Kamis, 11 Juli 2019

Nasihat Sunan Gunung Jati Cirebon

Nasihat Sunan Gunung Jati Cirebon :


1. Wedia Ning Allah ( Takutlah Kepada Allah Swt ).
2. Gegunem Sifat Kang Pinuji
(Mengusung sifat-sifat terpuji kemanusiaan / Hendaklah Menyayangi Sesama Manusia ).
3. Den Welas Asih Ing Sapapada ( Utamakan cinta kasih terhadap sesama / Hendaklah Menyayangi Sesama Manusia ).
4. Angadahna Ing Pepadu ( Jauhi Pertengkaran ).

5. Amapesa Ing Bina Batan   ( Jangan Serakah atau Berangasan dalam Hidup).
#Nasihat Sunan Gunung Jati#

Nasehat Sunan Gunung Jati (Sultan Mawlana Syarif Hidayatullah qs / Sultan Cirebon):
  1. Jauhi sifat yang tidak baik
  2. Miliki sifat yang mulia
  3. Jangan serakah atau berangasan dalam hidup
  4. Jauhi pertengkaran
  5. Jangan suka mencela sesuatu yang belum terbukti kebenarannya
  6. Jangan suka berbohong
  7. Kabulkan keinginan orang
  8. Jangan makan sebelum lapar (sedikit makan)
  9. Jangan minum sebelum haus (sedikit minum)
  10. Jangan tidur sebelum ngantuk (sedikit tidur)
  11. Jika kaya harus dermawan
  12. Jangan suka menghina orang
  13. Harus dapat menahan hawa nafsu
  14. Harus mawas diri
  15. Tampilkan perilaku yang baik
  16. Carilah rejeki yang halal
  17. Jangan banyak mengharap pamrih
  18. Jika bersedih jangan diperlihatkan agar cepat hilang
  19. Miliki sifat terpuji
  20. Jangan suka menyakiti hati orang
  21. Cintai setiap orang jangan aniaya
  22. Jangan mengagungkan diri sendiri
  23. Jangan sombong dan takabur
  24. Jangan dendam
  25. Jangan mengingkari janji
  26. Yang salah tidak usah ditolong
  27. Jangan belajar untuk kepentingan yang tidak benar, disalahgunakan
  28. Jika shalat harus khusu’ dan tawadhu
  29. Jika puasa harus kuat seperti tali gondewa
  30. Ibadah itu harus terus menerus, harus istiqomah
  31. Hati harus bersyukur kepada Allah
  32. Banyak-banyaklah bertobat
  33. Jangan mengumbar syahwat
  34. Menghormati tamu
  35. Jangan terlalu banyak keinginan dan berkehendak
  36. Datangi mu’min dan orang soleh
  37. Hormatilah para leluhur
  38. Berbaktilah kepada orang tua
  39. Menjauhi sifat-sifat yang dibenci
  40. Jangan Marah
Nasehat dan Wasiat Sunan Gunung Jati (Mawlana Sultan Syarif Hidayatullah qs) kepada anak cucu beliau;

Yang berkaitan dengan ketaqwaan dan keyakinan adalah:
  • Aku titip tajug/masjid, majelis dzikir dan fakir miskin (Ingsun titipna tajug lan fakir miskin).
  • Jika shalat harus khusu’ dan tawadhu seperti anak panah yang menancap kuat (Yen sembahyang kungsi pucuke panah).
  • Jika puasa harus kuat seperti tali gondewa (Yen puasa den kungsi tetaling gundewa).
  • Ibadah itu harus terus menerus, harus istiqomah (Ibadah kang tetap)
  • Hati harus bersyukur kepada Allah (Manah den syukur ing Allah)
  • Banyak-banyaklah bertobat (Kudu ngahekaken pertobat).
Yang berkaitan dengan kedisiplinan:
  • Jangan mengingkari janji (Aja nyindra janji mubarang)
  • Yang salah tidak usah ditolong (Pemboraban kang ora patut anulungi)
  • Jangan belajar untuk kepentingan yang tidak benar atau disalahgunakan (Aja ngaji kejayaan kang ala rautah)
Yang berkaitan dengan kearifan dan kebijakan adalah:
  • Jauhi sifat yang tidak baik (Singkirna sifat kanden wanci)
  • Miliki sifat yang baik (Duwehna sifat kang wanti)
  • Jangan serakah atau berangasan dalam hidup (Amapesa ing bina batan).
  • Jauhi pertengkaran (Angadahna ing perpadu).
  • Jangan suka mencela sesuatu yang belum terbukti kebenarannya (Aja ilok ngamad kang durung yakin).
  • Jangan suka berbohong (Aja ilok gawe bobat).
  • Kabulkan keinginan orang (Kenana ing hajate wong).
  • Jangan makan sebelum lapar (Aja dahar yen durung ngeli)
  • Jangan minum sebelum haus (Aja nginum yen durung ngelok).
  • Jangan tidur sebelum ngantuk (Aja turu yen durung katekan arif).
  • Jika kaya harus dermawan (Yen kaya den luhur).
  • Jangan suka menghina orang (Aja ilok ngijek rarohi ing wong).
  • Harus dapat menahan hawa nafsu (Den bisa megeng ing nafsu).
  • Harus mawas diri (Angasana diri)
  • Tampilkan perilaku yang baik (Tepo saliro den adol).
  • Carilah rejeki yang halal (Ngoletena rejeki sing halal)
  • Jangan banyak mengharap pamrih (Aja akeh kang den pamrih).
  • Jika bersedih jangan diperlihatkan agar cepat hilang (Den suka wenan lan suka memberih gelis lipur).
  • Miliki sifat terpuji (Gegunem sifat kang pinuji)
  • Jangan suka menyakiti hati orang (Aja ilok gawe lara ati ing wong).
  • Jika sering disakiti orang hadapilah dengan kecintaan tidak dengan aniaya (Ake lara ati, namung saking duriat).
  • Jangan mengagungkan diri sendiri (Aja ngagungaken ing salira).
  • Jangan sombong dan takabur (Aja ujub ria suma takabur).
  • Jangan dendam (Aja duwe ati ngunek).
Yang berkaitan dengan kesopanan dan tatakrama:
  • Harus hormat kepada orang tua (Den hormat ing wong tua).
  • Den hormat ing leluhur (Harus hormat pada leluhur).
  • Hormaten, emanen, mulyaken ing pusaka (Hormat, sayangi, dan mulyakan pusaka).
  • Hendaklah menyanyangi sesama manusia (Den welas asih ing sapapada).
  • Hormati tamu (Mulyakeun ing tetamu).
Yang berkaitan dengan kehidupan sosial:
  • Jangan berangkat haji ke Mekkah, jika belum mampu secara ekonomis dan kesehatan (Aja anglakoni lunga haji ing Makkah).
  • Jangan mendaki gunung tinggi atau menyelam ke dalam kawah, jika tidak mempunyai persiapan atau keterampilan (Aja munggah gunung gede utawa manjing ing kawah).
  • Jangan menjadi imam dan berkhotbah di Mesjid Agung, jika belum dewasa dan mempunyai ilmu keIslaman yang cukup (Aja ngimami atau khotbah ing masjid agung).
  • Jangan berdagang, jika hanya dijadikan tempat bergerombol orang (Aja dagangan atawa warungan)
  • Jangan berlayar ke lautan, jika tidak mempunyai persiapan yang matang (Aja lunga layaran ing lautan).
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
____

MENGENAL 4 ANASIR/UNSUR (API, ANGIN, AIR, TANAH) YG ADA PADA DIRI MANUSIA 
Diri kita terdiri dari sesuatu yg kelihatan (jasad) yaitu :Api ,Udara, Air danTanah

1. Unsur Api
QS. Al Baqarah (2):24.
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jasad manusia mengandung unsur api, karena isi neraka adalah serba panas (serba api) yg bahan bakarnya dari batu dan orang kafir.

2. Unsur udara/angin
QS.Shaad (38):71-72
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya." Sebagian ayat diatas terdapat kalimat ".............dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku.............."
Dari ayat diatas terdapat sebuah kata yg perlu digaris bawahi, yaitu kata "tiup" . Tiup biasanya ada hubungannya dengan angin. (Wa Allahu 'alam bissawab, hanya Allah SWT saja yang Maha Tahu tafsir ayat diatas)


Selain itu sesuatu yang hidup (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan) tentu membutuhkan udara (mungkin Oksigen atau CO2).
Kita juga membutuhkan udara (oksigen) untuk bernafas. Ini berarti tubuh kita juga mengandung anasir angin/udara.

3. Unsur Air
QS.Al Furqaan (25):54.
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

Yang dimaksud air tersebut adalah air mani yang mana air mani itu salah satunya mengandung unsur air.

Selain itu badan kita juga mengandung 60% air, darah mengandung 90% air, makanan kita juga mengandung air.
Itu semua artinya bahwa jasad kita mengandung anasir air atau unsur air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

   Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan sesama, tidak dapat hidup sendi...