jika ada penulisan yg kosong coba DiBlok
Jangan Lelah Memperbaiki Diri, Sebab Allah Tak Pernah Lelah Memberi Nikmat-Nikmatnya
Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Ketika menghadapi situasi dimana kita harus marah misalnya maka marahlah secara bijak dan diniatkan untuk kebaikan bersama. Didalam QS Al Baqarah [2] ayat 153 Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah SABAR dan SHOLAT sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya. [al Baqarah/2 : 45-46].
Manusia setiap hari membuat dosa dan kesalahan, yang jika terus menumpuk akan merusak jiwanya. Akan tetapi Allah subhanahu wa ta’ala dengan kasih sayang-Nya, telah memberikan jalan bagi kita untuk memperbaiki diri kita di hadapan-Nya, dengan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan jalan untuk memperbaiki diri kita, yaitu di antaranya adalah tiga amalan dalam sabdanya :
“Maukah kalian aku beritahukan amalan yang dengannya akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat? Para sahabat menjawab : mau wahai Rasulullah. Beliau bersabda : menyempurnakan wudhu di saat yang sulit, banyak melangkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah sholat, itulah ribath (perjuangan)” (HR.Muslim).
Itulah tiga jalan untuk memperbaiki diri kita, menghapus dosa-dosa kita, mengangkat derajat kita di sisi Allah.
Pertama, berwudhu di saat yang berat, misalnya setiap kali hendak tidur atau waktu lainnya, dan bahkan setiap kali batal wudhu disunnahkan untuk memperbaharui wudhu kita.
Kedua, banyak melangkah menuju masjid, yaitu senantiasa menghadiri shalat berjamaah di masjid, khususnya bagi kaum pria.
Ketiga, menunggu sholat setelah sholat, misalnya setelah sholat Maghrib berjamaah tetap duduk berdzikir atau berdoa atau kajian ilmu sambil menunggu didirikannya sholat Isya.
Inilah 3 jalan yang memperbaiki keadaan diri kita. Mari kita tempuh 3 jalan tersebut dengan penuh kesungguhan, karena membutuhkan perjuangan berat melawan malas dan lemahnya jiwa.
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita agar dapat mengamalkan ketiganya.. aamiin
Setiap hamba berhak menjadikan hidupnya lebih baik dari masa kemasa, tak peduli ia mempunyai masa lalu yang seperti apa, sebab hidup akan terus berjalan hingga pada saatnya berhenti dengan sebuah kata “Mati”.
Maka, sebelum mati menghampiri kita, pandailah untuk menjaga diri kita, terutama hati yang kita miliki, sebab hati adalah sumber bagaimana kita akan menjalani hidup dalam menghamba kepada Allah, tuhan yang telah memberi kita nikmat hidup didunia ini.
Oleh karena itu jangan pernah lelah memperbaiki diri, sebab Allah tidak pernah lelah memberi nikmat-nikmatnya kepada kita, tugas kita hanya yakin bahwa Allah akan selalu menajdikan hidup kita lebih baik saat kita sendiri mampu berusaha untuk terus memperbaiki diri.
Mintalah pada Allah agar selalu diberikan kekuatan, keikhlasan, ketabahan dan kesabaran untuk terus berada di jalan-Nya hingga akhir hidup kita, berdoalah dengan hati yang benar-benar menghadap-Nya, karena melalui doa tersebutlah kita akan bisa melakukan perbaikan diri dengan tanpa mengenal rasa lelah.
Mintalah ampun pada Allah setiap saat yang kita miliki, sebab Allah tak pernah lelah mengampuni dosa-dosa kita meski saling diulangi berkali-kali, karena Allah adalah dzat yang maha pengampun.
Jadi jangan merasa khawatir dan gelisah bila dalam perbaikan yang kit miliiki, terkadang perasaan was-was sebab terbayang selalu dosa yang telah kita lakukan, tetaplah yakin bahwa Allah memang Dzat maha bijaksana.
Tak ada kata terlambat untuk selalu mempebaiki diri sebelum kematian menjemput kita, sebab dosa yang dan ampunan dari-Nya adalah dua hal yang berbeda, buktinya meski kita sering kali melakukan dosa dan berbuat durhaka kepada Allah, nikmat yang diberikan kepada kita tak pernah sekali-kali berhenti.
Jadi, teruslah berjuang dijalan Allah untuk terus mengharapkan ampunan dan keridlaan-Nya, jangan pernah merasa lelah mencari perhatian-Nya, karena dengan usaha yang demikian itulah perbaikan diri yang kita inginkan akan benar-benar membuat kita lebih baik pada akhirnya.
Dan jangan lagi mencari perhatian manusia dalam proses hijrah yang kita lakukan, cukuplah Allah dibalik semua alasan hijrah yang kita lakukan.
Agar dalam perbaikan diri yang telah kita usahakan tak pernah membuat kita merasa jenuh dan lelah, karena saat kita berubah hanya karena ingin mencari perhatian Allah, maka sudah tentu dari masa kemasa kita akan selalu haus akan ridho dari darinya, Mengharapkan Ridho Allah Subhanahu wata 'ala.aamiin
Halo, diriku..
Apa kabarmu saat ini?
Apakah kamu masih sosok yang sama?
Sosok berkepala batu dengan ego yang selalu memenuhi udara?
Semoga saja tidak lagi.
Hai, ini aku, dirimu yang saat ini sedang tidak tenggelam dalam ego. Ya, aku menulis surat ini demi memperbaiki diriku sendiri. Aku ingin membuat kita tak lagi gemar menang sendiri sekaligus mengingatkan bahwa banyak orang di sekitaran yang tanpa kau sadari sudah kau abaikan. Lewat surat ini aku berusaha membantumu untuk tetap berpijak pada bumi dan mampu berbuat kebaikan selagi kamu masih bisa menghela udara.
Walau sering merasa dunia berlaku kurang adil padamu, sesungguhnya di sisi ada orang-orang yang begitu menyayangimu
Selain orangtua, ada juga sosok saudara yang walaupun menyebalkan namun sebenarnya mereka benar-benar peduli pada keadaanmu. Ah, dan masihkah kamu ingat bahwa kamu selalu memiliki kawan di dalam hidupmu? Para sahabat yang selalu ada untuk berbagi dekap di saat hatimu terbelah menjadi dua. Mereka juga selalu sedia telinga, tak pernah jemu, walaupun kamu selalu mengulang cerita yang sama.
Dengan banyaknya orang yang mencintaimu apa adanya, masihkah kamu merasa kurang beruntung sebagai manusia?
Mereka dengan sabar menerima segala tingkah konyolmu sebagai manusia. Sementara kau justru sering memandang kebaikan mereka sebelah mata
SAUDARAKU. Kalau kita mau jujur kepada diri sendiri, sebetulnya petunjuk Allah SWT untuk kita amatlah melimpah. Kalau kita mau menyadari dan lebih teliti, ada berbagai macam kejadian yang sarat informasi. Ini karena tidak ada kejadian yang kebetulan dan tanpa hikmah.
Allah Mahadekat dan Mahatahu setiap kesalahan dan kelemahan kita. Allah Mahabaik, dan tidak ada yang lebih menginginkan kita menjadi lebih baik, selain Dia. Jika Allah jengkel kepada kita, pasti kita sudah remuk tak tersisa dari dulu.
Tetapi kita senantiasa ditolong-Nya siang dan malam, supaya kita memperbaiki diri. Dengan berbagai bentuk aral melintang, ada yang sengaja dan tidak sengaja. Baik yang enak maupun yang tidak enak. Besar atau pun kecil.
Contohnya terjepit pintu, terkunci, terpleset, gelas tersenggol dan tumpah, serta barang-barang kecil lainnya yang tanpa sengaja terjatuh atau rusak. Semuanya sarat arti dan informasi jika mau ditafakuri. Hal-hal yang biasanya kita anggap kecil itu, sebetulnya tidak kalah berarti dibanding hal lainnya yang besar. Seperti suatu hal yang membuat kita sampai harus dioperasi dan diopname.
Nah, saudaraku. Kejadian demi kejadian, walaupun dirasa kecil, harusnya membuat kita segera memeriksa diri, dan bertobat. Kita bertobat kepada Allah supaya Dia meridhai kita. Karena siapa tahu besok pagi kita mendadak meninggal.
Kalau kita tidak sadar adanya petunjuk Allah, agar kita menjadi lebih baik, maka kejadian yang dialami hanya akan membuat sengsara. Walaupun mungkin setelah mengalami sebuah kejadian kita berupaya memperbaiki diri, tapi kalau upaya kita itu bukan karena Allah, tetap saja sengsara.
Allah Mahadekat dan Mahatahu setiap kesalahan dan kelemahan kita. Allah Mahabaik, dan tidak ada yang lebih menginginkan kita menjadi lebih baik, selain Dia. Jika Allah jengkel kepada kita, pasti kita sudah remuk tak tersisa dari dulu.
Tetapi kita senantiasa ditolong-Nya siang dan malam, supaya kita memperbaiki diri. Dengan berbagai bentuk aral melintang, ada yang sengaja dan tidak sengaja. Baik yang enak maupun yang tidak enak. Besar atau pun kecil.
Contohnya terjepit pintu, terkunci, terpleset, gelas tersenggol dan tumpah, serta barang-barang kecil lainnya yang tanpa sengaja terjatuh atau rusak. Semuanya sarat arti dan informasi jika mau ditafakuri. Hal-hal yang biasanya kita anggap kecil itu, sebetulnya tidak kalah berarti dibanding hal lainnya yang besar. Seperti suatu hal yang membuat kita sampai harus dioperasi dan diopname.
Nah, saudaraku. Kejadian demi kejadian, walaupun dirasa kecil, harusnya membuat kita segera memeriksa diri, dan bertobat. Kita bertobat kepada Allah supaya Dia meridhai kita. Karena siapa tahu besok pagi kita mendadak meninggal.
Kalau kita tidak sadar adanya petunjuk Allah, agar kita menjadi lebih baik, maka kejadian yang dialami hanya akan membuat sengsara. Walaupun mungkin setelah mengalami sebuah kejadian kita berupaya memperbaiki diri, tapi kalau upaya kita itu bukan karena Allah, tetap saja sengsara.
Aneh jadinya kalau yang memberikan petunjuk dan yang menginginkan kita menjadi lebih baik adalah Allah, tapi kita malah memperbaiki diri untuk selain Dia. Misalnya kita terjepit pintu, dan malah berkata, Ampun pintu, saya berjanji lain kali akan berhati-hati.
Atau, misalkan kita terkena kotoran cicak. Lalu kita sampaikan, Maaf cicak, malam ini akan saya hidupkan lampu di dalam rumah, pintu dan jendela saya biarkan terbuka, dan obat nyamuk saya matikan. Makanlah dengan kenyang. Sampai pagi kita jadi sulit tidur karena dikerumuni nyamuk.
Kurang lebih begitu jika petunjuk Allah datang lewat perantara seseorang. Misalkan kita disapa, Kang, katanya mau tobat. Tapi sudah dua bulan kok tidak ada perubahan. Jika kita tidak sadar, maka saat bertemu dia lagi kita sengaja membaca istigfar tiga kali. Berharap dia berkata, Alhamdulillah, sekarang akang sudah tobat betulan. Tanpa sadar kita jadi ujub lagi, dan dosa pun bertambah.
Atau, misalkan kita terkena kotoran cicak. Lalu kita sampaikan, Maaf cicak, malam ini akan saya hidupkan lampu di dalam rumah, pintu dan jendela saya biarkan terbuka, dan obat nyamuk saya matikan. Makanlah dengan kenyang. Sampai pagi kita jadi sulit tidur karena dikerumuni nyamuk.
Kurang lebih begitu jika petunjuk Allah datang lewat perantara seseorang. Misalkan kita disapa, Kang, katanya mau tobat. Tapi sudah dua bulan kok tidak ada perubahan. Jika kita tidak sadar, maka saat bertemu dia lagi kita sengaja membaca istigfar tiga kali. Berharap dia berkata, Alhamdulillah, sekarang akang sudah tobat betulan. Tanpa sadar kita jadi ujub lagi, dan dosa pun bertambah.
Yaa Allah, Yaa Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS. al-Arf [7]: 23).
- Instropeksi diri menurut Islam merupakan suatu perbuatan yang baik. Dan dalam memperbaiki diri, perlu adanya dilakukan instropeksi diri untuk mengenali kesalahan dan keburukan yang sering dilakukan. Selain itu, keutamaan instropeksi dalam Islam adalah untuk membuat hati lebih lapang, hati yang lapang akan membuat kita semakin mudah dalam memperbaiki diri.
Dalam (QS. Al-Hasyr ayat 18) : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kerjakan.”
- Niat
Untuk memperbaiki diri perlu adanya niat dan tekad yang kuat. Tanpa adanya niatan untuk kearah yang lebih baik, seseorang tidak akan pernah bisa memperbaiki dirinya. Dan niat tersebut yang akan membuat seseorang istiqomah dalam melakukan perubahan dan memperbaiki dirinya.
- Merencanakan perubahan
Untuk memperbaiki diri perlu adanya perencanaan dalam perubahan. Rencanakan dahulu perubahan memperbaiki diri dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu lalu bertahap kepada hal-hal yang lebih besar. Memulai perubahan dari hal-hal yang kecil akan membuat kita lebih siap dan lebih matang dalam melakukan perubahan dan memperbaiki diri ke skala yang lebih besar.
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah
Mendekatkan diri kepada Allah akan sangat membantu kita dalam memperbaiki diri. Orang yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah akan merasa malu dan takut untuk melakukan perbuatan buruk dan dosa. Mendekatkan diri kepada Allah juga merupakan salah satu cara diri menjadi lebih baik menurut Islam. Kita memperbaiki diri semata-mata hanya untuk mendapat ridha dari-Nya, jadi mulailah untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat, dzikir, dan ibadah yang lainnya. Insya’allah Allah akan senantiasa menyertai langkah hamba-hambanya yang taat.
- Perbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya
Sebagai muslim yang baik, tentu kita tahu apa manfaat Al-Qur’an dalam hidup kita. Dan sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita rajin membaca salah satu sumber syariat Islam bagi umat muslim serta mengamalkan kandungan isinya. Al-Qur’an bukan hanya sekedar untuk dibaca, namun juga perlu di amalkan dan diingat. Dan cara agar tetap istiqomah adalah dengan lebih banyak mempelajari Al-Qur’an dan isinya.
- Tinggalkan kebiasaan buruk
Memperbaiki diri berarti menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan hal tersebut perlu untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang sebelumnya sering dilakukan. Kebiasaan buruk memang tidak dapat dihilangkan dan ditinggalkan sekaligus, namun kita bisa memulainya secara bertahap.
- Berteman dengan orang-orang sholeh
Lingkungan dan orang sekitar terkadang juga dapat mempengaruhi perilaku dan akhlak kita, oleh karena itu pandai-pandailah dalam memilih teman, namun tidak lantas menilai orang yang berakhlak kurang baik tidak pantas untuk dijadikan teman. Berteman dengan orang sholeh maksudnya adalah untuk melakukan perubahan dan memperbaiki diri, kita pasti membutuhkan saran dan seseorang untuk mengingatkan kekhilafan kita, dan untuk itu bertemanlah dengan orang yang sholeh yang mampu mendukung kita dalam memperbaiki diri
- Jangan tinggalkan sholat wajib
Dengan rajin menunaikan shalat lima waktu kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah, dan ibadah seperti sholat merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri. Karena ibadah seperti sholat dapat mencegah kita untuk melakukan kemunkaran dan mencegah kita dari perbuatan buruk.
- Mau menerima saran
Untuk memperbaiki diri, kita harus mau menerima saran dari orang lain, sekalipun orang tersebut adalah orang yang tidak kita sukai, namun apabila sarannya masuk akal dan demi kebaikan kita maka patut kita terima dengan lapang dada sebagai bahan acuan dalam memperbaiki diri.
- Evaluasi dan istiqomah
Dalam memperbaiki diri, perlu adanya evaluasi diri untuk melihat sudah sejauh manakah perubahan yang kita lakukan. dan mengevaluasi hal-hal apa saja dalam diri kita yang masih perlu untuk diperbaiki. Setelah mengevaluasi diri kita harus tetap istiqomah dalam melakukan perubahan atau dalam memperbaiki diri, jangan sampai kita merasa lelah dan bahkan tidak ingin lagi memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Manusia memang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna dan paling indah dalam segi fisik, namun tetap ada kekurangan dari dalam diri manusia, itulah mengapa manusia perlu memperbaiki dirinya setiap saat. Dan tujuan hidup menurut Islam tidak akan dapat tercapai apabila manusia selalu berada dalam kesesatan dan keburukan, karena tujuan hidup manusia yang utama adalah untuk menyembah Allah SWT. Dan sebagai muslim yang baik, marilah kita memperbaiki diri dengan niat karena Allah dan demi mendapat Ridhonya.aamiin...
Semoga kita semua diberikan kemudahan dan kelancaran dlm segala urusan terutama semoga kita diberikan kesehatan sehat iman, sehat islam, sehat rohani dan jasmani.aamiin yaa allah
"Ya Allah,,, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".aamiin
"Ya Allah,,, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".Aamiin
Ya Allah,,, perbaikilah agamaku yang merupakan urusan pokokku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang ke sanalah tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini tambahan bagiku dalam setiap kebaikan dan (jadikanlah) kematian itu istirahat bagiku dari setiap keburukan.” (HR. Muslim). Aamiin
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakahkeburukan yang dikehendaki bagi orang yang dibumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka" (QS. Al-Jin :10).
"Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar"
“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah : 201).aamiin yaa allah
#Semoga bermanfaat untuk kita semua terutama untuk diri saya Pribadi.aamiin yaa allah#
#Secuil Renungan#
#maaf jika ada penulisan atau kata kata yg tidak enak membuat tersinggung maafkan saya. Saya manusia biasa tak luput dari kesalahan dan dosa.#
Maafkan jika ada salah dlm penulisan mohon di benarkan. Mari kita sama sama berbagi kebaikan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar