaturrahmi. Dan ada juga orang yang memutus Tali Silaturrahmi dan ini orang hidupnya akan Allah kasih kesusahan. Kenapa? Karena Allah dahulukan siksanya kepada orang yang memutuskan tali silaturrahmi di dunia dan nanti di hari kiamat.
Dalam Hadist riwayat Imam Turmudz: i tidak ada dosa yang pantas di dahulukan hukumannya di dunia , belum lagi di hari kiamat di siapkan hukumannya buat dia melebihi orang yang memutus tali silaturrahmi.
Maka nya di dalam Al-Qur’an Allah suruh kita apa?
فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ
oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu;
yang ke dua antara kamu dan orang-orang di sekitarmu. Dengan istrimu dengan anakmu dengan iparmu dengan pamanmu dengan kakakmu dengan adikmu dengan bibimu perbaiki hubungan itu dengan cara macam-macam. Dengan cara Hadiah. Saling memberi hadiah akan muncul cinta kasih. Bisa juga dengan senyuman bisa juga dengan Salam. Semua itu kembali untuk menyambung hubungan Tali Silaturrrahmi kepada kerabat.
Ibu bapak kerabat kita ini orang yang masih ada dalam satu kerahiman kepada kita. Jangan kan Muslim, siapapun dia masih kerabat kepada kita Wajib kita jaga. ( dan orang-orang yang masih ada kekerabatan dengan kita itu lebih utama di catat di dalam Al-Qur’an atas mandat perintahnya Allah Swt, makanya orang yang paling baik kepada keluarga yaitu Sayyidina Rasulullah. Tidak ada lagi yang mengungguli Rasulullah Saw. Orang yang paling santun kepada keluarganya Rasulullah. Sebaik baik untuk keluarga yaitu aku kata Rasulullah Saw. Bukan keluarga yang di rumah saja, yang kafir pun Rasulullah tetap baik.
Ibu bapak hadirin hadirat Rahimakumullah. 20 Tahun lebih baginda Nabi kita Muhammad Saw di usir dari kota Makkah bukan hanya sama orang lain akan tetapi bersama pamannya, bersama Familiy nya, sama sepupunya, di usir dari kota Makkah. Keluar dari kota Makkah di hina, di sakiti, di Zolimi, di timpuki, di lumuri dengan kotoran Onta, di perangi, perang Badr, perang Uhut, perang Khandaq, setelah Fattuh Makkah Nabi kembali ke kota Makkah dan kejayaan Islam mulai muncul Rasul bersama 10.000 para sahabat-sahabat membawa persenjataan lengkap. 10.000 sahabat masuk ke kota Makkah dengan pedangnya yang terhunus wajah wajah mereka binar seperti Singa gunung gunung kota Makka menjadi saksi mereka siap menunggu perintah dari Rasul untuk menghancurkan Musuh-musuh Rasul siapa yang pernah berbuat jahat kepada Rasul semua tinggal nungg perintah dari Rasul.
Di usir, di zolimi, masuk kota Makkah menundukan kepala bersandar di pintu Ka’bah apa kalimat yang keluar dari lisan Rasul wahai keluargaku dengarkan. Wahai orang-orang yang masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan ku dengarkan, kalian menyakiti aku , apa yang kalian pikirkan tentang aku sekarang di antara mereka ada yang mengangkat suara wahai saudaraku maafkan saya, wahai keponakan ku maafkan saya dulu jahat sama kamu dan Rasul pun menangis. Sahabat sudah siap dengan pedang-pedangnya. Kalau Nabi bilang serbu dan basmi, Nabi bilang bunuh dan hancurkan Nabi bilang binasakan dan mereka dalam hitungan satu menit rapih itu musuh-musuh Allah. Tapi apa jawaban baginda Rasul sambil meneteskan air mata dunia Islam harus tau ketika Rasul orang yang di aniaya ketemu dengan orang-orang yang telah memberikan perbuatan jahatnya itu setelah beberapa tahun Rasul mempunyai kekuatan jawabannya apa? Silahkan kalian pergi kalian bebas dari saya. Orang orang menduga mereka bakal di basmi, mereka bakal di cincang, mereka bakal di bakar, sampai Abu Sufyan lari dan ketemu dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib , hai Abu Sufyan..mau kabur kemana kau? Saya mau pergi ke padang pasir yang jauh bersama keluarga saya. Kalau saya ketangkap sama Muhammad saya bakal di cincang-cincang. Ini Abu Sufyan masih satu kakek dengan Rasulullah. Tapi kejahatannya luar biasa kepada Rasulullah. Tidak beriman kepada Fattuh Makkah ketika Rasul masuk Abu sufyan kabur dan ketemu Sayyidina Ali apa kata Sayyidina Ali, wahai Abu Sufyan kamu salah. Wahai Abu Sufyan salah apa yang kau duga. Saya orang yang paling tau tentang Nabi. Nabi itu orang yang paling santun, orang yang paling menjaga kekerabatan, kamu saudranya,kamu kerabatnya, tidak usah khawatir, Nabi itu orang yang paling baik, orang paling mulia, tidak bakal kamu di cincang, tidak bakal ente di sakiti, betul wahi Ali? Betul. Lalu pergi Abu Sufyan menghampiri Rasulullah menundukan kepada sambil mengucapkan salam. Kata Sayyidina Ali buru buru lah engkau samperin Muhammad? Kembali sama dia, ente akuin kenabiannya, ente bilang kepada Nabi sebagaimana saudara-saudara Yusuf waktu datang meminta maaf kepada Yusuf, sampai kepada Nabi, maaf wahai Rasulullah engkau telah mendapatkan karunia lebih dari Allah. Kami telah berbuat jahat kepada kamu. Apa jawaban Rasul sambil menangis, tidak ada celaan untuk kalian, tidak ada dendam untuk kalian, hari ini Allah mengampuni dosa-dosa kalian, dia lah Allah maha pengasih dan maha penyayang. Zat yang paling mengasihi, paling menyayangi dial ah Allah. Di maafin oleh baginda Nabi kita Muhammad, Apa jawaban abu sufyan? Alangkah sabar nya engkau, alangkah santunnya engkau, alangkah bijak nya engkau wahai Muhammad, Shollu ‘ala Rasulillah!!!
Ini dunia Islam harus tau bahwa pimpinan Ummat Islam orang yang paling santun kepada kerabat bahkan yang kafir, bahkan yang tidak beriman kepada Allah, oleh karena itu dunia Islam harus tau bagaimana tata cara akhlak budi luhur orang-orang yang beragama Islam yang mengikuti ajaran Nabi besar Muhammad Saw.
Mudah-mudahan Allah merhmati kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar