Kamis, 22 Februari 2018

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)


KISAH PERSAHABATAN LILIN KECIL DAN KOREK API


Disebuah rumah mungil dipinggir hutan, tinggal sebatang lilin kecil. Ketika hari menjelang malam pemilik rumah tersebut menyalakan lilin kecil itu. Tiba-tiba datang angin besar menerobos masuk ke jendela rumah itu. Wusshh! Si Lilin Kecil ini merasakan apinya telah padam. “Aduh, aku harus segera mencari cahaya, hari sudah semakin gelap”, kata Lilin Kecil dengan panik.

Si Lilin Kecil lalu keluar dari rumah itu dan berteriak kepada Paman Matahari, “Paman, bolehkah aku meminta sedikit cahayamu?”

“O o! Mana mungkin Nak, jarak kita kan terlalu jauh! Lagipula Paman harus segera pulang, karena malam akan tiba. Daah”, kata Paman Matahari dengan terburu-buru.

Hari sudah beranjak malam, si Lilin Kecil terus berjalan mencari cahaya. Tiba-tiba dia melihat kilatan lampu mobil, dengan terburu-buru dia mengejar cahaya lampu mobil itu.

“Tunggu! Tunggu! Lampu mobil, tolonglah aku!”, teriak Lilin Kecil sambil berlari-lari.

“Aduh!”, jerit Lilin Kecil, rupanya dia berlari dengan menggebu-gebu sehingga tidak melihat jalan dan menabrak tiang listrik.

“Lilin Kecil hati-hatilah kalau berjalan,” kata Paman Tiang Listrik.

“Oh, maafkan saya, sebenarnya saya hanya ingin meminta sedikit cahaya, tetapi tidak ada yang menghiraukan saya,” kata Lilin Kecil tertunduk sedih.

“Sudahlah jangan bersedih hati,” kata Paman Tiang Listrik. “Paman punya teman kecil bernama Lampu Meja. Dia tinggal diseberang jalan itu. Cobalah menemuinya, mungkin dia bisa membantu masalahmu.”

Seketika itu wajah Lilin Kecil berubah gembira, setelah mengucapkan terima kasih kepada Paman Tiang Listrik. Lilin kecil pergi menemui si Lampu Meja.

“Cobalah masukkan sumbumu kedalam saklar itu, saya mendapatkan cahaya juga berasal dari sana”, saran si Lampu Meja. Si Lilin Kecil itu dengan tidak sabar menancapkan sumbunya kedalam saklar tersebut. Tetapi kok tidak terjadi reaksi apa-apa ya. Berulang kali dicobanya, namun tetap tidak berhasil. De-ngan hati kecewa siLilin Kecil meninggalkan tempat itu.

Si Lilin Kecil pulang dengan menundukkan kepala dan langkah gontai. Dia merasa benar-benar putus asa. Ketika pikirannya sedang berkecamuk sedih, tiba-tiba dia mendengar jeritan mengaduh. Oh, rupanya si Lilin Kecil lagi-lagi menabrak sesuatu.

“Aduh! Maafkan saya Korek Api, saya tidak melihatmu karena saya sibuk memikirkan kemana lagi mencari cahaya,” kata Lilin Kecil.

“Oh, kamu sedang mencari cahaya? Cepatlah julurkan sumbumu kesini, aku punya cahaya,” kata si Korek Api.

“Waah, benarkah? Baiklah kalau begitu”, kata si Lilin Kecil penuh semangat.

“Aduh Korek Api, Engkau baik hati sekali mau membantuku. Maukah engkau menjadi temanku?”

“Aku senang menjadi temanmu, Lilin Kecil. Ttt…tapi aku akan segera mati”, kata Korek Api dengan lemas.

“Tidak, tidak, aku tidak mau begini! Janganlah mati,” kata Lilin Kecil sambil menangis tersedu-sedu.

“Jjj…jangan sedih Lilin Kecil. Meskipun aku sudah tiada, tetapi cahayaku senantiasa berada di tubuhmu.”

Dan akhirnya si Korek Api itu benar-benar telah mati, namun cahaya Lilin Kecil telah menerangi rumah mungil itu sepanjang malam.

RENUNGAN:
Lilin Kecil ini menggambarkan sebuah perjuangan dan ketulusan hati demi penerangan disekelilingnya, sedangkan si Korek api menggambarkan sebuah pengorbanan sampai akhir hayatnya juga demi orang lain.

Persahabatan antara Lilin Kecil dan Korek Api walaupun sekejap, namun kerukunan dan ketulusan mereka telah memberikan manfaat yang besar kepada lingkungan sekitar.


KISAH ULAR DAN GERGAJI : AKIBAT AMARAH YANG TIDAK DIKUASAI

Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan & tidak merapihkannya.

Nah ketika ular itu masuk kesana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya utk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit dengan kuat gergaji itu.

Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tsb di sebelahgergaji kesayangannya.

Sahabat...

Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka lebih parah sebenarnya adalah diri kita sendiri.

Banyaknya perkataan yang terucap & tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.

"Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta kasih".

Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan.

Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan. 

"Tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran". 

Semuanya itu haruslah berasal dari diri kita.
Dendam, benci, curiga/pikiran negative apapun itu, sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, yg bisa terus menerus muncul dalam pikiran kita, menusuk & membakar batin kita sendiri.

Latihlah setiap saat utk memaafkan, mampu dengan cepat melepaskan & membuang sampah pengotor batin dan pikiran kita.
Marilah kita jaga persahabatan kita untuk selamanya.





'' Kisah Teladan Penuh Hikmah ''

"Kisah-Kisah Teladan Islami Penuh Hikmah"

1 pertanyaan 3 jawaban


B I S M I L L A H . . .


Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang
alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas
mempunyai murid yang tidak sedikit. Diantara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang
hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas
mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga
orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan
pertanyaan yang sama.


Orang itu pertama mulai
bertanya,


“Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan
dosa2 besar atau orang yang mengerjakan dosa2
kecil?”


“Orang yang mengerjakan dosa2 kecil.”


jawab Abu Nawas.


“Mengapa ?” kata orang pertama.


“Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan.” kata Abu
Nawas.


Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.


Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama.


Red s/d diatas.


“Orang yang tidak mengerjakan keduanya”. Jawab
Abu Nawas. “Mengapa?” kata orang kedua.
“Dengan tidak mengerjakan keduanya, tentu tidak
memerlukan pengampunan dari Tuhan”. kata Abu
Nawas.
Orang kedua langsung bisa mencerna dan memahami
jawaban Abu Nawas tersebut. Orang ketiga pun bertanya dengan pertanyaan yang
sama seperti diatas. Abu Nawas lalu menjawab;
“Orang yang mengerjakan dosa2 besar”.
“Mengapa?” kata orang ketiga.
“Sebab pengampunan Allah kepada hambaNya
sebanding dengan besarnya dosa hamba itu”. jawab Abu Nawas.


Karena belum mengerti seorang murid Abu Nawas
bertanya.
“ Mengapa dengan pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda ?”. “ Manusia itu dibagi tiga tingkatan. Tingkatan mata, tingkatan otak, dan tingkatan hati”. “Apakah tingkatan mata itu?” tanya murid Abu
Nawas. “ Anak kecil yang melihat bintang dilangit, ia mengatakan bintang itu kecil karena ia hanya
menggunakan mata”. “Apakah tingkatan otak?” tanya murid Abu Nawas. “ Orang pandai yang melihat bintang, ia mengatakan bintang itu besar karena ia memiliki pengetahuan.”
jawab Abu Nawas. “Lalu apakah tingkatan hati itu?” tanya murid Abu
Nawas. “ Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang di langit. Ia tetap mengatakan bintang itu kecil walaupun
tahu bintang itu besar. Karena bagi orang yang
mengerti tidak ada sesuatu apapun yang besar,
melainkan dengan ke Maha Besaran Allah.” kini murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa
pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban
Yang berbeda. Ia bertanya lagi. “ Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?” “ Mungkin?” jawab Abu Nawas. “Bagaimana caranya?” tanya murid Abu Nawas ingin
tahu. “ Dengan merayuNya melalui pujian dan doa.” kata Abu Nawas. “Ajarkanlah doa itu padaku wahai guru.” pinta murid
Abu Nawas. “Doa itu adalah: Ilahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa ‘alan naril
jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fa innaka
ghafiruz dzanbil ‘azhimi. Artinya : “Wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga, tetapi aku tidak akan kuat terhadap
panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah tobatku
serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya
Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar.” 
Sumber: Berbagi dan Belajar Islam yang Sebenarnya.


Kisah Sedekah Yang Salah Alamat

Suatuk ketika Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akanbersedekah!’ Dan benar, malam itu juga diamemberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina.Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,’Ya Allah! Segala puji hanyabagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layakmenerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, ‘Ya Allah! Segala puji ha¬nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!’Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”(Diceritakan kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah, Ahmad Rofi ‘Usmani)Bersedekahlah Setiap Hari“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.Salah satu di antara keduanya berdoa:“Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”,sedangkan yang satu lagi berdo’a“Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”(HR Bukhary 5/270)

Selasa, 20 Februari 2018

Allah yg Menentukan, Kita yg Menjalankan, Org lain yg Berkomentar

Terbit setiap Hari Jum 'at, jika setiap hari takut ada gosip diantara kita hehehehe...

"Sebelum dibaca BLOG dulu biar jelas kebacanya"...

Allah yg Menentukan, Kita yg Menjalankan, Org lain yg Berkomentar

Assalamualaikumwarohmatullohi wabarokatuh...

Berkata Al-Alamah Al-Habib Umar bin Hafidz:

العلّامة الحبيب عمر بن حفيظ قال: كل من كان سبباً في خير كُتب له أجر عمل الخير في حياته وبعد مماته ومن كان سببا في شر كُتب له آثام ذلك الشر في حياته وبعد مماته

“Siapa saja yang menjadi sebab melakukan suatu kebaikan akan di catat baginya pahala kebaikan itu, dimasa hidup dan matinya, dan siapa saja yang menjadi sebab melakukan suatu keburukan maka akan di catat baginya dosa keburukan tersebut di masa hidup dan matinya.”

Setiap perbuatan kelak pasti akan dihisab. Kita bahkan tidak sadar bahwa apa yang kita tulis, apa yang kita komen, apa yang kita “posting” dan apa yang kita “share” di media sosial juga akan diminta pertanggung-jawabannya dan itu akan menjadi amal jariyah ataukah menjadi dosa jariyah kita.

Bila postingan atau yang kita “share” adalah dakwah, hal-hal positif, menyeru pada kebaikan-kebaikan, maka sudah pasti akan diberikan ganjaran pahala. Karena (bisa saja) menjadi salah satu sebab hidayahnya kepada orang lain dan ini tentunya akan menjadi amal jariyah, yang bermanfaat untuk kita baik saat kita hidup maupun saat kita telah wafat.

Dan begitu pula sebaliknya, bila postingannya hal-hal yang dilarang agama, maka akan di adzab karena perbuatan tersebut dan ini akan menjadi dosa jariyah baik saat hidup maupun saat telah wafat.

Oleh karena itu, gunakanlah media sosial dengan cara yang bijak, jadikan itu sebagai sarana dakwah baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Wallahu a’lam bish Showab.

TEBARKAN DAKWAH MESKIPUN DI SOSIAL MEDIA

Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz : 
"Muslim yang bijak, setiap detiknya adalah sangat berharga. Hingga di sosial media pun, dia jadikan sebagai ladang amal dan pahala.

Jadikan TV, HP, Internet dan alat alat teknologi lainnya sebagai pelayan dan pembantu untuk Agamamu, jika tidak maka alat alat itu akan merusak dirimu, sedangkan engkau akan tertawa karena tidak menyadarinya. 

Ia hanya akan merusak hatimu, akalmu, akhlakmu dan pikiranmu tanpa engkau menyadarinya.

Manusia akan MATI kapanpun, tetapi tulisan akan kekal selama lamanya. Maka tulislah kata kata yang akan menyebabkan kita GEMBIRA di akhirat kelak."

Allahuma sholli 'alaa sayyidina Muhammad nabiyyil ummiyi wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim...

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” ( HR. Muslim )

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai ( QS. Al Isro : 7 ).

A. BELAJAR BIJAK DARI KUPU-KUPU

Siapapun di dunia ini pasti kenal dengan makhluk ciptaan Tuhan bernama kupu-kupu yang memiliki keindahan dan sedap dipandang mata. Ya, kupu-kupu adalah simbol keindahan dan kecantikan. Namun, pernahkah kita merenung bahwa kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya menjadi bentuk yang indah seperti saat ini?

Selain sebagai simbol keindahan, sesungguhnya makhluk yang berasal dari seekor ulat yang menjijikkan ini adalah ikon perjuangan dalam meraih kebahagiaan hidup. Siapa sangka ulat yang dulunya menjijikan telah berubah menjadi makhluk yang disukai banyak orang.

Sebagai manusia yang dibekali akal dan rasionalitas serta kebijaksanaan, terkadang kita perlu bahkan harus belajar dari rangkain kehidupan, makna dan filosofi yang diberikan Tuhan, lewat Kupu-kupu itu misalnya. Semoga dengan belajar dari rangkain kehidupan sang kupu-kupu, kita akan mampu bermetamorfosis menjadi pribadi yang bahagia, disukai banyak orang, menebar kebajikan, dan tentunya bebas melalang buana menapaki setiap pilar kehidupan yang penuh warna.

# Segala Yang Kita Lakukan Hari Ini Akan Berguna Untuk Masa Harapan dan Masa  Depan kita Adalah Kematian.

Sebelum membalut dirinya dalam kepompong, seekor ulat hanya memiliki satu tugas. Makan, makan, dan makan. Itu saja yang dilakukannya setiap saat. Namun ini adalah bagian dari tahapan sang ulat ketika berada dalam kesendirian dan kesunyian balutan kepompong nanti.

Untuk hidup pun kita harus melakukan sesuatu yang bermanfaat hari ini untuk manfaat yang lebih besar di masa mendatang. Pengalaman, ilmu, dan pencapain-pencapain kecil yang kita lakukan dan peroleh hari ini adalah bekal yang cukup untuk menjalani fasekehidupan kita dimasa yang akan datang.

# Kesunyian Akan Membentuk Kepribadian Yang Matang

Tahapan kepompong yang dilalui kupu-kupu mengajarkan kita bagaimana melakukan internalisasi dalam hidup, yaitu proses perenungan diri untuk mentafakuri makna hidup yang sebenarnya dengan perlahan-lahan melakukan persiapan.

Larva dalam kepompong berada dalam kesunyian, menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau panas terik menyengat serta dingin malam menusuknya. Ia tetap kokoh untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik.

Dalam hidup pun kita harusnya mampu meniru ketenangan sang kepompong. Meski lingkungan yang kita tempati kadang keras dan kejam, namun jika kita tetap fokus pada tujuan dan berpegang teguh pada prinsip hidup kita, maka pada akhirnya kita akan keluar dari lingkungan itu sebagai pribadi yang dihargai dan disukai banyak orang.

# Jika Tak Ada Yang Berubah Maka Takkan Ada Perubahan

Filosofi paling sakral dari kupu-kupu adalah perubahan yang dikenal dengan sebutan metamorfosis. Berawal dari seekor ulat kemudian menjadikan dirinya berada dalam kesunyian (kepompong), hingga akhirnya menjadi kupu-kupu. Tahapan-tahapan ini harus dilalui tanpa satupun yang dilewati. Ulat tidak akan menjadi kupu-kupu tanpa menjadi kepompong terlebih dahulu.

Terkadang dalam hidup kita mengharapkan keberhasilan atau pencapaian yang besar dengan jalan pintas atau cara yang instan. Memang kemudian banyak yang berhasil dengan cara-cara singkat semacam itu, namun percayalah keberhasilan yang diperoleh dengan cara instan akan berakhir dengan instan pula.

Pernah seorang pemuda mengamati kupu-kupu muda yang masih terbungkus kepompong dan berjuang untuk keluar. Beberapa saat setelah diamati pemuda itu, sang kupu-kupu muda belum juga keluar, bahkan terlihat sangat kelelahan, pemuda tersebut kemudian memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.

Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Pemuda tersebut mengamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak disekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Untuk berubah menjadi kupu-kupu indah dengan sayap yang kuat dibutuhkan perjuangan yang tidaklah mudah. Karena perjuangan adalah sesuatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan.

Beranilah untuk berubah, bulatkan tekad untuk berjuang, jangan mengharapkan jalan pintas, karena kepintasan dan ketergesa-gesaan hanya akan membuat kita menjadi manusia-manusia prematur.  Untuk menjadi diri kita yang sesungguhnya niatkan untuk berubah dan terus menjadi lebih baik seperti kupu-kupu yang menghiasi alam dan menjadi teladan bagi kita manusia, yakin bahwa selalu ada makna dan keindahan dalam setiap moment hidup yang kita lalui.


# Terjemahan harfiahnya: AdabGuru dan Murid.Buku ini membahas secara panjang lebar tentang masalahadab. Kyai Hasyim Asy’ari membuka kitabnya dengan mengutip hadits Rasulullah saw:“Haqqul waladi ‘alaa waalidihi an-yuhsina ismahu, wa yuhsina murdhi’ahu, wa yuhsina adabahu.” (Hak seorang anak atas orang tuanya adalah mendapatkan nama yang baik, pengasuhan yang baik, dan adab yang baik).Dikutip juga perkataan sejumlah ulama. Hasan al-Bashry misalnya, yang menyatakan: “In kaana al-rajulu la-yakhruja fii adabi nafsihial-siniina tsumma siniina.”(Hendaknya seseorang senantiasa mendidik dirinya dari tahun ke tahun).Habib bin as-Syahid suatu ketika menasehati putranya:“Ishhabil fuqahaa-a wa ta’allam minhum adabahum, fainna dzaalika ahabbu ilayya min katsiirin minal hadiitsi.”(Bergaullah engkau dengan para fuqaha sertapelajarilah adab mereka. Sesungguhnya yangdemikian itu akan lebih aku cintai daripada banyak hadits.” Ruwaim juga pernah menasehati putranya:“Yaa bunayya ij’al ‘ilmaka milhan wa adabaka daqiiqan.”(Wahai putraku, jadikanlah ilmumu seperti garam dan adabmu sebagai tepung).Ibn al-Mubarak menyatakan:“Nahnu ilaa qaliilin minal adabi ahwaja minnaa ilaa katsiirin mina ’ilmi.” (Mempunyai adab meskipun sedikit lebih kami butuhkan daripada banyak ilmu pengetahuan).Suatu ketika Imam Syafii pernah ditanya oleh seseorang: ”Sejauh manakah perhatianmu terhadap adab? Beliau menjawab: Setiap kali telingaku menyimak suatu pengajaran adab meski hanya satu huruf, maka seluruh organ tubuhku akan ikut merasakan (mendengarnya) seolah-olah setiap organ itu memiliki alat pendengaran (telinga). Demikianlah perumpamaan hasrat dan kecintaanku terhadap pengajaran adab.”   Beliau ditanya lagi, ”Lalu bagaimanakah usaha-usaha dalam mencari adab itu?” Beliaumenjawab, ”Aku akan senantiasa mencarinyalaksana usaha seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang.””Berdasarkan beberapa hadits Rasulullah saw dan keterangan para ulama di atas, kiranya tidak perlu kita ragukan lagi betapa luhurnya kedudukan adab di dalam ajaran agama Islam. Karena, tanpa adab dan perilaku yang terpuji maka apa pun amal ibadah yang dilakukan seseorang tidak akan diterima di sisi Allah SWT (sebagai satu amalkebaikan), baik menyangkut amal qalbiyah (hati), badaniyah (badan), qauliyah (ucapan), maupun fi’liyah (perbuatan). Dengan demikian, dapat kita maklumi bahwa salah satu indikator amal ibadah seseorang diterima atau tidak di sisi Allah SWT adalah melalui sejauh mana aspek adab disertakan dalam setiap amal perbuatan yang dilakukannya.” (K.H. M. Hasyim Asy’ari,Etika Pendidikan Islam (terj.), (Yogyakarta: Titian Wacana, 2007).Demikianlah penjelasan KH Hasyim Asy’ari tentang makna adab. Menyimak paparan ulama terkenal tentang adab tersebut, maka tidak bisa tidak, kata adab memang merupakan istilah yang khas maknanya dalam Islam. Adab terkait dengan iman dan ibadah dalam Islam. Adab bukan sekedar”sopan santun”.  Maka, tentunya sangat masuk akal jika orang Islam memahami kata adab dalam sila kedua itu sebagaimana dipahami oleh sumber-sumber ajaran Islam dan para ulama Islam. Sebab, memang itu istilah yang sangat khas dalam Islam. Jika adab hanya dimaknai sebagai ”sopan-santun”, maka bisa-bisa ada orang yang menyatakan, Nabi Ibrahim a.s. sebagai orang yang tidak beradab, karena berani menyatakan kepada ayahnya,”Sesungguhnyaaku melihatmu dan kaummu berada dalam kesesatan yang nyata.”(QS 6:74). Bisa jadi, jika hanya berdasarkan sopan santun, tindakan mencegah kemunkaran (nahyu ’anil munkar) akan dikatakan sebagai tindakan tidak beradab. Sebagian malah ada yang menganggap, menanyakan identitas agama pada seseorang dianggap tidak sopan. Banyak yang menganggap entang dosa zina, dan dianggap tidak etis jika masalah itu diangkat ke permukaan, sementara masalah korupsi harta bisa diangkat ke permukaan.Karena itulah, menurut Islam harkat dan martabat sesuatu adalah berdasarkan pada ketentuan Allah, dan bukan pada manusia. Sebagai contoh, kriteria orang yang mulia, menurut al-Quran adalah orang yang paling taqwa. (Inna akramakum ’indallaahi atqaakum/QS 49:13). Maka, seharusnya, dalam masyarakat yang beradab, kaum Muslim harus menghormati seseorang karena keimanan dan ketaqwaannya. Bukan karena jabatannya, kekayaaannya, kecantikannya, atau popularitasnya. Itu baru namanya beradab, menurut al-Quran.Begitu juga ketika al-Quran memuliakan orang yang berilmu (QS 35:28, 3:7, 58:11),  maka sesuai konsep adab, seorang Muslim wajib memuliakan orang yang berilmu dan terlibat dalam aktivitas keilmuan. Masyarakatyang beradab juga masyarakat yang menghargai aktivitas keilmuan. Tentu menjadi tidak beradab, jika aktivitas keilmuandikecilkan, sementara aktivitas hiburan diagung-agungkan. Tidak mungkin suatu bangsa akan maju jika tidak menjadikan tradisi ilmu sebagai bagian dari tradisinya. Imam Syafii dalam sejumlah syairnya berkata:Wa’lam bi-anna al-ilma laysa yanaaluhu, man hammuhu fi math’amin aw malbasin. (Ketahuilah,  ilmu itu tidak akan didapat oleh orang yang cita-cita hidupnya hanya untuk makanan dan pakaian);Falaw laa al-ilmu maa sa’idat rijaalun, wa laa ’urifa al-halaalu wa laa al-haraamu. (Andaikan tanpa ilmu, maka seorang tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan tidak dapat mengetahui mana halal dan mana haram).

Islam memandang kedudukan ilmu sangatlah penting, sebagai jalan mengenal Allah dan beribadah kepada-Nya. Ilmu juga satu-satunya jalan meraih adab. Orang yang berilmu (ulama) adalah pewaris nabi. Karena itu, dalamBidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali mengingatkan, orang yang mecari ilmu denganniat yang salah, untuk mencari keuntungan duniawi dan pujian manusia, sama saja dengan menghancurkan agama. Dalam kitabnya,Adabul ‘Alim wal-Muta’allim, KH Hasyim Asy’ari juga mengutip hadits Rasulullah saw:“Barangsiapa mencari ilmu bukan karena Allah atau ia mengharapkan selain keridhaan Allah Ta’ala, maka bersiaplah dia mendapatkan tempat di neraka.”


B.  *" PASIR "*

Seorang anak kehilangan sepatunya di laut, lalu dia menulis di pinggir pantai ...

LAUT INI MALING ...
Tak lama datanglah nelayan yg membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai ...

LAUT INI BAIK HATI ...
Seorang anak tenggelam di lautan lalu ibunya menulis di pantai ...

LAUT INI PEMBUNUH ...
Seorang berperahu dan di hantam badai, lalu menulis dipantai ...

LAUT INI PENUH MARABAHAYA Tak lama datanglah Seorang lelaki yg menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai ...

LAUT INI PENUH BERKAH ...
Sementara seisi lautan tak pernah mengeluh. Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu tanpa sisa.MAKA.......

JANGAN RISAUKAN OMONGAN ORANG,KARENA SETIAP ORANG MEMBACA DUNIA DENGAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA.
Teruslah melangkah, selama engkau di jalan yang baik. Meski terkadang kebaikan tidak senantiasa di hargai. 
Tak usah repot repot mau menjelaskan tentang diri mu kepada siapa pun, 
Karena yang menyukai mu tidak butuh itu, Dan 
yang membenci mu tidak percaya itu.

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, Tapi Siapa yang mau berbuat baik. Jangan menghapus Persaudaraan hanya karena sebuah Kesalahan ...
Namun Hapuslah kesalahan demi lanjutnya Persaudaraan..Jika datang kepadamu gangguan...
Jangan berpikir bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Perih, Tapi berpikirlah bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Baik. Kurangi mengeluhteruslah berdoa dan berikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan. 
Hingga keburukan lelah mengikuti kita.Tugas kita adalah berbuat yang baik & benarBukan menghakimi. Memaafkan adalah memaafkan tanpa tapi..Menghargai adalah menghargai tanpa tapi..
Jangan pakai hukum sebab akibat untuk membenarkan amarahmu..
Karena jika kita baik,amarah tak tumbuh subur
*selamat menebar kebaikan*
Semoga ada manfaatnya untuk kita semua...

Aku sama sekali tidak merasa lebih baik darimu. Sungguh.
Aku pula tidak merasa lebih pintar darimu bahkan mungkin jauh lebih bodoh.
Aku tak bermaksud mengguruimu. Ilmuku dan Pengetahuan tak begitu cukup untuk hal itu.
Aku hanya ingin kau menganggapku sebagai sahabat.
Sahabat yang saling mengingatkan satu sama lain tanpa merasa lebih hebat dari yang lain.
Maaf jika aku terlalu cerewet dan Ngebanyol mengingatkanmu pada agama.
Aku hanya ingin ada yang mengingatkanku juga ketika aku jauh dari agama.
Bila aku mulai jauh dari-Nya Sang Kholik ( Allah SWT ),
Ingatkan dan bawa aku kembali pada-Nya ( Allah SWT ).

#Setiap orang suci pasti punya Masa lalu, dan setiap Pendosa seperti saya punya Harapan & Masa Depan, insyaallah...
Robbanaa aatinaafiddunia Hasanah Wafil Aakhiroti hasanah Waqinaa 'adjaabannaar.
Yaa Allah berilah kami kebaikan hidup didunia dan kebaikan hidup diakhirat dan jagalah kami dari siksa api neraka.aamiin yaa allah#.

#Aku Hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan,dosa,maupun khilaf,namun aku tetap berusaha mencari RidhoMu yaa Allah Subhanahu Wata 'ala.aamiin#.

#APAPUN itu, Tergantung dari Sudut mana kita Memandang. jika kita Pandang Positif maka Hasilnya Positif dan jika kita Pandang Negatif maka Hasilnya Negatif.

*Sungguh aku hanya ingin melakukan Perbaikan sebatas Kemampuanku....

*Aku bukan orang baik, hanya saja Allah Swt menyayangiku dengan menutupi segala Aib-aibku.

*Tidak semua orang bisa mengerti apa yg kita lakukan,  pilihan yg kita buat atau keputusan yg kita ambil. karena mereka tidak dlm posisi kita.

*Aku lagi sibuk Menasehati diri sendiri, belom sanggup untuk Menasehati orang lain. 

*inilah aku dengan segala KekuranganKu...

*Jika akar sudah menetap di hati, maka lidah akan mengabarkan cabangnya.

*Cahaya Tauhid itu dpt menghapuskan keburukan2 org yg sudah mempunyai iman. Adapun api syirik itu membakar habis kebaikan2 org2 musyrik. ( Sahabat Rasulullah Saw, Yahya bin Mu'adz ).

Dengan Belajar saya tahu banyak Hal...

“Allah menciptakan apa saja yang Dia kehendaki, dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS Ar- Rum: 54)

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apapun yang mereka kerjakan.” (surat Al- Imron: 120)

“Sesungguhnya pengetahuan Robbku, Tuhanku, meliputi apapun yang kamu kerjakan.” (QS Huud: 92)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan di dalam hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (QS Qaaf: 16)

“Dan Allah Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apapun yang kamu lahirkan.” (QS An Nahl: 19)


"Sesungguhnya Allah tidak memandang pada rupa dan tubuh kamu dan tidak pada harta kamu, tetapi Allah memandang hati dan amal kamu" (HR.Muslim).

Imam Al Ghozali berkata: " Saya heran manusia sangat mengutamakan kebersihan dan keindahan tubuh sedangkan hatinya tidak mereka bersihkan dari kotoran-kotoran bathin dan maksiat, padahal Allah hanya memandang hati mereka sebagaimana firman Allah " (QS. Asy-Syams:7-10). 
Artinya : 
7. Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,
8. Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan)
     kejahatan dan ketakwaannya,
9. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa
     itu),
10. dan Sungguh rugi orang yang mengotorinya.
      ( QS. Asy-Syams : 7-10 ).

"Seumpama tetesan air yg terus menerus menimpa 
batu, tentu akan membekas, sedangkan air yg sekian juga, jika ditumpahkan kebatu sekaligus tiadalah akan berbekas".
Rasulullah saw bersabda : 
"Khoirul a' mali adwamuha wainqolla"
"Amal terbaik ialah yg terus menerus walaupun sedikit sedikit ( HR. Imam Buckhori dan Muslim ).

Rasulullah SAW bersabda: 

(khoirunnas anfa'uhum linnas). 
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain"

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893). 
Bahkan pahala orang yang didakwahi tidak berkurang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 “Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga.” (HR. Muslim )

#Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan.

Ikat dua burung bersama. Mereka tidak akan dapat terbang, kendati mereka tahu memiliki empat sayap.

Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan berubah, namun intisarinya tetaplah sama.

Setiap orang melihat sesuatu yang tak terlihat menurut kadar cahayanya.
Semakin sering ia menggosok cermin hatinya, semakin jelaslah ia melihat segala.

Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar. Namun, janganlah kau berputus asa, karena mereka semua datang dari sumber yang sama, dari Keabadian. Masukilah Keabadian itu, maka kau akan melihat segala sesuatu tumbuh dan berkembang, memberi hidup baru dan kegembiraan baru bagimu.

Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman.

Jgn melihat keluar, Lihatlah kedalam diri sendiri dan carilah itu.

Angin saat fajar memiliki rahasia untuk memberitahu Anda. Jangan kembali tidur.

Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?

Ada lilin di dalam hati Anda, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa Anda, siap untuk diisi.

Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi.

#Yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu#. "LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH "

#LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WAYUMIITU  WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR#


Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal ( QS. Al Anfal : 2 )


Wahai IMAN jgn pernah SINGGAH dari Qolbu ini, tapi MENETAPLAH dan ISTOQOMAHLAH disini BersamaKu.Aamiin

“Lidahku takut,, Tapi hatiku masih suka menentang,, Lidahku berucap syukur,, Tapi hatiku masih saja suka kufur,, Ampuni Hamba Yaa Robb".Aamiin

"Yamuutul fataa min 'asrotin min lisanihi wa laisa yamuutul mar'u min 'asroti rijli"
'''Seorang pemuda bisa mati karna tergelincirnya perkataan dan jarang sekali seseorang mati akibat tergelincirnya telapak kaki.( Mahfudzhot )'''

"Ya Allah,,, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".aamiin

"Ya Allah,,, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".Aamiin

“Sesungguhnya Allah Swt pasti menolong orang yg menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40)


Ya Allah,,, perbaikilah agamaku yang merupakan urusan pokokku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang ke sanalah tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini tambahan bagiku dalam setiap kebaikan dan (jadikanlah) kematian itu istirahat bagiku dari setiap keburukan.” (HR. Muslim). Aamiin

Orang Yang Paling Bijaksana Adalah Orang Yang Mengetahui Bahwa Dirinya Tidak Tahu” itulah perkataan Socrates
Mereka tertawa melihat seleraku berbeda, dan aku tertawa melihat selara mereka semua sama#Mas Teguh Reall#
Cukup kagumi dan doakan mungkin suatu saat allah akan mempersatukan#Virus83#
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal : 2)

Hati kita bagaikan wadah dan amal kita sebagai makanannya, jika makanan kita yg lezat ditaruh diwadah yg kotor maka akan rusak. Begitupun juga ibadah dgn Hati yg kotor
Tidak ada yg pantas kita beratkan didunia ini kecuali hati yg Bahagia untuk berjumpa Rasul ( Nabi Muhammad ) dan hati yg tetap lurus, Ikhlas dlm Bersujud kepada Allah.
Allahumma Sholli 'alaa sayyidina
Wa habibina wa maulana Muhammad
Belajar untuk selalu Menikmati org lain dgn Kaca Mata.( KH. Agus Ali Mashuri )
Belajarlah memandang org lain dgn Kaca Mata Kebaikan, krn sesungguhnya org yg paling buruk diantara kita adlh org yg banyak memandang keburukan org lain. ( KH. Agus Ali Mashuri )
Awak dinggo berjuang rusak, ora dinggo berjuang yo rusak. Awak dinggo ngibadah rusak, ora dinggo ngibadah yo rusak. Lewih becik kanggo berjuang lan ngibadah. ( KH. Muntaha Al Hafidz ).
Tubuh dipake buat Berjuang akan rusak, tidak dipake buat Berjuang pun juga sama akan rusak. Tubuh dipake buat Beribadah akan rusak, tidak dipake buat Beribadah pun akan rusak. Jadi lebih baik dipake buat Berjuang dan Beribadah. ( KH. Muntaha Al Hafidz )
Sukses memang sulit, tiket kesurga memang mahal. Hanya org org yg rela menderita dan siap bersusah payahlah yg akan meraih cita - cita dan menggapai kesuksesan dunia dan akhirat. ( KH. Abdullah Faqih )
Tidak ada surga yg instan. Tidak ada kesuksesan yg digapai dlm 1 hari. Teruslah berikhtiar sampai Allah memanggil...
"Irji 'ii robbiki rodhiyatan mardiyyah".( KH. Abdullah Faqih ).
Pekerjaan itu kalau sudah ikhlas pasti akan bernilai ibadah, maka ibadah yg paling mudah adlh Bekerja dgn ikhlas. ( KH. Imam Mawardi Hakim )
Hati yg Bersih tidak butuh penghargaan, penghormatan, tidak butuh pengakuan,  dan akan Senantiasa ditumbuhi oleh Keikhlasan dan Istiqomah. ( KH. Dimyati Rois )
Jadilah org yg Bermanfaat, jgn hanya pandai memanfaatkan. dan jgn sampai hanya Dimanfaatkan. ( KH. Hasan Abdulloh Sahal )
Sanajan Dunya gempa tilu kali, wayah ngaji mah kudu ngaji. ( Guru Besar Abuya Dimyathi, Cidahu Banten )
Kualitas seseorang terletak pada sejauh mana kedekatan dgn Sang Pencipta. ( Guru Besar Abuya Dimyati Cilongok )
Mumpung urang dibere modal Umur ku gusti Allah, tur Sehat...
Supaya nempo alam akherat lamun aya Pengajian dimana bae...
Nukira - kira Kiayai na Bener, mawa ilmu,
Bakal ngebukaken, tur bakal bisa mere Keyakinan...
NGAJI...
( Guru Besar Abuya Uci Turtusi )
Dgn pergaulan dgn sesama, marilah kita gunakan akhlaqul karimah, yg didasari dgn selalu merasa orang lain lebih mulia ketimbang diri kita. Dan diri kita lebih hina ketimbang org lain.( Guru Besar Abuya Uci Turtusi )
Kualitas iman seseorang bisa diukur salah satunya dari sejauh mana sensivitas dan kepedulian org tersebut terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
#Tanpa Bimbingan Seorang Guru Aku Takkan bisa Mengenal Tuhanku ( Allah Subhanahuwata 'ala )#
#dengan Bimbingan guru yang telah menunjukkan kejalan Allah Subhanahuwata 'ala, aku mengenal Tuhanku ( Allah Subhanahuwata 'ala ). Jikalau tidak ada guruku niscaya aku tidak akan mengenal siapa Tuhanku yang wajib disembah#

"Iman itu bukan sebatas penampilan dan angan-angan, akan tetapi iman adalah sesuatu yang tertanam dalam hati dan dibenarkan oleh tingkah laku".

Semoga bermanfaat untuk kita semua.aamiin yaa allah.

#Jgn melihat siapa yg mengatakan tapi, lihatlah apa yg dikatakan#

Catatan : 
#Al Qur 'an,
#Hadist & As Sunnah
#Kata Nasihat Para Ulama



PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

   Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan sesama, tidak dapat hidup sendi...