Sabtu, 13 Februari 2021

T

 Semua manusia berawal dari Allah SWT, dan akan kembali kepada-Nya


Sesungguhnya harta itu hanya amanah Allah. Sebagai kepemilikan yang dipinjamkan sementara kepada manusia sebagai kebutuhan untuk menjalani hidup di dunia.


Semua sudah terukur secara pasti berapa yang akan diterima oleh manusia selama hidup, tidak akan lebih atau kurang.


Sebanyak apapun harta yang diterima oleh manusia, suatu saat akan diminta kembali, bahkan harta  yang sudah dipakai di dunia akan dipertanyakan di akhirat, dari mana hartanya didapatkan, dengan cara apa, dan digunakan untuk apa.


Setiap manusia tidak dapat mengelak dari pertanyaan di akhirat akan keberadaan harta benda yang dimiliki. Sehingga dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Kampak seorang tukang kayu menjadi alasan penundaan masuk surga selama 40 tahun karena belum ada kejelasan mengenai dari mana asal kapak tersebut.


Harta akan menjadi fitnah bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat.


Seorang manusia memiliki keyakinan bahwa harta yang ada saat ini adalah miliknya, yang telah usahakan. Bahkan tak menyadari bahwa harta hanyalah titipan dari Sang Pemilik Rejeki yang suatu saat harus dikembalikan.


Saat lahir, manusia tak membawa apa-apa, bahkan nama pun ia belum punya. Dan saat meninggal manusia juga tidak membawa apa-apa selain kain kafan tidak berjahit yang menjadi pakaiannya.


Memang tidak dipungkiri bahwa untuk menjalankan syariat agama dibutuhkan harta benda. Untuk sholat dibutuhkan pakaian untuk menutup aurat, untuk zakat dibutuhkan harta benda yang sudah mencapai nishab, dan untuk bisa menunaikan ibadah haji dibutuhkan banyak biaya.


Sehingga untuk itu dibutuhkan berbagai upaya agar bisa mewujudkan harta benda sebagai pendukung ibadah.


Akan tetapi seringkali manusia lupa, saat ia sudah sibuk dengan harta bendanya. Orang memperoleh harta benda seperti minum air laut. Semakin banyak minum semakin kurang. Semakin banyak hartanya semakin kurang. Karena ada sifat tamak yang melekat pada diri manusia. Ingin lebih, ingin menguasai dan merasa selalu kurang.


Padahal sesungguhnya meskipun ia banyak harta, hakekatnya harta miliknya yang akan ia bawa ke akhirat hanyalah harta yang telah dijariyahkan kepada orang lain sebagai wujud kebaikan. Dari masjid yang ia bangun, dari biaya pendidikan anak-anaknya sehingga menjadi anak Sholeh yang mendoakannya dan dari ilmu yang ia berikan kepada orang lain sebagai ilmu yang bermanfaat.


Sedangkan simpanannya di bank, rumah yang bagus, mobil mewah, istri cantik, perusahaannya yang banyak, akan ditinggalkan selama-lamanya.


Ada sebuah kisah masyhur yang ditulis oleh Maulana Yusuf al-Kandahlawy dalam kitab Hayatus Sahabah, bahwa pada jaman dahulu ada seorang raja yang kaya raya, sang raja menginginkan sebuah karnaval untuk memamerkan seluruh miliknya dihadapan rakyatnya. Berupa kereta kencana yang ditarik oleh 8 ekor kuda pilihan.

Di belakangnya seluruh pasukannya yang berjumlah puluhan ribu orang mengiringinya, beserta seluruh dayang-dayang kerajaan.


Ketika perjalanan dimulai, raja tampil dengan penuh kebanggaan dan dielu-elukan oleh rakyatnya. Tiba-tiba seorang malaikat maut yang menyamar menggunakan pakaian yang compang-camping menghadangnya. Dan tak seorang pun pengawal yang mampu mencegahnya.


Sang Raja memohon agar kematiannya tidak sekarang, saat ia tampil dengan penuh kebanggaan, melainkan nanti kalau sudah tiba di istana, dan ia akan mempersiapkan segala sesuatunya.


Tapi malaikat maut menyampaikan daftar riwayat kehidupannya. Bahwa semua keperluan hidupnya telah Allah cukupkan hanya sampai di situ. Semua jatah keperluanya telah habis, dan tak ada waktu lagi untuk menunda kematiannya.

Dan saat itu juga sang raja mangkat diiringi tangis oleh seluruh rakyatnya.


Di dunia ini juga banyak orang miskin, orang yang terlihat kehidupannya kurang beruntung. Ia hidup serba kekurangan. Tak memiliki apa-apa kecuali pakaian yang melekat di badan.


Bahkan dikisahkan pada jaman khalifah Umar Ra, ada seorang janda yang merebus untuk 7 orang anaknya agar mereka percaya bahwa ibunya sedang memasak. Karena tak ada apa-apa lagi yang bisa dimasak.

Lalu datanglah khlalifah umar memberikan sekarung gandum dan beberapa dirham untuk janda ini.


Kaya dan miskin sesungguhnya sudah terskenario sejak jaman azali. Sehingga sekeras apapun usahanya  seseorang akan tetap miskin. Dan orang kaya yang telah tercatat sebagai orang kaya, tetaplah menjadi orang kaya meskipun tidak bekerja apa-apa, karena semua harta bendanya telah tersedia.


Akan tetapi sesungguhnya kaya dan miskin dihadapan  Allah tetap sama nilainya. Sebab yang membedakan derajat manusia di hadapan Allah bukan hartanya. Tapi kualitas ketakwaannya.


Sehingga jangan bangga menjadi orang kaya bila tidak taat kepada Allah. Dan jangan merasa bersedih menjadi orang miskin bila mampu mampu melakukan ketaatan kepada Allah.


Semoga kita semua menjadi manusia-manusia yang bertakwa


Derajat manusia di sisi Allah Swt adalah sama. Tidak ada istilah pilah-pilih kasih dari Allah Swt. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Allah Swt. tidak membedakan-bedakan makhluknya. Mau lain suku, ras, partai, almamater, bangsa, dan lain sebagainya, semua bernilai sama. Dalam artian tidak ada yang lebih diunggulkan. Hanya saja secara personal tentunya masing-masing makhluk berbeda tingkat pengabdiannya atau penghambaan kepada-Nya. Oleh karena itu, ketakwaanlah yang menjadi tolak ukur derajat manusia. Bukan ketampanan, kekayaan, atau kedudukan. Semakin tinggi ketaqwaannya, maka semakin tinggi pula derajatnya. Allah Swt. Berfirman dalam Surat Al-Hujurat (49): 13,


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ


Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.


Taqwa sendiri diartikan sebagai upaya menjalankan semua perintah Allah Swt. dan menjahui semua larangan-Nya. Imam al-Qurthubi berkata,


والتقوى معناه مرلعاة حدود الله امرا ونهيا والاتصاف بما امرك ان تتصف به والتنزه عما نهاك عنه


Wattaqwa maknahu muroatu hududillahi ta’ala amron wanahyan walittishofu bima amaroka an tatashoffa bihi wattanazzahu amma nahaka anhu.


Takwa adalah memelihara semua batasan-batasan yang telah ditetapkan Allah Swt, baik yang berbentuk perintah atau larangan, dan bersifatan (kepribadian) dengan sifat yang diperintahkan, serta menjaga diri dari sifat-sifat yang terlarang.


Jadi, percuma hartanya melimpah ruah kalau dia tidak bayar zakat. Percuma berpangkat jenderal atau mahkamah agung kalau ia tidak salat. Percuma tampangnya bak artis papan atas kalau ke masjid tak pernah sempat. Sempatkanlah ibadah bukan ibadah di waktu sempat. Semakin tekun beribadah, semakin rajin bersedekah, semakin istiqomah berjamaah, maka di situlah letak derajat tertinggi manusia. Bukan berdasarkan pangkat, suku, bahasa, dan bangsa.

Allah menciptakan perbedaan diantara manusia adalah agar manusia bisa saling mengenal satu dan lainnya. Namun, dimata Allah, semua hambanya sama, terkecuali tingkat ketakwaannya. 

Yang membedakan manusia di hadapan Allah SWT adalah KETAKWAAN

Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara citaannya yang lain

Senin, 01 Februari 2021

Contoh

 ( Contoh 5 )

Alhamdulillah, dipanjatkan segala puji syukur kehadhirat Allah subhanahu wataala. Allah yang maha pengasih dan penyayang. Allah yang maha pemurah pencurah rahmah, – maha pencipta kasih sayang. Dengan limpahan rahmatNya jua kita berkumpul disini untuk acara pernikahan ananda tercinta……………. dengan ……… ( nama lengkap ).

Kita ucapkan Shalawat dan salam atas junjungan kita, yang mulia rasulullah Muhammad salallahu alaihi wassalam, para sahabat dan kerabat, para khulafaurrasyidin, para aulia yang membimbing dan memberi contoh tauladan akhlakul karimah.


Para hadirin undangan yang terhormat,

Kami sekeluarga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas perkenan para hadirin undangan semuanya untuk hadir pada acara hari ini.

Dalam kesempatan ini perkenakanlah kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak – Ibu – hadirin semua pada acara pernikahan anak kami : ananda …………………. dengan ananda ……………. ( nama lengkap ).


Tiada kata yang sempurna untuk mengungkapkan perasaan kami sebagai orang tua pada saat ini, kecuali merasa bangga, terharu dan bahagia.

Kami merasa bangga karena telah sampai pada pelaksanaan tanggung jawab menghantarkan anak kami kepada bentuk kehidupan baru, kehidupan membentuk satu keluarga baru yang meneruskan generasi dan tradisi keluarga ini.


Ananda………………………,

Abah dan mama, merasa terharu atas ungkapan bakti ananda sebagaimana yang ananda ucapkan. Suatu ungkapan perasaan yang menunjukan sikap yang matang, dewasa dan bijaksana.

Abah dan mama merasa sangat berbahagia bahwa ananda telah menentukan pilihan teman pendamping dalam menjalankan bahtera kehidupan, membentuk keluarga sakinah – mawaddah wa rohkmah.

Sesunguhnya bagi abah dan mama, rasa bahagia ini sudah terpancar sejak ananda masih dalam kandungan.


Memang sang waktu berlalu sedemikian cepat dan telah kita lalui.

Dan dalam perjalanan waktu, terdapat berbagai suka duka romantika kehidupan.

Tiada harapan dan keinginan lain abah dan mama, kecuali kebahagian ananda.


…………………dan ananda ……………..

Dengan ini Abah dan Mama memberikan restu atas pernikahan ananda. Seluruh keluarga dengan ini memberikan restu dan memanjatkan do’a agar ananda berdua mendapat berkah dan inayyah dari Allah SWT.


Kami sekeluarga juga memohonkan agar bapak – ibu – saudara hadirin undangan yang terhormat, berkenan memberikan doa restunya kepada anak kami tercinta. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih


Anak kami seperti juga semua kita, akan membetuk keluarga yang saling mencintai dengan tulus ikhlas antara suami istri, cinta dan kasih sayang yang disebut sebagai keluarga mawaddah.

Sebab dengan saling kasih mengasihi, saling sayang menyayangi, saling hormat menghormati, menjaga kehormatan suami , menjaga kehormatan isteri. Dari situlah akan membangkitkan suasana ketenangan keluarga, ini namanya keluarga sakinah. Satu keluarga tempat berbagi suka dan duka dalam menempuh kehidupan.

Mawaddah dan sakinah akan memancarkan rahmah, menebarkan kasih sayang kepada lingkungan sekelilingnya. Berbelas kasih , berbagi kebahagian atau menebarkan kasih sayang dan kedamaian kepada sekelilingnya. Itulah tujuan pernikahan ananda berdua.


Sungguh indah dan mulia tujuan pernikahan itu. Besar harapan kami semua, untuk ananda berdua bahwa apapun yang terjadi, kembalilah kepada tujuan pernikahan ananda berdua. Berupayalah agar tujuan mulia pernikahan ananda berdua tetap terjaga hingga akhir hayat.


Ananda …………., Abah dan mama berpesan, cintailah istrimu, hormatilah dia, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu.

Ananda ……………., cintailah suamimu, hormatilah dia, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu.


Sebagai pasangan suami isteri, jadilah orang-orang yang mengasihi dan menyayangi orang-orang yang ada disekeliling kalian, yang telah membantu kalian, yang telah mendidik dan merawat kalian. Insya Allah berbuat baik dan berkasih sayang, akan mendatangkan kebaikan dan kasih sayang yang berlimpah untuk ananda berdua.


Kepada para undangan yang kami hormati, sekali lagi sudilah kiranya Bapak – Ibu da saudara sekalian, memberikan do’a dan restu kepada kedua mempelai, agar apa yang mereka cita-citakan sebagai sepasang suami-istri dapat tercapai, agar mereka tuntung pandang, agar mereka langgeng dan dapat membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.


Marilah kita semua memanjatkan doa untuk kedua mempelai :

BarakaLLahu laka –  wa baraka ‘alaika  –  wa jama’a bainahuma fii khoiriin. Amiin Ya Rabbal ‘alamiin.


Demikianlah kata sambutan kami. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan dan kekhilafan kami.







Contoh 2 :


Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulilahi robbil alamin wassolatu wassalamu al asyrofil anbiyai walmursalin sassidina muhammadin wa’alaalhi wasohbihi ajma’in amma ba’duh…


Yang saya hormati Almukarrom alustad/Kiyai ( tokoh masyarakat / yang paling di segani di perkumpulan itu) ……… yang saya hormati pula tuan rumah Bpk. …………., dan yang saya hormati para tamu undangan yang berbahagia.


Yang pertama puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta nikmatnya kepada kita sehingga kita dapat bersua bersama dalam acara walimatul ursy/pernikahan ananda ….. dengan…. (nama mempelai). Semoga kedua mempelai dijadikan jodoh dunia akhirat yang dikaruniai nikmat mawaddah warohmah cinta abadi dunia sampai akhirat aamiin-aamiin ya robbal alamin.


Kedua kalinya sholawat beserta salam kita curahkan kepada baginda agung Nabi Muhammad SAW. dimana belau telah menjadi suri tauladan yang baik, yang menginspirasi kita dengan ilmu agama islam dan takwa kepada Allah SWT. sehingga kita dapat membedakan perkara hak dan perkara batil.


Dan yang ketiga kalinya, saya sedikit akan menyampaikan sabda nabi “annikahu sunnati, wasunnatul ambiyai minqobli faman roghiba an sunnati falaisa minni”


Artinya : Pernikahan adalah merupakan sunnahku (kata Nabi ) dan merupakan sunnah bagi nabi-nabi sebelum saya, barang siapa yang ingkar atas sunnahku maka dia bukan golonganku.


Jadi Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, pernikahan adalah sunnah hukumnya, jika dilaksanakan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak mendapat dosa, dan pernikahan ini merupakan ibadah sunnah yang menyenangkan dan siapapun pasti ingin cepat-cepat melaksanakannya…. hehehe. Betul tidak Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu?


Sungguhpun demikian, di dalam ibadah sunnah ini mengandung kewajiban, yaitu bagi sang suami berkewajiban  untuk memberikan nafkah kepada sang istri baik nafkah lahir ataupun batin. begitu pula sang istri berkewajiban berbakti dan taat serta mejaga kehormatan dirinya dan harta suaminya.


Oleh karena itu walaupun pernikahan adalah merupakan sunnah, setelah masuk ke jenjang pernikhan maka kita mau tidak mau, suka ataupun tidak suka harus melaksanakan apa yang menjadi kewajiban  bagi  suami atau istri.


ACARA ISRO MI’RAJ 

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh 
Hadirin sekalian yang kami muliakan 

Kemuliaan dan kekuasaan hanyalah berada ditangan Alloh semata. Oleh karenanya marilah kita bersyukur kepada Alloh Swt Atas karunia nikmat dan rahmat Nya hingga in masih bisa hadir pada acara ini dalam keadaan sehat wal afiat. Semoga atas kehadiran kita detik ini bermanfaat dan menambah ketabahan iman kita serta ketakwaan kepada AllohSwt. 


Yang kedua kalinya marilah kita berdo’a semoga Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw.dimana beliaulah yang telah menda’wahkan ajaran agama islam. Kepada seluruh manusia hingga kita ini mengetahui perbedaan yang haq dan yang bhatil. Dan semoga kita tergolong umatnya yang setia terhadap ajaran yang telah dibawanya. 


Kaum muslimin yang dimulyakan Alloh 
Untuk menyingkat waktupada acara ini. Maka langsung saja akan kami bacakan susunan acara pada peringatan Is’ro Mi’raj tahun ini.yaitu sebagai berikut : 

1. Pembukaan 
2. Pembacaan wahyu ilahi 
3. Sambutan- sambutan 
4. Ceramah agama 
5. Penutupan ramah tamah dilanjutkan dengan pembacaan do’a 

Hadirin yang sekalia berbahagia 
Kini saatnya pada acara yang kedua, yaitu pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an.yang akan disampaikan oleh Saudari Nur Rahmawati. Kepada saudari Nur Rahmawati.kami persilahkan. 

PEMBACAAN AYAT-AYAT SUCI ALQUR’AN 
Demikian pembacaan ayat-ayat suci alqur’an semoga bermanfaat bagi kitahingga menebalkan iman dan ketakwaan kita kepada Alloh Swt. untuk acara selanjutnya Yaitu sambutan-sambutan. Adapun sambutan yang pertama akan disampaikan oleh Ketua panitia. Oleh karena itu kepada bapak Drs. Andang Eris. Waktu dan tempat kami persilahkan. 

SAMBUTAN KETUA PANITIA 
Hadirin yang kami muliakan,Demikianlah kata sambutan dari ketua panitia.Dan kini kita ikuti sambutan berikutnya yaitu yang akan disampaikan oleh bapak kepala desa, kepada bapak H.muahaimin, dipersilahakan. 

SAMBUTAN BAPAK KEPALA DESA 
Itulah tadi kata sambutan dari bapak kepala desa dan sempga apa yang telah disampaikannya tersebut dapat kita fahami sekaligus dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Hadirin sekalian yang kami hormati, kini tibalah pada acara yang keempat,yaitu ceramah agama,dan ini merupakan acara inti, yang akan disampaikan oleh bapak KH.Ahmad Natsir. 
Kepada bapak Ahmad Natsir kami persilahkan. 

CERAMAH AGAMA 
Para hadirin sekalian yang berbahagia.Demikianlah uraian ceramah tentang isra’mi’raj,semoga bisa kita fahami dan dapat kita pahami dan dapat kita ambil kesimpulanya, hingga kita dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Hadirin sekalian yang dimuliakan Alloh 
Dan kini tibalah pada acara yang terakhir yaitu penutup serta ramah tamah sekaligus pembacaan do’a. 

Peda malam ini pembacaan do’a akan disampaikan oleh bapak H.Saepudin Abaskami persilahkan. 

PEMBACAAN DO’A 
Hadirin sekalian yang berbahagia,Kami sebagai pembawa acara pada malam ini, atas segala kesalahannya kami mohon maaf. Ihdinas shirahaathal mustaqiim.
Wassalamu’alaikum warahmatullohhi wabarokatuh. 

ISRA’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD ﷺ

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi an’amana ‘ala dinil islam wal iman, asyhadualla ilahaillallah wa asyhaduanna muhammadarrosululloh, allahumma sholli ‘ala sayidina muhammad wa’ala alihi wasohbihi ajmain, amma ba’du..

Qolallahu ta’ala fil qur’anil karim, audzubillahiminasyaitonirrojim, bismillahirrohmanirrohim..

{Surat Al-Isra ayat 1}

Al’ayah, shodaqallahuladzim..

Almukarom wal muhtaromin, para alim ulama’, para kyai ibu nyai, para sesepuh pinesepuh, wabilkhususalmukarom room kyai Imam Mahmud, M.PdI yang senantiasa kita ta’dimi

Yth. Bapak Kepala Desa Tlogo beserta jajarannya,

Yth. Bapak RW. 04, Bapak RT, 01 02 03 Perum Tlogo Permai,

Yth. Segenap panitia Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ,

Serta Bapak/Ibu dan hadirin yang dirahmati ALLAH SWT

Pertama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kita bisa berkumpul, bermuwajahah, bersilaturrahmi dan tolabul ilmi di majelis yang penuh berkah ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Solawat serta salam semoga tetcurah limpahkan kepada junjungan kita baginda Nabi besar Muhammada ﷺ, yang kita nanti syafaatnya fi yaumi hadha ila yaumil qiyamah, aamiin..

Hadirin wal hadirot, muslimin wa muslimat yang berbahagia, disini saya selaku pembawa acara akan membacakan susunan acara pada malam hari ini:

  1. Pembukaan
  2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
  3. Sambutan-sambutan  a. Sambutan ketua pelaksana, b. Sambutan kepala desa atau yang mewakili
  4. Mauidhotul khasanah sekaligus do’a
  5. Penutup

Bapak ibu dan hadirin yang berbahagia, memasuki acara yang pertama yaitu pembukaan, marilah kita buka acara ini dengan bacaan ummul qur’an (surotul fatihah) dengan harapan mudah-mudahan acara malam hari ini bisa berjalan lancar dan mendapatkan ridho Allah SWT, ..

‘ala hadiniyah wabikulli niyatin sholihah al fatatihah..  amin amin ya robbal alamin.

Acara selanjutnya yaitu pembacaan ayat suci Al-Qur’an dalam hal ini akan dibacakan oleh Sdr. Moh. Fuad Afandi, kepadanya waktu dan tempat dipersilahkan..

Sodaqollahuladzim, semoga dengan bacaan ayat suci al-qur’an membawa keberkahan bagi kita semua amiin..

Bapak ibu dan hadirin yang berbahagia, acara selanjutnya yaitu sambutan-sambuatan, sambutan yang pertama yaitu sambutan ketua panitia dalam hal ini akan disampaikan oleh Ustad Zen Solihi, M.PdI kepadanya waktu dan tempat dipersilahkan.

Terimakasih disampaikan,

Sambuatn yang kedua yaitu sambutan kepala desa atau yang mewakili, kepadanya waktu dan tempat dipersilahkan,

Terimakasih atas sambutannya,

Hadirin wal hadirat yang dirahmati Allah SWT, tibalah saatnya kita memasuki acara inti pada malam hari ini yaitu mauidhotul hasanah dan dilanjutkan dengan do’a yang akan disampaian oleh Almukarom Kyai Imam Mahmud, M.PdI, kepadanya waktu dan tempat dipersilahkan …..

Alhamdulillah, mudah-mudahan kita semua dapat mengambil hikmah dari tausiyah yang telah disampaikan, dan langkah kaki kita senantiasa dimudahkan oleh Allah SWT untuk beribadah serta melaksanakan sholat 5 waktu, awal waktu dan berjamaah dengan istiqomah, aamin amin ya robbal alamin..

Bapak ibu dan hadirin yang berbahagia, memasuki acara yang terahir yaitu penutup, sebelum acara kita tutup saya mewakili panitia dan ta’mir Musholah Al-Ikhlas Perum Tlogo Permai mengucapkan terimakasih atas kehadirannya dan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada perkataan, perbuatan serta hidangan yang kurang berkenan dihati hadirin, akhir kata marilah kita tutup acara ini dengan bacaan hamdalah bersama-sama Alhamdulillahirobbil ‘alamiin…

Wallahul muwafiq ila aqwamit toriqWassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semoga bermanfaat,


NASKAH ACARA ISRA' MI'RAJ NABI SAW



Acara: Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَة اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اَلْقَائِلِ: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.

 اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَكْرَمِ النَّبِيِّيْنَ وَأَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ، مُحَمَّدٍ اَلْقَائِلِ: اُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلٰى اللَّحْدِ ، وَعَلٰى أٰلِهٖ وَأَصْحَابِهٖ وَأَتْبَاعِهٖ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَبَعْدُ

Assallaamu allaikum wr. wb.

Alhamdulillaahi robbilalamin, al qaail: Subhaanalladzii asroo bi'abdihii laylam minal masjidil haroomi ilal masjidil aqshol ladzii baaroknaa hawlahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii'ul bashiir.

Ashsholaatu wassalaamu ’alaa akromin nabiyyiin wa asyrofil mursaliin, Muhammadin al qooil:  Uthlubil 'ilma minal mahdi ilal lahdi, wa’alaa aalihii wa ashhaabihi wa atbaa'ihii ilaa yaumiddiin, ammaa ba’du...

Yang kami ta'zhimi, Al Ustadz ...  , selaku penceramah,

Yang kami hormati, Ketua Pengurus Takmir masjid ...... beserta jajarannya,

Yang kami banggakan, Ketua Panitia acara Peringatan Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW., 1440 H., di masjid ......, beserta jajarannya,

Yang kami hormati, Bapak Kepala Desa ......, beserta aparaturnya,

Yang kami muliakan, Tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda,

Hadirin, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, dan Anak-Anak sekalian yang kami cinta sayangi.

Adalah merupakan tanda syukur yang utama tatkala kita mengucapkan kalimat Hamdalah: ALHAMDULILLAAH ... ALHAMDULILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN, sebagai ungkapan puja-puji syukur kita ke hadirat Allah SWT., Tuhan Yang senantiasa memberikan kita rahmat, nikmat, kesehatan, serta kesempatan, sehingga kita dapat berhadir di acara Peringatan Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW, 1440 H., dan bersilaturrahim dalam rangka menuntut ilmu di masjid ....  yang kita cintai ini.

Dan adalah merupakan bukti tanda cinta kepada Rasul tatkala kita menyenandungkan Shalawat: ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA 'ALAA AALIHII WA SHOHBIHII AJMA'IIN, seraya kita memanjatkan harapan, semoga Allah menetapkan beliau sebagai suri tauladan utama kita, hingga akhir hayat. Aamin YRA.

Hadirin yang berbahagia,
Selaku penata acara, kami bersama panitia acara Peringatan Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW, 1440 H., telah mengemas kegiatan ini ke dalam serangkaian acara yang ringkas dan padat, tanpa mengenyampingkan makna peringatan ini.

Baiklah, demi efektifitas acara efisiensi waktu, rangkaian acara ini kami kemas sebagaimana berikut ini :

1. Pembukaan
Pembacaan Surah Al Fatihah, dipandu oleh ...

2. Lantunan Ayat Suci & Sari tilawah
Dibawakan oleh ....... dan .....

3. Senandung Shalawat Nabi
Dipimpin oleh .....

4. Kata sambutan
a. Ketua Panitia
b. Kepala Desa

5. Ceramah agama
Disampaikan oleh ....

6. Do’a/Penutup
Dipimpin oleh ....

1. Hadirin yang kami hormati,
Marilah kita buka acara Peringatan Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW, 1440 H. ini dengan Pembacaan Surah Al Fatihah yg akan dipandu oleh .....
Kepada beliau kami haturkan.

> Berkat Pembacaan Surah Al Fatihah, kami berharap acara ini bisa berjalan dengan sebaik-baiknya, tanpa kendala yang berarti. Aamiin. Kepada beliau kami sampaikan Terimakasih.

2. Hadirin sekalian,
Sekarang kita akan berlanjut kepada rangkaian acara kedua, yaitu Lantunan Ayat Suci & Sari tilawah, dan akan dibawakan oleh ....... dan .....
Kepada Sdr .... dan Sdri ..... kami persilahkan.

> Itulah Lantunan Ayat Suci & Sari tilawah yang begitu menggugah jiwa. Semoga kita mendapatkan pahala, Hidayah, dan Inayah dari Allah SWT. Aamiin. Dan kepada mereka berdua, kami ucapkan Terimakasih

3. Baiklah, kali ini kita akan beralih ke rangkaian acara ketiga yaitu Senandung Shalawat Nabi yang akan dipimpin oleh .....
Kepada beliau kami haturkan.

> Mudah-mudahan Senandung Shalawat Nabi yang semarak ini dapat menghantarkan kita ke dalam dekapan syafaat Sang Rasul. Aamiin. Kepadanya, kami ucapkan Terimakasih.

4. Hadirin sekalian,
Perlu kita sadari bersama bahwa dibalik acara yang megah ini ada sejumlah pihak yang mensupportnya sehingga acara ini bisa terlaksana seperti ini.

a. Sebagai tanda terima kasih, maka Panitia mengakomodir ke dalam rangkaian acara Kata Sambutan. Sambutan yang pertama akan disampaikan oleh Ketua Panitia yakni .....
Kepadanya, kami persilahkan.

> Itulah tadi penyampaian sepatah dua patah kata dari Ketua Panitia. Kepadanya, kami ucapkan banyak Terimakasih.

b. Hadirin yang berbahagia,
Sebagai Kata Sambutan yang kedua dan tak kalah pentingnya dari sambutan yang pertama, Mari kita simak penyampaian Kata Sambutan dari Kepala Desa ....
Kepada Bapak ..... kami persilahkan.

> Demikianlah Kata Sambutan dari Bapak Kepala Desa ... pada acara malam hari ini. Kepada beliau kami haturkan banyak Terimakasih.

5. Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah,
Empat rangkaian acara sudah kita lewati. Maka sekarang saatnya kita beranjak ke acara yang kelima, yakni acara inti, yang akan diisi dengan Ceramah Agama seputar Isra' Mikraj, akan disampaikan oleh penceramah kharismatik, berasal dari kota ....
Kepada Yth. Al Muhtarom ..... kami haturkan.

> Demikianlah penyampaian Ceramah Agama oleh ......, semoga kita bisa mengambil hikmahnya, dan mengindahkannya dalam keseharian kita, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik di sisi Allah. Aamiin. YRA.

6. Hadirin sekalian,
Sebagai penutup plus penyempurna rangkaian acara ini, marilah kita bermohon keberkahan majlis kepada Allah lewat do’a.
Do'a sekaligus penutup akan dipimpin oleh .....
Kepada beliau, kami haturkan.

> Terimakasih kami haturkan. Dengan berakhirnya do’a tadi maka berakhir pula acara Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW, 1440 H di masjud ..... pada malam hari ini.

Kami selaku pembawa acara mengucapkan Terimakasih yg mendalam atas segala perhatian, dan memohon maaf dan ampun atas segala kekhilafan.

وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ
ثُمَّ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَة اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Wabillaahit taufik wal hidaayah Tsummas ssallamuallaikum.Wr. wb.

Bismillahirrahmanirrahim

BAGAIMANA HILANGNYA HAFALAN AL QUR’AN KARENA MUSIK

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Kisah ini adalah kisah berharga yang kami tujukan bagi para penghafal Al Qur’an. Terserah ia adalah penghafal qur’an yang kaamil (sempurna), atau hanya 10 juz, 5 juz atau bahkan beberapa surat saja.

Ia adalah seorang yang Allah telah beri nikmat untuk menghafalkan Al Qur’an sejak kecil. Ia sudah menghafalkannyadengan tertancap mantap di dalam hati. Sampai katanya, ia tidak pernah melupakan satu ayat pun dalam bacaannya dan hafalannya. Dan ini sudah dikenal oleh guru dan orang-orang sekitarnya.

Suatu waktu, ia berpindah ke negeri lain untuk bekerja. Di sana ia tinggal bersama beberapa orang ikhwan dan sahabatnya. Beberapa hari berlalu, beberapa temannya menyetel kaset yang berisi lagu-lagu sehingga ia pun mendengarnya. Pada awalnya, ia enggan memperhatikan musik tersebut. Bahkan ia sendiri menasehati teman-temannya akan terlarangnya musik. Namun apa yang terjadi beberapa waktu kemudian? Perlahan-lahan, ia terbuai dengan musik. Bahkan ia pun mendengar bagaimana senandung indah dari musik tersebut. Ia dan teman-temannya sampai-sampai mendengarkan musik tersebut sepanjang malam hingga datang fajar.

Hal di atas berlangsung selama tiga bulan lamanya. Setelah itu, ia kembali ke negerinya. Suatu saat ia shalat. Setelah membaca Al Fatihah, ia membaca surat lainnya. Apa yang terjadi? Ketika itu ia tidak mampu melanjutkan bacaan selanjutnya dari surat tersebut. Ia pun mengulanginya lagi setelah itu, ia pun tidak bisa melanjutkannya. Hingga ia menyempurnakan shalatnya. Setelah itu ia membuka mushaf Al Qur’an Al Karim dan mengulangi ayat yang tadi ia membaca. Ia pun mengulangi bacaan ayat tadi dalam beberapa shalat. Yang ia dapati seperti itulah. Setiap kali ia mengulangi hafalannya, ternyata sudah banyak ayat yang terlupa.

Setelah itu ia pun merenung. Ia memikirkan bagaimanakah dulu ia adalah orang yang telah hafal qura’an dengan begitu mantap. Namun sekarang banyak yang terlupa. Ia pun akhirnya menangis tersedu-sedu. Ia kemudian menunduk pada Allah sambil menangis. Ia menyesali dosa, segala kekurangan dan kelalaian yang ia lakukan. Ia betul-betul menyesali bagaimana bisa lalai dari amanat Al Qur’an yang telah ia emban. Ia pun akhirnya menjauh dari sahabat-sahabatnya tadi. Ia kembali mengulang hafalan Qur’annya siang dan malam dalam waktu yang lama. Ia pun meninggalkan musik. Ia akhirnya benar-benar bertaubat pada Allah. Namun usaha dia untuk mengulangi hafalan saat itu lebih keras dari sebelumnya

Benarlah kata penyair Arab:

Jika engkau diberi nikmat, perhatikanlah

Ingatlah bahwasanya maksiat benar-benar menghilangkan nikmat.

Perhatikanlah untuk selalu taat pada Rabb Al Baroyaa

Karena Rabb Al Baroyaa itu amat pedih siksa-Nya.



Benarlah kata Imam Asy Syafi’i:

Aku pernah mengadukan pada Waki’ tentang buruknya hafalaku

Maka ia pun menunjukiku untuk meninggalkan maksiat

Ia mengabarkan padaku bahwa ilmu adalah cahaya

Cahaya Allah tidak mungkin ditujukan pada orang yhang bermaksiat[1]



Benar pula kata Ibnul Qayyim:

“Sungguh nyanyian dapat memalingkan hati seseorang dari memahami, merenungkan dan mengamalkan isi Al Qur’an. Ingatlah, Al Qur’an dan nyanyian selamanya tidaklah mungkin bersatu dalam satu hati karena keduanya itu saling bertolak belakang. Al Quran melarang kita untuk mengikuti hawa nafsu, Al Qur’an memerintahkan kita untuk menjaga kehormatan diri dan menjauhi berbagai bentuk syahwat yang menggoda jiwa. Al Qur’an memerintahkan untuk menjauhi sebab-sebab seseorang melenceng dari kebenaran dan melarang mengikuti langkah-langkah setan. Sedangkan nyanyian memerintahkan pada hal-hal yang kontra (berlawanan) dengan hal-hal tadi.”[2]

Semoga jadi renungan berharga bagi kita semua, pecinta Al Qur’an dan yang ingin menghafalkannya secara sempurna atau sebagiannya. Renungkan haramnya musik dan nyanyian di sini.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

   Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan sesama, tidak dapat hidup sendi...