Senin, 18 Februari 2019

Renungan ( Coretan Pensil )



aku hanyalah al-fakir dan Fakir ilmu

aku tak punya suatu apapun yang dapat kubangga-banggakan..
karena memang aku tak punya apapun di dunia ini..
semua yang ada padaku hanyalah pinjaman..
semua yang ada padaku hanyalah pinjaman dari Allah untuk mempermudah hidupku.
bahkan tubuhku pun hanya pinjaman..
suatu saat akan kembali pada yang meminjamkan..
aku dibekali tubuh ini untuk menjalankan tugasku sebagai hamba Allah..


meski terkadang aku lupa hakikat diriku
aku lupa bahwa memang aku hanya al-fakir
aku hanya al-fakir yang seringkali meminta-minta padaNya..
aku hanya seorang yang dhoif yang bisa lebih kuat karna aku berlindung di bawah pertolonganNya
aku hanya seorang yang bodoh nan jahiliyah jika tanpa rahmatNya yang memberiku mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan hati sebagai pengoreksi..agar aku bisa banyak belajar. ya agar aku bisa banyak belajar.
siapalah aku tanpaNya ?? siapalah aku ?? entah aku pasti mati jika Allah tidak menjagaku..karna memang aku hanya al fakir yang hidup dari belas kasih dan perhatian yang senantiasa tercurah dariNya.
aku sangat pantas masuk neraka..tapi aku masih berharap bahwa Allah akan berbelas kasihan padaku nantinya. karena sungguh aku tak berdaya tanpa pertolonganNya. hidupku benar-benar bergantung padaNya. aku pasti mati jika Dia melupakanku..
aku memang al fakir dan fakir ilmu dimanapun aku berada. dilihat dari segi apapunn aku memang al fakir. dipandang dari sisi manapun aku memang al fakir..aku memang al fakir. ya aku memang al fakir.

Aku tak Sebaik Postinganku

"Belajar Berhijrah itu seperti melawan arus, berat. Hanya bangkai ikan dan sampah yang mengikuti arus" 

#( jgn lupa sebelum dibaca blog terlebih dahulu agar kebaca yg di kotak kosong dibawah ini )#.....

#Tanpa Bimbingan Seorang Guru Aku Takkan bisa Mengenal Tuhanku ( Allah Subhanahuwata 'ala )#



#dengan Bimbingan guru yang telah menunjukkan kejalan Allah Subhanahuwata 'ala, aku mengenal Tuhanku ( Allah Subhanahuwata 'ala ). Jikalau tidak ada guruku niscaya aku tidak akan mengenal siapa Tuhanku yang wajib disembah#



"Iman itu bukan sebatas penampilan dan angan-angan, akan tetapi iman adalah sesuatu yang tertanam dalam hati dan dibenarkan oleh tingkah laku".



Qodarullah wa maa syaa'a fa'ala...

"Ini adalah Takdir Allah, Takdir Allah apa yg Dia inginkan maka dia Lakukan."

Awak dinggo berjuang rusak, ora dinggo berjuang yo rusak. Awak dinggo ngibadah rusak, ora dinggo ngibadah yo rusak. Lewih becik kanggo berjuang lan ngibadah. ( KH. Muntaha Al Hafidz ).

Sukses memang sulit, tiket kesurga memang mahal. Hanya org org yg rela menderita dan siap bersusah payahlah yg akan meraih cita - cita dan menggapai kesuksesan dunia dan akhirat. ( KH. Abdullah Faqih )

Tidak ada surga yg instan. Tidak ada kesuksesan yg digapai dlm 1 hari. Teruslah berikhtiar sampai Allah memanggil...

"Irji 'ii robbiki rodhiyatan mardiyyah".( KH. Abdullah Faqih ).


Dlm Pertemanan dgn sesama, marilah kita gunakan akhlaqul karimah, yg didasari dgn selalu merasa orang lain lebih mulia ketimbang diri kita. Dan diri kita lebih hina ketimbang org lain.( Guru Besar Abuya Uci Turtusi  )



Belajarlah memandang org lain dgn Kaca Mata Kebaikan, krn sesungguhnya org yg paling buruk diantara kita adlh org yg banyak memandang keburukan org lain. ( KH. Agus Ali Mashuri )

Pekerjaan itu kalau sudah ikhlas pasti akan bernilai ibadah, maka ibadah yg paling mudah adlh Bekerja dgn ikhlas. ( KH. Imam Mawardi Hakim )

Hati yg Bersih tidak butuh penghargaan, penghormatan, tidak butuh pengakuan,  dan akan Senantiasa ditumbuhi oleh Keikhlasan dan Istiqomah. ( KH. Dimyati Rois )


Jadilah org yg Bermanfaat, jgn hanya pandai memanfaatkan. dan jgn sampai hanya Dimanfaatkan. ( KH. Hasan Abdulloh Sahal )

Sanajan Dunya gempa tilu kali, wayah ngaji mah kudu ngaji. ( Guru Besar Abuya Dimyathi, Cidahu Banten )

Kualitas seseorang terletak pada sejauh mana kedekatan dgn Sang Pencipta. ( Guru Besar Abuya Dimyati Cilongok )

Mumpung urang dibere modal Umur ku gusti Allah, tur Sehat...
Supaya nempo alam akherat lamun aya Pengajian dimana bae...
Nukira - kira Kiayai na Bener, mawa ilmu,
Bakal ngebukaken, tur bakal bisa mere Keyakinan...
NGAJI...
( Guru Besar Abuya Uci Turtusi )






 BELAJAR BIJAK DARI KUPU-KUPU


Siapapun di dunia ini pasti kenal dengan makhluk ciptaan Tuhan bernama kupu-kupu yang memiliki keindahan dan sedap dipandang mata. Ya, kupu-kupu adalah simbol keindahan dan kecantikan. Namun, pernahkah kita merenung bahwa kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya menjadi bentuk yang indah seperti saat ini?

Selain sebagai simbol keindahan, sesungguhnya makhluk yang berasal dari seekor ulat yang menjijikkan ini adalah ikon perjuangan dalam meraih kebahagiaan hidup. Siapa sangka ulat yang dulunya menjijikan telah berubah menjadi makhluk yang disukai banyak orang.

Sebagai manusia yang dibekali akal dan rasionalitas serta kebijaksanaan, terkadang kita perlu bahkan harus belajar dari rangkain kehidupan, makna dan filosofi yang diberikan Tuhan, lewat Kupu-kupu itu misalnya. Semoga dengan belajar dari rangkain kehidupan sang kupu-kupu, kita akan mampu bermetamorfosis menjadi pribadi yang bahagia, disukai banyak orang, menebar kebajikan, dan tentunya bebas melalang buana menapaki setiap pilar kehidupan yang penuh warna.

# Segala Yang Kita Lakukan Hari Ini Akan Berguna Untuk Masa Depan

Sebelum membalut dirinya dalam kepompong, seekor ulat hanya memiliki satu tugas. Makan, makan, dan makan. Itu saja yang dilakukannya setiap saat. Namun ini adalah bagian dari tahapan sang ulat ketika berada dalam kesendirian dan kesunyian balutan kepompong nanti.

Untuk hidup pun kita harus melakukan sesuatu yang bermanfaat hari ini untuk manfaat yang lebih besar di masa mendatang. Pengalaman, ilmu, dan pencapain-pencapain kecil yang kita lakukan dan peroleh hari ini adalah bekal yang cukup untuk menjalani fasekehidupan kita dimasa yang akan datang.

# Kesunyian Akan Membentuk Kepribadian Yang Matang

Tahapan kepompong yang dilalui kupu-kupu mengajarkan kita bagaimana melakukan internalisasi dalam hidup, yaitu proses perenungan diri untuk mentafakuri makna hidup yang sebenarnya dengan perlahan-lahan melakukan persiapan.

Larva dalam kepompong berada dalam kesunyian, menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau panas terik menyengat serta dingin malam menusuknya. Ia tetap kokoh untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik.

Dalam hidup pun kita harusnya mampu meniru ketenangan sang kepompong. Meski lingkungan yang kita tempati kadang keras dan kejam, namun jika kita tetap fokus pada tujuan dan berpegang teguh pada prinsip hidup kita, maka pada akhirnya kita akan keluar dari lingkungan itu sebagai pribadi yang dihargai dan disukai banyak orang.

# Jika Tak Ada Yang Berubah Maka Takkan Ada Perubahan

Filosofi paling sakral dari kupu-kupu adalah perubahan yang dikenal dengan sebutan metamorfosis. Berawal dari seekor ulat kemudian menjadikan dirinya berada dalam kesunyian (kepompong), hingga akhirnya menjadi kupu-kupu. Tahapan-tahapan ini harus dilalui tanpa satupun yang dilewati. Ulat tidak akan menjadi kupu-kupu tanpa menjadi kepompong terlebih dahulu.

Terkadang dalam hidup kita mengharapkan keberhasilan atau pencapaian yang besar dengan jalan pintas atau cara yang instan. Memang kemudian banyak yang berhasil dengan cara-cara singkat semacam itu, namun percayalah keberhasilan yang diperoleh dengan cara instan akan berakhir dengan instan pula.

Pernah seorang pemuda mengamati kupu-kupu muda yang masih terbungkus kepompong dan berjuang untuk keluar. Beberapa saat setelah diamati pemuda itu, sang kupu-kupu muda belum juga keluar, bahkan terlihat sangat kelelahan, pemuda tersebut kemudian memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.

Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Pemuda tersebut mengamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak disekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Untuk berubah menjadi kupu-kupu indah dengan sayap yang kuat dibutuhkan perjuangan yang tidaklah mudah. Karena perjuangan adalah sesuatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan.

Beranilah untuk berubah, bulatkan tekad untuk berjuang, jangan mengharapkan jalan pintas, karena kepintasan dan ketergesa-gesaan hanya akan membuat kita menjadi manusia-manusia prematur.  Untuk menjadi diri kita yang sesungguhnya niatkan untuk berubah dan terus menjadi lebih baik seperti kupu-kupu yang menghiasi alam dan menjadi teladan bagi kita manusia, yakin bahwa selalu ada makna dan keindahan dalam setiap moment hidup yang kita lalui.

 

#Tak perlu org lain tahu tentang kebaikanMu tapi mereka perlu tahu keburukanMu,

Agar mereka bisa menerima apa adanya dirimu bahkan membantuMu memperbaiki diriMu#

#Apabila kita menerapkan kebaikan-kebaikan dalam hidup, yakinlah bahwa hasil yang kita peroleh pun juga sama baiknya dan Sebaliknya#.

Hirah itu ..
Berhijrah itu tidak susah, susah itu hanya ada dalam pikiran kita.
HIJRAH adalah proses perjalanan hamba menuju taat, bukan tentang siapa yang lebih dulu dimulai, tetapi tentang siapa yang bertahan sampai husnul khatimah.
Berhijrah karena niatnya karena Allah, Bukan karena jodoh.
Hijrah itu… perjalanan indah namun berliku.
Hijrah itu berat, tetapi di sana ada rasa nikmat.
Hijrah itu oleh Allah, untuk Allah, dari Allah, kepada Allah.
Hijrah dari gelap menuju terang, dari maksiat menuju taat.
Hijrah adalah jalan yang sedang kutempuh.
Hijrah itu bukan merupakan niat, tetapi dibuktikan dengan taat.
Hijrah itu berat, namun kita akan sulit. Jangan menyerah hanya karena cibiran orang. Jangan didengar! Lebih baik dengar saja seruan Allah.
Hijrah itu pindah, berubah, terus!
Pindah ke mana (apa) yang Allah katakan Ya!
Ya ke sesuatu yang lebih baik. Ya meninggalkan kemaksiatan dan kemungkaran, hati, perkataan, dan bertindak.
Hijrah yang nyata ..
Saat shalat mampu mengubah hidup kita.
Ketika lisan berhenti mengucap dusta.
Tidak lagi memandang bahaya.
Saat pendengaran terhindar dari yang sia-sia, dan
Ketika hati mengingat dari riya '.
Apakah hijrah hanya mengubah penampilan saja? tentu tidak.
Bersabar, Istiqamah, dan Mantap dalam Hijrah
Wahai diri, istiqamahlah ..
Biar pelan, yang penting konstan.
Biar sedikit, yang penting rutin.
Kala mulai lelah, ingatlah Allah.
Ingat awal mula bagamana ingin hijrah dulu.
Hijrah kadang membuat kita menghabiskan banyak orang. Haruskah bukan masalah, karena hijrah hanya butuh Allah, bukan tepuk tangan gempita dan apresiasi atas perubahan.
Sudah kusadari bahwa itu berat ISTIQAMAH, bukan RINDU.
Allah tahu kamu capek, kamu lelah, kamu kesakitan, kamu kesusahan. Allah mendengarkan semua jeritan dan doamu. Yang perlu kamu ketahui adalah Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuanmu.
ISTIQAMAH itu berat. Jika ringan itu namanya ISTIRAHAT.
Jika kesabaran sudah di tangan, maka berbagai hinaan dan cacian yang mereka lontarkan hanya akan terasa bagai debu kecil yang beterbangan.
Niat baik memang gak selalu diterima dengan baik. Tetapi akan selalu menemui akhir yang baik.
HIJRAH. Jangan ambil pusing karena kau terasing.
Jika ingin berubah menjadi lebih baik, bismillah dan ubahlah. Tak perlu tergesa-gesa, karena semua ada prosesnya. Sedikit demi sedikit pun tak apa, yang terpenting istiqamah.
Jika meninggalkan sudah di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka cobalah kecillah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itupun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti. - Imam Syafi'i
HIJRAH .. Tidak
peduli apakah yang memperlambat proses berproses, tetapi sebaliknya bergerak layaknya siput, itu jauh lebih baik dan lebih membutuhkan Allah.
Ayo Hijrah!
Hijrah tidak akan terhenti sampai tertutupnya pintu taubat. Dan pintu taubat tidak akan terhenti sampai matahari terbit dari barat. - (HR. Abu Dawud)
Seperti adab bertamu, kita tidak mungkin menunggu pintu dibukakan oleh pemilik rumah kita dapat mengetuk atau bersalam dulu. Begitulah hidayah, jangan hanya ditunggu, tapi antar jemputlah agar pemilik hati membukakan pintu hidayah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan, mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. - (QS. Ar-Ra'd: 11)
Waktu takkan pernah bisa diputar balik. Maka tunggu apa lagi, cepatlah menjadi baik.
Berhijrah dengan Benar
Ketika kita memilih untuk berhijrah, maka kita pun harus belajar cara berkawan dengan lawan jenis yang baik seperti apa, harus tahu perbatasan seperti apa. Jangan takut menjadi asing dan jangan sampai hijrah kita hanya pada status saja.
Jika kita berhijrah untuk mendapatkan jodoh terbaik, hijrah kita terbatas, hanya akan berhenti setelah bertemu dan menikahinya. Namun jika kita berhijrah untuk Allah, karena mengharap ridha Allah, maka hijrah kita tak akan mengenal batas.
Proses Hijrah
Memang, hijrah senang hanya hijab dan hanya syar'i, dan Jubah, Gamis koko muslim. Namun, lebih baik dari orang-orang yang bisa mendapatkan, berkomentar, dan mencela perubahannya.
Hargailah proses hijrah seseorang. Sebab mengapa tidak akan pernah tahu betapa sakitnya ia akan berubah menjadi lebih baik.
Bukan ingin menjadi lebih baik dari orang lain, tetapi aku hanya ingin lebih baik dari diriku yang dulu.
Rumus berubah "3 M"
- Mulai dari hal kecil
- Mulai dari diri sendiri
- Mulai dari saat ini
Muslim atau Muslimah berhijrah bukan Malaikat, namun sedang menuju taat.
Pahala Berhijrah
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumah dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh harus tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. - (QS. An-Nisa ': 100)
Bahagia dalam Hijrah
Hai mantan, Apa kabar?
Ternyata kamu benar, aku memang lebih bahagia tanpamu. Aku menemukan yang lebih mendamaikan, menyenangkan, dan memenangkan dari pada kamu, makasih ya .. Terima kasih
Tuhan.
Terimakasih telah memberi luka. Ku jadikan luka ini sebagai pintu hijrahku.
Karena beberapa kata motivasi adalah tentang hijrah yang semoga bisa menjadi penyemangat dan nasihat dalam proses berhijrah menuju ketaatan kepada Allah.
Hargailah proses hijrah seseorang. Sebab mengapa tidak akan pernah tahu betapa sakitnya ia akan berubah menjadi lebih baik.
Bukan ingin menjadi lebih baik dari orang lain, tetapi aku hanya ingin lebih baik dari diriku yang dulu.
Rumus berubah "3 M"
- Mulai dari hal kecil
- Mulai dari diri sendiri
- Mulai dari saat ini
Muslimah berhijrah bukan Malaikat, namun sedang menuju taat.
Pahala Berhijrah
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumah dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh harus tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. - (QS. An-Nisa ': 100)
Bahagia dalam Hijrah
Hai mantan, Apa kabar?
Ternyata kamu benar, aku memang lebih bahagia tanpamu. Aku menemukan yang lebih mendamaikan, menyenangkan, dan memenangkan dari pada kamu, makasih ya .. Terima kasih
Tuhan.
Terimakasih telah memberi luka. Ku jadikan luka ini sebagai pintu hijrahku.
Karena beberapa kata motivasi adalah tentang hijrah yang semoga bisa menjadi penyemangat dan nasihat dalam proses berhijrah menuju ketaatan kepada Allah.
Berhijrahlah semata mata karena Allah...
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yg mengubah apa yg ada pada diri mereka ( QS. Ar Rad : 11 ).

Bukalah hatimu, ia yang menegur dan memberi nasihat padamu karna ia sayang padamu bukan membencimu.

Hanya orang-orang pedulilah yang mau mengurusi orang lain kepada kebaikan.

Manusia adalah makhluk yang lemah dan serba kekurangan, janganlah sombong merasa diri sudah benar. Orang yang sombong adalah orang yang tidak mau mendengar dan menerima kebenaran. Ketika kebenaran itu telah datang padanya ia malah mengolok-ngolokkan.

Ambilah hikmah dari kata-katanya, belum tentu esok engkau mendapatkan teman seperti itu. Suatu saat engkau akan mencarinya juga. Semoga bermanfaat..!!!

# Terjemahan harfiahnya: AdabGuru dan Murid.Buku ini membahas secara panjang lebar tentang masalahadab. Kyai Hasyim Asy’ari membuka kitabnya dengan mengutip hadits Rasulullah saw:“Haqqul waladi ‘alaa waalidihi an-yuhsina ismahu, wa yuhsina murdhi’ahu, wa yuhsina adabahu.” (Hak seorang anak atas orang tuanya adalah mendapatkan nama yang baik, pengasuhan yang baik, dan adab yang baik).Dikutip juga perkataan sejumlah ulama. Hasan al-Bashry misalnya, yang menyatakan: “In kaana al-rajulu la-yakhruja fii adabi nafsihial-siniina tsumma siniina.”(Hendaknya seseorang senantiasa mendidik dirinya dari tahun ke tahun).Habib bin as-Syahid suatu ketika menasehati putranya:“Ishhabil fuqahaa-a wa ta’allam minhum adabahum, fainna dzaalika ahabbu ilayya min katsiirin minal hadiitsi.”(Bergaullah engkau dengan para fuqaha sertapelajarilah adab mereka. Sesungguhnya yangdemikian itu akan lebih aku cintai daripada banyak hadits.” Ruwaim juga pernah menasehati putranya:“Yaa bunayya ij’al ‘ilmaka milhan wa adabaka daqiiqan.”(Wahai putraku, jadikanlah ilmumu seperti garam dan adabmu sebagai tepung).Ibn al-Mubarak menyatakan:“Nahnu ilaa qaliilin minal adabi ahwaja minnaa ilaa katsiirin mina ’ilmi.” (Mempunyai adab meskipun sedikit lebih kami butuhkan daripada banyak ilmu pengetahuan).Suatu ketika Imam Syafii pernah ditanya oleh seseorang: ”Sejauh manakah perhatianmu terhadap adab? Beliau menjawab: Setiap kali telingaku menyimak suatu pengajaran adab meski hanya satu huruf, maka seluruh organ tubuhku akan ikut merasakan (mendengarnya) seolah-olah setiap organ itu memiliki alat pendengaran (telinga). Demikianlah perumpamaan hasrat dan kecintaanku terhadap pengajaran adab.”   Beliau ditanya lagi, ”Lalu bagaimanakah usaha-usaha dalam mencari adab itu?” Beliaumenjawab, ”Aku akan senantiasa mencarinyalaksana usaha seorang ibu yang mencari anak satu-satunya yang hilang.””Berdasarkan beberapa hadits Rasulullah saw dan keterangan para ulama di atas, kiranya tidak perlu kita ragukan lagi betapa luhurnya kedudukan adab di dalam ajaran agama Islam. Karena, tanpa adab dan perilaku yang terpuji maka apa pun amal ibadah yang dilakukan seseorang tidak akan diterima di sisi Allah SWT (sebagai satu amalkebaikan), baik menyangkut amal qalbiyah (hati), badaniyah (badan), qauliyah (ucapan), maupun fi’liyah (perbuatan). Dengan demikian, dapat kita maklumi bahwa salah satu indikator amal ibadah seseorang diterima atau tidak di sisi Allah SWT adalah melalui sejauh mana aspek adab disertakan dalam setiap amal perbuatan yang dilakukannya.” (K.H. M. Hasyim Asy’ari,Etika Pendidikan Islam (terj.), (Yogyakarta: Titian Wacana, 2007).Demikianlah penjelasan KH Hasyim Asy’ari tentang makna adab. Menyimak paparan ulama terkenal tentang adab tersebut, maka tidak bisa tidak, kata adab memang merupakan istilah yang khas maknanya dalam Islam. Adab terkait dengan iman dan ibadah dalam Islam. Adab bukan sekedar”sopan santun”.  Maka, tentunya sangat masuk akal jika orang Islam memahami kata adab dalam sila kedua itu sebagaimana dipahami oleh sumber-sumber ajaran Islam dan para ulama Islam. Sebab, memang itu istilah yang sangat khas dalam Islam. Jika adab hanya dimaknai sebagai ”sopan-santun”, maka bisa-bisa ada orang yang menyatakan, Nabi Ibrahim a.s. sebagai orang yang tidak beradab, karena berani menyatakan kepada ayahnya,”Sesungguhnyaaku melihatmu dan kaummu berada dalam kesesatan yang nyata.”(QS 6:74). Bisa jadi, jika hanya berdasarkan sopan santun, tindakan mencegah kemunkaran (nahyu ’anil munkar) akan dikatakan sebagai tindakan tidak beradab. Sebagian malah ada yang menganggap, menanyakan identitas agama pada seseorang dianggap tidak sopan. Banyak yang menganggap entang dosa zina, dan dianggap tidak etis jika masalah itu diangkat ke permukaan, sementara masalah korupsi harta bisa diangkat ke permukaan.Karena itulah, menurut Islam harkat dan martabat sesuatu adalah berdasarkan pada ketentuan Allah, dan bukan pada manusia. Sebagai contoh, kriteria orang yang mulia, menurut al-Quran adalah orang yang paling taqwa. (Inna akramakum ’indallaahi atqaakum/QS 49:13). Maka, seharusnya, dalam masyarakat yang beradab, kaum Muslim harus menghormati seseorang karena keimanan dan ketaqwaannya. Bukan karena jabatannya, kekayaaannya, kecantikannya, atau popularitasnya. Itu baru namanya beradab, menurut al-Quran.Begitu juga ketika al-Quran memuliakan orang yang berilmu (QS 35:28, 3:7, 58:11),  maka sesuai konsep adab, seorang Muslim wajib memuliakan orang yang berilmu dan terlibat dalam aktivitas keilmuan. Masyarakatyang beradab juga masyarakat yang menghargai aktivitas keilmuan. Tentu menjadi tidak beradab, jika aktivitas keilmuandikecilkan, sementara aktivitas hiburan diagung-agungkan. Tidak mungkin suatu bangsa akan maju jika tidak menjadikan tradisi ilmu sebagai bagian dari tradisinya. Imam Syafii dalam sejumlah syairnya berkata:Wa’lam bi-anna al-ilma laysa yanaaluhu, man hammuhu fi math’amin aw malbasin. (Ketahuilah,  ilmu itu tidak akan didapat oleh orang yang cita-cita hidupnya hanya untuk makanan dan pakaian);Falaw laa al-ilmu maa sa’idat rijaalun, wa laa ’urifa al-halaalu wa laa al-haraamu. (Andaikan tanpa ilmu, maka seorang tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan tidak dapat mengetahui mana halal dan mana haram).


Islam memandang kedudukan ilmu sangatlah penting, sebagai jalan mengenal Allah dan beribadah kepada-Nya. Ilmu juga satu-satunya jalan meraih adab. Orang yang berilmu (ulama) adalah pewaris nabi. Karena itu, dalamBidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali mengingatkan, orang yang mecari ilmu denganniat yang salah, untuk mencari keuntungan duniawi dan pujian manusia, sama saja dengan menghancurkan agama. Dalam kitabnya,Adabul ‘Alim wal-Muta’allim, KH Hasyim Asy’ari juga mengutip hadits Rasulullah saw:“Barangsiapa mencari ilmu bukan karena Allah atau ia mengharapkan selain keridhaan Allah Ta’ala, maka bersiaplah dia mendapatkan tempat di neraka.”


B.  *" PASIR "*

Seorang anak kehilangan sepatunya di laut, lalu dia menulis di pinggir pantai ...

LAUT INI MALING ...
Tak lama datanglah nelayan yg membawa hasil tangkapan ikan begitu banyak, lalu dia menulis di pantai ...

LAUT INI BAIK HATI ...
Seorang anak tenggelam di lautan lalu ibunya menulis di pantai ...

LAUT INI PEMBUNUH ...
Seorang berperahu dan di hantam badai, lalu menulis dipantai ...

LAUT INI PENUH MARABAHAYA Tak lama datanglah Seorang lelaki yg menemukan sebongkah mutiara di dalam lautan, lalu dia menulis di pantai ...

LAUT INI PENUH BERKAH ...
Sementara seisi lautan tak pernah mengeluh. Kemudian datanglah ombak besar dan menghapus semua tulisan di pantai itu tanpa sisa.MAKA.......

JANGAN RISAUKAN OMONGAN ORANG,KARENA SETIAP ORANG MEMBACA DUNIA DENGAN PEMAHAMAN DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA.
Teruslah melangkah, selama engkau di jalan yang baik. Meski terkadang kebaikan tidak senantiasa di hargai. 
Tak usah repot repot mau menjelaskan tentang diri mu kepada siapa pun, 
Karena yang menyukai mu tidak butuh itu, Dan 
yang membenci mu tidak percaya itu.

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, Tapi Siapa yang mau berbuat baik. Jangan menghapus Persaudaraan hanya karena sebuah Kesalahan ...
Namun Hapuslah kesalahan demi lanjutnya Persaudaraan..Jika datang kepadamu gangguan...
Jangan berpikir bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Perih, Tapi berpikirlah bagaimana cara Membalas dengan yang lebih Baik. Kurangi mengeluhteruslah berdoa dan berikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan. 
Hingga keburukan lelah mengikuti kita.Tugas kita adalah berbuat yang baik & benarBukan menghakimi. Memaafkan adalah memaafkan tanpa tapi..Menghargai adalah menghargai tanpa tapi..
Jangan pakai hukum sebab akibat untuk membenarkan amarahmu..
Karena jika kita baik,amarah tak tumbuh subur
*selamat menebar kebaikan*
Semoga ada manfaatnya untuk kita semua...

#Manusia hanya pengendara di atas punggung usianya# 

Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa. 

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian .. 

malah dunialah yang membuat kita jauhi dan liang kuburlah yang membuat kita dekati. 

Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita. 

Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita sendiri. 

Karena itu, 
jika hari berlalu tetapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita. 

Jangan tertipu dengan usia muda, karena harus mati tua.

Jangan terperdaya dengan tubuh yang sehat, karena harus mati tidak pula harus sakit. 

Teruslah berbicara baik ... katakan baik ...! 

Semua yang tidak baik. 

Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita inginkan ... 

* Setiap Manusia ada Bahagiannya *




#JANGAN KITA KELUHKAN MASALAH YANG MENIMPA ... 

kerana .. setiap sesuatu ada alasannya dan hikmahnya .. 

ajarkan diri agar menjadi seorang yang meredhai ketentuanNya .. 


ingatlah .. 
setiap manusia menambah bahagian mereka masing-masing .. 
baik yang susah atau pun yang senang .. 

makanya .. 

hadirkan lah diri dengan Maha pencipta .. 

Ini jadi catatan untuk diri sendiri. Betapa diri ini seringkali sombong terhadap hal-hal yang sebenarnya sangat tak layak untuk disombongkan. Betapa sering diri ini lupa diri membangga-banggakan sesuatu yang seharusnya lebih baik disyukuri bukan dipamer-pamerkan. Dan seringkali diri ini lupa bahwa semuanya hanyalah titipan.
Hidup ini bukan kita yang punya. Harta, kehidupan, dan nyawa, semua itu adalah titipan. Tak pernah ada yang benar-benar kekal. Tak pernah ada yang bisa kita genggam untuk selamanya. Bahkan napas yang kita miliki ini pun suatu saat akan diambil lagi oleh-Nya. 
Sudahkah kita bersyukur hari ini?
Karena alasan kesibukan, jadwal yang padat, dan masalah yang datang bertubi-tubi, kita sering merasa tidak perlu bersyukur. Apalagi kalau doa-doa kita rasanya masih belum banyak yang terkabul. Mengucap rasa syukur saja rasanya susah minta ampun. Kita lebih disibukkan dengan urusan-urusan duniawi dan egoisme diri, sampai lupa kalau semua yang kita punya hari ini akan dimintai pertanggungjawaban.
Apakah hati ini sudah keras sampai lupa untuk bersujud pada-Nya?
Kerasnya hati membuat kita jadi seseorang yang begitu sombong. Tak ada lagi waktu untuk bersujud dan berdoa dengan sungguh-sungguh pada-Nya. Diri jadi bebal tak lagi mensyukuri setiap rezeki dan nikmat yang diberikan. Padahal hanya Dia yang akan mengulurkan pertolongan di kala kita terjatuh. Hanya Dia yang bisa melindungi kita dari berbagai macam bahaya.
Sadarkah kalau segalanya bisa diminta kembali saat ini juga?
Bagaimana jika semua yang kamu miliki hilang semuanya saat ini juga? Apa yang akan kamu lakukan jika semua yang ada dalam genggamanmu lepas tanpa pernah kamu duga? Sering kita lupa akan hal itu. Akibatnya kita merasa yang paling kuat dan sok bisa menghadapi segalanya. Merasa tak butuh bantuan dari-Nya. Padahal di dunia ini, kita tak pernah memiliki apa-apa untuk selamanya.
Saatnya untuk lebih banyak bersyukur, Ladies. Meski ada banyak ujian dan masalah, tetaplah bersyukur. Karena jatuh, kita lebih menghargai kaki yang sehat dan bisa melangkah. Karena kita tahu sesaknya menangis dan air mata, kita belajar untuk lebih menghargai saat-saat bahagia. Dan dari berbuat salah kita akan lebih memahami arti bersyukur. 
Saatnya untuk lebih  banyak bersyukur karena masih diingatkan untuk berhati-hati melangkah. Bersyukur karena ternyata kita diberi peringatan agar tak mengulangi kesalahan yang sama. Bersyukur karena kita masih diberi hidup untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

PELAJARILAH CARA TERBAIK MENJADI INSAN YANG SOLEH WA MUSLEH 

sekian .. slmt beramal 

#Masa Silam

Masa lalu aku mengajar aku bertatih melawan godaan, 

Masa lalu aku membuat dirimu sendiri, 

Masa lalu aku membuatku kenal teman, teman dan lawan,

Masa lalu aku membuatku cukup dewasa ini, 

Masa lalu aku adalah guru terbaikku. 

Masa lalu adalah tempat paling jauh bagi manusia. 

Kau, aku dan kita semua bukan semulia junjungan besar yang maksum dari dosa, pasti 
pernah terpalit calar hitam di masa lalu nan lalu .... 


#ALLAH bersama kita#

jangan pernah kita pernah hilangkan asa .. 

kerana ujian ALLAH itu untuk keimanan kita terhadapnya .. 

berbanggalah kerana dengan ujian meminta tanda Allah sayang untuk kita .. 

jika memungkinkan sendiri .. 
ALLAH telah berpesan ke kita bahawa .... 

sesunguhnya Dia bersama dengan hambanya .. 

mengapa kita ragu lagi .. 

sedangkan surat CINTAnya Untuk Kita Telah DIA utuskan tidak ditunjukan kepada kekasihnya ,, 
Dan kini, 

#surat cinta itu ADA PADA kita .. 
Maka bukalah .. 


menadah serbi DENGAN Niat bermunajat Dan mengadu padaNya Satu kehebatan dikau Telah lakukan .. 

sujud merendah Diri Kepada Nya 1 perhambaan dikau kepadaNya .. 
dikau mengagumi kecantikan, Keindahan Yang diciptakanNya .. 
Katakan Subhanallah PADA SETIAP inci Yang dikau perlihatkan ... 


Semuanya Dari PADA DIA .. 
siapakah DIA? 

ALLAH. ALLAH .. ALLAH .. 

DIA Yang Menurunkan AL-QURAN ditunjukan kepada NABI MUHAMMAD SAWS AW,un review dijadikan PANDUAN Hidup SETIAP ummahnya .. 

AL-QURAN Yang suci .. 

di ajarkan kepada kita semua sebagai Bentuk syariat, akhlak, muamalat .. 

Semuanya Indah ... 

Allahuakbar .. 

Jadi .. 

mengadulah setiap masalah mu bagiNya ... 

DIA maha mendengar ... 

DIA maha pengasih ..


menangisah disetujui ... 

sahabat .. jadi keluhkan tantangan mu .. 

ujian yang didatangkan penuh dengan hikmah dariNya .. 


UNTUK .. 

perbincangan keimananmu untuk ALLAHU RABBI ... 



Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komen .. 
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur .. 
Kadang- kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberikan persetujuan .. 
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes .. 
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan .. 

tapi .. 

Biarlah DIAM kita mereka faham artinya .. 
Biarlah DIAM kita yang kita inginkan maknanya. .
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya .. 
Biarlah DIAM kita mereka terima persetujuan .. 

kerana .. 

DIAM kita mungkin disalah tafsir 
DIAM kita mungkin meminta syak wasangka 
DIAM kita mungkin disilap naikemah .. 
DIAM kita mungkin bisa meminta apa-apa maksudnya .. jadi 

. Jika 

kita merasakan DIAM itu yang terbaik .. 
dapatkan DIAM kita .. belum seandainya 
DIAM kita ingin sesuatu yang bijak .. 
berkatalah yang membuat mereka DIAM… 


*Peringatan Untuk Kita * 

Ada orang belajar SEDIKIT, tetapi dapat BANYAK = ANUGERAH 
ada org 'belajar' BANYAK, tetapi dapat SEDIKIT = UJIAN

~ ILMU akan menempel pada HATI yg bersih ~ 

-waktu ujian cmne, belajar lah kuat mana pun, kewajipan FARDHU AIN jgn tinggal .. 

-SOLAT jangan dilengah-lengahkan .. 

-Jgn pula, dalam mencari keBERKATan belajar, kita buat perkara yg DIA murka .. 

Timbul pulak soalan, kenapa ada org TAK SOLAT, tapi dia CEMERLANG dlm akademik? 
Jawapannya: ISTIDRAJ (nikmat, kejayaan, kekayaan, dan kemewahan diberikan oleh Allah kpd manusia yang mana tidak diredhaiNYA, untuk menyesatkannya lagi). 

"Ya Allah, penuhilah dada kami dengan cahaya iman dan ilmu 





RENUNGKAN * 

"HIDUP HARUS TERJADI !!! ... 
BAHKAN APA YANG TERJADI ... 
KAMI HARUS MENGHADAPINYA ...
DUGAAN ITU DTGNYE DR ALLAH ... 
JADI, ALLAH TAHU APA YANG TERBAIK BAGI KAMI "... 

meminta Aku meminta kpd ALLAH setangkai bunga segar, DIA beri kaktus berduri .. Aku minta kupu-kupu, pilihkan ulat ganti .. Aku & kecewa 

kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian itu kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian Itulah kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian kemudian indah indah indah

 jalan . tp, Dia memberi tahu apa yang kita perlukn .. Kadang kala kita selalu berasa sedih dan kecewa .. akan tetapi, jauh di atas sana, Dia sedang bertanggung jawab terbaik dalam kehidupan kita .. 

Bercinta Sampai Ke Syurga


Orang-orang Yang Didoakan Oleh Para Malaikat


Inilah orang-orang yang didoakan oleh para malaikat: 

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. 
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun untuk malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu dan fulan karena tidur dalam keadaan suci". 
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Di Targhib wat Tarhib I / 37) 

2. Orang yang sedang menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah satu di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada di dalam tanah suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" 
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim nomor 469) 

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah. 
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada di shaf - shaf terdepan" 
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra 'bin' Azib ra., Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I / 130) 

4.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf" 
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Di Targhib wat Tarhib I / 272) 

5. Para malaikat memperbaiki 'Amin' kompilasi seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. 
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang imam membaca 'ghairil maghdhuubi' alaihim waladh dhaalinn ', maka ucapkanlah oleh laki-laki' aamiin ', maka barangsiapa terima itu bertepatan dengan pengucapan, maka ia akan diampuni dosanya yang sudah dilihat" 
(Imam Bukhari Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. 
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu dari kalian selama ia ada di tempat shalat sedangkan ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia" 
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad nomor 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini) 

7. Orangutan yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar melalui berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh yang lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah mendukung malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (sampai shalat' ashar) naik (ke langit) sementara malaikat yang dipindahkan pada malam hari tetap, lalu bagaimana Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian pergi hambaku?', mereka menjawab, "Kami datang saat mereka sedang shalat dan kami datang saat mereka sedang shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat" 
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. 
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada saat itu ada malaikat yang menjadi wakilnya, setiap kali dia meminta untuk saudaranya dengan bantuan, kemudian ditonton oleh 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia peroleh '" 
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733) 

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari pun di mana pagi hari ada hamba di sana ada dua malaikat yang menolak, salah satu di antara yang membantah, 'Ya Allah, berikanlah ganti untuk orang yang berinfak'. Dan juga berkata, 'Ya Allah, h menghancurkanlah harta orang yang pelit '" 
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010) 

10. Orang yang sedang makan sahur. 
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur" 
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., Hadits dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di Shahih Di Targhiib wat Tarhiib I / 519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit. 
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya selain Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat sebagai waktu di mana saja kapan saja demi sakit dan di waktu saja kapan saja untuk shubuh" 
(Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih") 

12. Orang yang sedang membantu kebaikan orang lain. 
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah dari kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan juga ikan,
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih Di Tirmidzi II / 343) 


Tiba-tiba saja terfokus pada suatu hal, yaitu berumur manusia. Saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana kalo saya tahu itu berumur saya hanya sampai berumur 25 tahun, atau 35 tahun, atau 5 hari lagi. saya terpikir banyak hal yang akan saya lakukan. Saya tertarik untuk berbagi kisah ini pada saudara2 pembaca blog ini. semoga kita bisa berdiskusi dan mendapat banyak manfaat. 

jika kamu tahu sisa umur kamu tinggal 1 tahun, apa saja yang akan kamu lakukan untuk mengisi sisa itu? 

mungkin sebagian akan menjawab: 

bersenang-senang 
jalan-jalan ke tempat indah yang belum didatangi 
makan sepuasnya setiap hari 
segera nikah 
dll. 

mungkin sebagian besar orang lain memilih: 

memperbanyak ibadah shalat dan dzikir
memperbanyak sedekah 
memperbanyak silaturahim 
bekerja lebih giat 
memberikan hak keluarga dan orang-orang sekitarnya 
dll. 

Mengapa dua kelompok kegiatan demikian berbeda dan bertolak belakang?

Saudaraku, salah satu hikmah besar dirahasiakannya bilangan umur kita agar kita tidak tahu kapan kita mati. kompilasi kita tidak tahu kapan kita akan mati, pada rumit kita akan membiarkan setiap saat bisa jadi kita, maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita. Kita tidak akan tahu kapan saja kita akan mati. apakah saat remaja? ataukah saat kita sudah tua? dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati. apakah hari ini? atau besok? dan kita tidak tahu bagaimana kita akan mati. apakah saat tidur? apakah saat berkendaraan? ataukah kompilasi kita sedang membaca Al Quran? 

Seandainya ALLAH menghendaki semua manusia tahu kapan saja mati, di mana ia mati, dan kapan saja mati, akankah kehidupan dunia ini mendapat kebaikan? saya rasa tidak. 

Harapan yang bisa kita pikirkan:

Sedikit Manusia Selalu menghiasi Umur DENGAN ibadah 
LEBIH Banyak Manusia Terus menerus berbuat dosa Hingga Akhir hayatnya 
JAUH LEBIH Banyak Lagi Manusia Terus berbuat dosa Hingga Sedikit Sisa umurnya besarbesaran bertaubat 

Saya rasa Beroperasi Ketiga akan mendominasi isi Dunia. orang-orang seperti ini selalu berfikir bahwa masih ada waktu untuk bertaubat. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini membahas kejahatan dan kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya.

Maka segala puji untuk ALLAH Yang Maha Sempurna menghitungnya. ALLAH sangat menentang manusia senantiasa berada di antara tantangan yang baik dan yang buruk (QS Asy-Syams: 8), maka ia menyelamatkan manusia dari fitrahnya tersebut, dengan jalan menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak diketahui manusia. untuk apa? agar manusia selalu berhati-hati dalam mengatasi, dan agar manusia selalu dalam kebaikan. 


Cemaskan 5 hal ini


diambil dari nasehat Hasan Basri yang mengajak kita untuk merenungi 5 hal yang paling pantas untuk selalu kita cemaskan. antara lain: 

1. Ibadah kita 

Adakah ibadah kita selama ini cukup layak untuk diterima Allah SWT. Ataukah jangan-jangan shalat yang lebih banyak kita kerjakan itu gerakan tanpa makna. Dan ataukah puasa dan amal kita hanya penghias hasrat saja. Apakah misi hidup manusia didunia adalah beribadah pada ALLAH? lalu apa gunanya kita harus semua ibadah kita tidak diterima oleh ALLAH. Selayaknya kita selalu meminta pada ALLAH untuk memperbaiki ibadah kita dan terus meminta perhatian kita hanya untukNya. 

2. Dosa-dosa kita

Sudah banyak dosa yang kita lakukan selama kita hidup? Segala yang besar dari yang kecil. kadang kita tertipu oleh dosa-dosa kecil. Selamat Dosa Besar. padahal semua yang besar dari yang kecil. Bagaimana kalau ibadah kita yang pas-pasan senantiasa dikikis oleh dosa yang membesar? 

Semoga ALLAH senantiasa selamat kita dari dosa kecil dan besar. 

3. Surga dan Neraka 

Surga dan neraka adalah perhitungan dan keniscaya hidup manusia setelah hari perhitungan. Hanya dua tempat dari tempat kita kembali nanti. 

Sudahkah kita tahu betapa dasyatnya siksa neraka? dan sudahkah kita yakin akan kenikmatan surga? 

Sudahkah kita layak mendapat surga? dan sudahkah kita yakin bisa terhindar dari siksa neraka?

Semoga tempat kembali kita adalah tempat terbaik disisi ALLAH SWT 

4. Masa lalu dan masa depan 

Masa lalu adalah pelajaran berharga yang harus kita ingat baik-baik. Sementara masa depan adalah sesuatu yang tidak pernah kita ketahui. Untuk itu, setiap hari kita diundang oleh ALLAH melalui setiap shalat kita untuk senantiasa diberikan petunjuk menapaki jalan yang lurus. 

5. Keridloan Allah atas semua tindakan kita

Dari semua hal yang harus kita lakukan, sekarang atau yang akan datang, adakah kita yakin bahwa semua itu mendatangkan ridlo ALLAH? ataukah hanya hal sekedarnya yang tidak ada nilainya, atau bahkan membawa murka ALLAH? kita perlu senantiasa memperhatikan apa yang sedang dan kita lakukan. bisa jadi hal kecil yang bisa kita bawa nilai besar disisi ALLAH. baik itu nilai manfaat, juga nilai keburukan. 

Sedikit renungan semoga bermanfaat. 


Menolong diri sendiri dengan "menolong" ALLAH


Teringat sebuah ayat motivasi luar biasa, 
“Wahai orang-orang yang beriman! jika kamu menolong ALLAH, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. ”(QS Muhammad: 7) 

Adakah yang membutuhkan berat menjalankan amanah? 

adakah yang terlalu lelah untuk melangkah? 

adakah yang ragu pada pertolongan ALLAH? 

Jika kita membaca ayat diatas lalu mempertanyakan, “Apakah benar semua orang yang menolong agama ALLAH akan ditolongNya?” maka kita perlu mengingat kembali kisah-kisah sarat mujizat yang telah membuktikan betapa luar biasanya ALLAH

- Musa as, saat ALLAH membukakan jalan keluar kompilasi beliau bersama umat dikejar bala tentara fir'aun. disaat ada yang akan menyelamatkan umatnya, disaat yang terjadi allah, pertolongan yang luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya, allah yang terjadi di lautan merah untuk jalan dan akhirnya beliau sebagai selamat umatnya. Sementara fir'aun dan pasukannya yang terus mengejar akhirnya ditimpa udara laut. 

- Ibrahim as, disaat ALLAH menyelamatkan dia dari siksaan api yang siap memanggang dia. 

- Muhammad melihat, disaat para malaikat turun ke bumi dan menjadi bagian dari pasukan mujahid melawan kaum quraisy. Pasukan muslim yang hanya 314 orang berhasil menumbangkan kafir yang berhasil mengumpulkan seribu orang dengan semua tokoh kaum musyrikin.

- Yunus as, yang diselamatkan ALLAH dari perut ikan paus. 

Dan begitu banyak kisah lain yang menjadi kenyataan nyata yang terjadi pada hamba-hambaNya yang berjuang memulihkan agamaNya. Keikhlasan dan totalitas perjuangan mereka telah disetujui. ALLAH untuk bantuan tambahan. Sungguh, tiada keraguan atas apa yang dijanjikan ALLAH pada umat manusia. 

pertanyaannya nanti adalah: 

masihkah kita ragu? 

masihkah kita enggan? 

sudahkah kita menunaikan kehormatan hidup kita sebagai pembela (agama) ALLAH? 

Semoga kita senantiasa diistiqomahkan dalam jalan kebenaran. aamiin… 

Siapapun kita yang melakukan aktivitas dakwah Ilallah, 

Siapapun kita yang senantiasa memperbaiki rutinitas hidup untuk mencari keridloan ALLAH,

Siapapun kita yang senantiasa berjuang untuk pertemuannya dengan ALLAH, 

katakan ”BISMILLAHI ALLAHUAKBAR! “, Lalu biarkan ALLAH membantu kita dengan kuasaNya. 

Sabar Menyikapi Musibah


Seorang ulama mendapat ujian hebat dalam berhasil. Saat ini beberapa tahun yang lalu. Dengan kata lain, “Aku telah membuat obat dengan 6 resep”. Yang berbaring lalu bertanya, "apa itu?". Beliau menjawab: 

1. Percaya pada ALLAH 

2. Aku tahu segala sesuatu yang ditakdirkan pasti terjadi 

3. Kesabaran adalah hal terbaik yang harus dilakukan oleh orang yang sedang dalam ujian ALLAH. 

4. Jika saya tidak bisa menunggu, diminta yang bisa saya lakukan, karena kesedihan tidak akan pernah bisa saya lakukan sendiri. 

5. Bisa jadi aku tertimpa sesuatu yang lebih buruk dari ini. 

6. Dari waktu ke waktu aku hanya menikmati kegembiraan. 

SUBHANALLAH ..

Betapa indahnya urusan kaum muslim itu. Jika ia mendapat nikmat ia besyukur, itu yang terbaik didapat. Jika ditimpa musibah maka ia bersabar, itu yang terbaik. 

Saudaraku, selalu ada hikmah dibalik musibah. Dan selalu ada balasan dari setiap kesabaran. Mari senantiasa berbaik sangka pada ALLAH, karena sungguh, ALLAH lah yang paling menghargai kita. CintaNya tidak hanya lewat suka dan tawa kita, tetapi juga lewat musibah dan bencana. Dan yakinlah, ALLAH yang mengatur semuanya tidak akan zalim pada umatNya. 

“Kami tiada membebani Seseorang melainkan * Menurut kesanggupannya, Dan PADA Sisi Kami ADA Suatu kitab Yang membicarakan Kebenaran, Dan mereka TIDAK dianiaya.” (QS. 23:62) 

“KARENA Sesungguhnya Beserta kesulitan ITU ADA kemudahan, Sesungguhnya Beserta kesulitan ITU ADA kemudahan.” (QS 94: 5-6)

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah melihat telah bersabda: Allah swt telah berfirman: “Aku bergantung pada zhan (prasangka) hamba-Ku bagi-Ku. Sesungguhnya-nya Aku selalu bersama hamba-Ku sambil dia berdzikir kepada-Ku. ”(HR. Bukhari dan Muslim). 


Segala puji bagi ALLAH, semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar. 

Selalu Ada Kemudahan


Setiap manusia pasti memiliki masalah. Sering kali kita dihadapkan dengan ujian hidup. Ada yang begitu berat untuk dipindahkan, ada yang begitu ringan untuk dipindahkan. Tapi satu hal yang perlu kita ketahui, semua orang pasti mendapatkan ujian. semua orang yang terlibat dengan masing-masing. Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah cerdas menyikapinya, siap menghadapinya, dan siap menyelesaikannya. 

mari merenungi isyarat dari ALLAH;

“Apakah kamu mengira kamu akan masuk syurga, padahal belum datang menerima orang-orang sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, lalu digoncangkan dengan demikian berkatanya rasul dan orang-orang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan ALLAH?". Ingatlah, sungguh pertolongan ALLAH itu sangat dekat. ”(QS. 2: 214) 

Saudaraku, mari kuatkan keyakinan kita terhadap pertolongan ALLAH. Dan dengan ijinNya, pancaran cahaya akan membantu kita menyelesaikan semua ujian dengan berkah, hingga semua masalah bisa berakhir dengan indah. 

mari kembali merenungi ayat cinta dariNya, 

"kami tiada membebani seseorang sesuai dengan kesanggupannya, dan pada sisi kami ada beberapa buku yang membahas kebenaran, dan mereka tidak dianiaya." (QS. 23:62)

(Karena QS 94: 5-6) 

“… Barang siapa yang bertaqwa untuk ALLAH niscaya Dia akan dibawa pergi melalui jalan keluar. Dan menarik rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada ALLAH niscaya ALLAH akan mencukupkannya ... "(QS 65: 2-3) 

Tidakkah kita melihat pertolongan yang dijanjikan ALLAH pada semua umat manusia? 


ada 5 tipe manusia yang selalu bermasalah:

Manusia yang mengira hidup ini selalu mulus. 
Manusia yang mengira dia akan selalu membicarakan yang diharapkan. 
Manusia yang mengira dia akan selalu dicintai orang lain. 
Manusia yang terlalu mencintai sesuatu.
manusia yang tidak bergantung pada ALLAH SWT. 

Untuk itu, jika kita ingin hidup bahagia, kita harus memiliki kesiapan:


Siap mendukung hidup yang berliku-liku, penuh tantangan dan gangguan. 
Siap untuk melaporkan yang tidak diharapkan. 
Siap dibenci orang. 
Siap untuk tidak terlalu menyukai benda atau manusia lain. 
Siapkankan semua hanya pada ALLAH SWT saja. 

Saudaraku, Sudahkah kita siap?


#Zona Waktu#







Setiap orang bekerja sesuai "Zona Waktu"nya masing-masing.



Seseorang bisa mencapai banyak hal dengan kecepatannya masing-masing.

Bekerjalah sesuai "Zona Waktu" kita.



Kolega kita, teman-teman, adik kelas kita mungkin "tampak" lebih maju. Mungkin yang lainnya "tampak" di belakang kita. maka syukuri apa yg sudah kita peroleh agar nikmat semakin ditambah



Setiap orang di dunia ini berlari di perlombaannya sendiri2, jalurnya sendiri2, dalam waktunya masing-masing. Allah punya rencana berbeda untuk masing-masing orang. Waktu berbeda untuk setiap orang. yg terpenting waktu yg ada pergunakan utk berbuat baik bukan hanya utk diri sendiri tapi untuk orang banyak.





Jangan iri kepada mereka atau mengejeknya yang justru membuang energi,  alokasikan energi untuk kepentingan yang baik saja



Itu "Zona Waktu" mereka.

Kita pun berada di "Zona Waktu" kita sendiri!



Kita tidak terlambat. Kita tidak lebih cepat. Kita punya zona waktu sendiri.



Yang penting terus berusaha dan berkarya yang terbaik sehingga rencana2 indah Allah SWT atas hidup kita terjadi.



Allah SWT pasti membuat semuanya indah pada waktunya.....


Selamat menikmati waktunya Allah SWT... 











Seorang yg bijak sewaktu ditanya "Apakah yang Paling Membingungkan" di Dunia ini ?



Beliau menjawab : "Manusia",



Karena dia "Mengorbankan Kesehatannya"hanya "Demi uang", Lalu dia "Mengorbankan Uang"nya demi Kesehatan".



Lalu dia "Sangat Khawatir" dengan "Masa Depannya".

sampai’ dia "Tidak Menikmati Masa Kini";

akhirnya dia "Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini";



Dia "Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati", lalu dia "Mati" tanpa "Benar2

Menikmati" apa itu "Hidup"....



Bersyukurlah apa yang selama ini kita dapati dan kita nikmati.....

Karena kita tidak akan tahu, apa yang akan terjadi hari esok..



Ketika lahir dua tangan kita kosong.....

ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong...



Waktu datang dan waktu pergi kita tidak membawa apa²......



Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan..

Jangan minder karena miskin...



Kaya belum tentu mulia...

Miskin belum tentu hina...

Kaya belum tentu bahagia...
Miskin belum tentu menderita....

Bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman..

Tetaplah RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita.....

Tetaplah PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita.

Karena kita hadir tidak membawa apa2 dan kembali juga tidak membawa apa2...
Hanya pahala kebajikan atau dosa kejahatan yang dapat kita bawa.

Datang kita menangis....
Pergi juga ditemani oleh Tangis.....

Maka dari itu tetaplah BERSYUKUR dalam segala keadaan apa pun....

Hiduplah disaat yg benar-benar ADA dan NYATA untuk kita, yaitu SAAT INI...
bukan dari bayang2 masa lalu maupun mencemaskan masa mendatang yg belum lagi tiba..

“Pemenang kehidupan” adalah orang :
Yang TETAP SEJUK di tempat yang panas...
Yang TETAP MANIS di tempat yang sangat pahit....
Yang TETAP RENDAH HATI meskipun telah menjadi besar....
Yang TETAP TENANG di tengah badai yang paling hebat...

HIDUP lah dengan BAHAGIA karena Anda berHAK BAHAGIA... 



#Berhati-hatilah dengan pikiranmu, sebab mereka akan menjadi kata2. Berhati-hatilah dengan kata-katamu, sebab mereka akan menjadi kebiasaan. Berhati-hatilah dengan kebiasaanmu, sebab mereka akan menjadi karakter. Berhati-hatilah dengan karaktermu, sebab ia akan menentukan nasibmu#



#Mari Kita Tingkatkan Muhasabah Diri






Setiap orang suci memiliki masa lalu dan setiap pendosa ( Seperti saya ) memiliki masa depan, Harapan, Cita Cita dan untuk Belajar Memperbaiki Diri.



Kau terlihat baik dihadapan manusia,

karena Allah SWT menutup semuaa aibmu!
Bayangkan saja seandainya dosa itu memiliki wujud nyata, setiap dosa yang diperbuat, maka akan menjadikan tubuh ini hina.
Tidak ada bedanya seperti sampah yang kotor bahkan lebih dari itu.

Muhasabah?
Iya muhasabah!
Perjalananmu didunia itu hanya sementara akhi wa ukhti.
Apa yang akan kau bawa nanti untuk menghadap sang Penciptamu di akhirat?! DOSA? .
Kemana masa mudamu kau habiskan?
Kemana umurmu kau gunakan?
Darimana kau dapatkan hartamu?
Hartamu kau pakai untuk apa?
Sudahkah mengamalkan ilmu yang didapatkan


Ketika tidak mampu untuk mengajak orang lain dalam hal kebaikan, maka lakukanlah perubahan itu untuk diri sendiri. Saat orang lain telah melihat perubahan kearah kebaikan dalam diri kita, maka yakinlah pahala yang didapatkan seperti pahala orang yang mengerjakan (HR. Muslim)

Jika kau tak mampu bersaing dengan orang sholeh dalam ibadahnya, maka berlombalah dengan para pendosa dalam Istighfarnya.
Astagfirullahal adzhiim..

Alhamdulillah, kita perlu bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengetuk hati kita, memberi kesehatan kepada kita, memberi kesempatan yang cukup untuk melakukan ruku’ dan sujud kepada-Nya. Semoga karunia yang besar ini dapat kita pertahankan, bahkan kalau bisa kita tingkatkan lagi. Semoga Allah tidak segera mencabut karunia yang besar ini. Untuk itu kita harus pandai-pandai mensyukurinya.

Ingatlah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, “Dan takala Rabbmu mema’lumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'” (QS. Ibrahim: 7).

Sekarang coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri, ketika kita hendak tidur, Apakah kita membaca do'a tidur sebelumnya, bahkan posisi tidurpun kita tidak sesuai dengan sunnah Rasul. Begitupun ketka kita bangun tadi pagi, apakah kita sudah mengucapkan syukur kepada-Nya dengan membaca do’a sebagaimana yang diajarkan Nabi? Jika belum tahu do’anya, mari kita bertanya kepada yang tahu atau membaca buku do’a. Yang lupa, mari kita segera beristighfar kepada-Nya, Astagfirullahal’adzim.

Adakah sebagian rezeki yang kita peroleh hari ini sudah kita sedekahkan? Adakah kita telah menyakiti hati orang lain, Adakah kita telah membahagiakan hati orangtua meski hanya dengan tutur kata yang ramah?

Teliti apa saja yang telah kita perbuat sesudah bangun tidur hingga sekarang. Apakah perbuatan kita sudah sepadan dengan fasilitas yang disediakan Allah kepada kita? Sungguh hidup di dunia ini adalah kesempatan yang mahal harganya, dan hanya terjadi sekali, tidak akan berulang lagi. Sekali ini tidak kita manfaatkan, kita bakal menyesal selama-lamanya.









Dalam perjalanan hidup di dunia, tentu saja seorang muslim tidak akan lepas dari kesalahan dan dosa sebagai hawa nafsu yang dipertanyakan. Selain itu, buah yang menghasilkan manusia, yang dibangga-banggakan oleh pemiliknya, tidak jarang yang menyelisihi kebenaran, tidak sedikit yang membantah dengan yang ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu, seiring waktu yang diberikan Allah kepada manusia di dunia, sepatutnya digunakan untuk mengintrospeksi segala keselamatan dan pemikiran yang dibutuhkan, sehingga mendorongnya untuk mengoreksi diri ke arah yang lebih baik.

Introspeksi, Pintu untuk Mengoreksi Diri


Di dalam kitab Shahih -nya, imam Bukhari membuka salah satu bab kitab ash-Shaum dengan perkataan Abu az-Zinad,



“ Sesungguhnya kontribusi sunnah dan kebenaran bertentangan dengan pribadi ” [HR. Bukhari].

Memang benar apa yang disetujui dia, sulit sering seseorang enggan menerima kebenaran karena menentang dan cenderung pribadi. Apakah dakwah tauhid yang ditawarkan nabi kepada kaum musyrikin, ditolak karena bertolak belakang dengan keinginan pribadi mereka, tokoh yang terpandang di kalangan kaum musyrikin?

Tidak ada orang yang tidak bisa selamat dari hawa nafsu dan terbebas dari kekeliruan pendapat karena bersikukuh menerima sesuatu dan tidak mau menerima koreksi. Hal ini tentu berbeda dengan kasus seorang mujtahid yang keliru dalam berijtihad. Ketika syari'at menerangkan bahwa seorang mujtahid yang berhak menerima pahala atas ijtihad yang didukung, hal ini bukan mendukung mendukung untuk menutup mata dari ijtihad dan bersikukuh yang mendukung akan membantu kekeliruannya. Betapa banyak ahli fikih yang berfatwa kemudian rujuk setelah menginstal ulang fatwanya dan melihat itu kebenaran yang terjadi pada pihak lain.

Kita bisa mengambil pelajaran dari kutipan para malaikat terhadap yang datang ke al-Haudh (telaga rasulullah di hari kiamat). Mereka tidak bisa datangi al-Haudh karena masa depandi dunia, mereka termasuk kalangan yang bersikukuh untuk berpegang pada kekeliruan, kesalahan dan kesesatan, padahal kebenaran telah menjelaskan di hadapan mereka. Hal ini membahas dalam hadits, kompilasi para malaikat memberikan alasan kepada nabi,





“ Mereka telah mengganti-ganti (ajaranmu) sepeninggalmu” maka kataku: “Menjauhlah sana… menjauhlah sana (jika begitu) ” [Shahih. SDM. Ibnu Majah].

Kita dapat melihat bahwa nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan kecelakaan kepada mereka, karena enggan untuk melakukan introspeksi, enggan melakukan koreksi dengan menerima kebenaran yang ada di depan mata. Oleh karena itu, evaluasi diri merupakan melibatkan untuk muhasabah an-nafs , sedangkan koreksi diri merupakan hasil yang pengaruhnya ditandai dengan sikap rujuk dari kemaksiatan dan kekeliruan dalam suatu pendapat dan tindakan.

Sarana-sarana untuk Mengevaluasi Diri


Diantara fasilitas yang dapat membantu seseorang untuk disetujui sebagai berikut:

Pertama, tidak menutup diri dari saran pihak lain

Dapat membantu untuk membuktikan diri dengan bermusyawarah bersama rekan dengan niat untuk mencari kebenaran. Imam Bukhari mengeluarkan sebuah diskusi yang membahas usul Umar kepada Abu Bakar radhiallahu anhuma untuk mengumpulkan al-Quran. Tatkala itu Abu Bakar menolak usul ini, namun Umar terus meminta dia dan mengatakan bahwa hal itu merupakan kebaikan. Pada akhirnya Abu Bakar pun menerima dan mengatakan,





“ Umar senantiasa melujuk saya untuk menilai pendapat saya demi Allah melapangkan hatiku dan meminta pendapat Umar ” [HR. Bukhari].

Abu Bakar tidak bersikukuh dengan pendapatnya tentang kompilasi yang diminta yang lebih baik. Dan kedudukan beliau yang lebih tinggi dari yang ada untuk menerima kebenaran dari pihak yang memiliki pendapat yang berbeda .

Kedua, bersahabat dengan rekan yang shalih

Salah satu fasilitas bagi seorang Muslim untuk tetap di jalan yang benar meminta rekan yang shalih untuk menasehati dan meminta kekeliruan kita, meminta masukannya tentang solusi terbaik untuk setiap masalah, meminta orang lain untuk membantu saling membantu. Bukankah selamanya Pendapat Dan Pemikiran kitd TIDAK LEBIH Benar Dan terarah daripada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam , bersabda padahal beliau,





“ Sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kalian. Aku lupa mengizinkan kalian lupa. Oleh karena itu, ingatkanlah aku kompilasi diriku lupa ”[HR. Bukhari].

Ketika budaya saling menasehati dan mengingatkan dalam hubungan dengan kaum mukminin, maka seakan-akan mereka itu adalah cermin bagi diri kita sendiri yang akan mendorong kita dapat menerapkannya. Oleh karena itu, dalam menentukan jalan dan pendapat yang tepat, Anda harus setuju dengan yang shalih. Anda jangan mengalihkan pandangan ke maddahin (kalangan penjilat) yang sebaliknya tidak akan mengingatkan akan kekeliruan saudaranya.

“ Jika Allah menghendaki bantuan bagi para pemimpin / pejabat, maka Allah akan meminta pendamping / pembantu yang jujur ​​yang akan meminta jika percaya lalai dan akan membantu jika ingin mengingat ” [Shahih. SDM. Abu Dawud].
Contoh nyata akan hal ini dalam kisah al-Hur bin Qais, orang kepercayaan Umar bin al-Khaththab radhiallahu anhu . Pada saat itu, Umar murka dan berusaha memukul Uyainah bin Husn karena bertindak kurang ajar kepada beliau, maka al-Hur berkata kepada Umar,


Wahai amir al-Mukminin, sesungguhnya Allah ta'ala berfirman kepada nabi-Nya," Berikan maaf, perintahkan yang baik dan berpalinglah dari orang bodoh. "Sesungguhnya orang ini termasuk orang yang bodoh". Perawi hadits ini mengatakan, “Demi Allah Umar tidak mengerti ayat itu saat dibacakan karena ia adalah orang yang senantiasa setuju terhadap al-Quran. ”[SDM. Bukhari].
Betapa banyak kezhaliman dapat dihilangkan dan rumit banyak tindakan yang dapat dikoreksi kompilasi rekan yang shalih menjalankan perannya.
Ketiga, menyendiri untuk melakukan muhasabah
Salah satu bentuk evaluasi diri yang paling berguna adalah menyendiri untuk melakukan muhasabah dan mengoreksi berbagai amalan yang telah dilakukan.
Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan,


“ Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak) ” [HR. Tirmidzi].
Diriwayatkan dari Maimun bin Mihran, beliau berkata,

Hamba tidak disetujui bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya disetujui dia mengoreksi rekannya " [HR. Tirmidzi].
Jika hal ini dilakukan, niscaya orang yang melaksanakannya akan beruntung. Bukanlah sebuah aib untuk rujuk kepada kebenaran, karena musibah sebenarnya kompilasi terus-menerus melakukan kebatilan.

Faedah Mengintrospeksi Diri  

Mengintrospeksi diri memiliki beberapa faedah, yaitu:


Pertama, musibah terangkat dan hisab diringankan
Saat melanjutkan atsar Umar di atas alasan itulah alasan terangkatnya musibah dan dirujuknya hisab di hari kiamat adalah kompilasi seorang senantiasa bermuhasabah. Umar radhiallahu anhu berkata,


“ Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya untuk orang yang dapat menghisab sendiri saat hidup di dunia " [HR. Tirmidzi].
Ketika seluruh kerusakan telah terjadi di seluruh kehidupan, maka jalan keluar dari hal ini adalah dengan kembali (rujuk) untuk agama yang disabdakan nabi shallallahu alaihi

“ Jika kamu berjual beli dengan cara inah (riba), mengambil ekor-ekor sapi (mengambil zhalim), ridha dengan pertanian (mementingkan dunia) dan pergi jihad (membicarakan agama), niscaya Allah akan menimpakan kehinaan bagi kalian, Dia akan mencabutnya. Kamu kembali ke ajaran agama ”
Dalam diskusi lain, diskusi dengan lafadz,


Sampai mereka mengoreksi pelaksanaan ajaran agama mereka " [Shahih. SDM. Abu Dawud].
Anda dapat mempertimbangkan rujuk dengan mengoreksi diri merupakan langkah awal terangkatnya musibah dan kehinaan.
Kedua, hati lapang terhadap kebaikan dan mengutamakan akhirat dari dunia
Demikian pula, mengoreksi kondisi jiwa dan amal merupakan sebab dilapangkannya hati untuk menerima kebaikan dan mengutamakan kehidupan kekal (akhirat) dari kehidupan yang fana (dunia). Dalam sebuah hadits yang panjang dari Ibnu Mas'udengar, “Tempat kompilasi raja yang hidup di masa sebelum kamu berada di kerajaannya dan tengah merenung. Dia menyadari bahwasanya kerajaan yang dimilikinya adalah sesuatu yang tidak kekal dan apa yang ada di dalamnya telah menyibukkan diri dari beribadah kepada Allah. Akhirnya, dia pun mengasingkan diri dari kerajaan dan pergi ke kerajaan lain, dia berhasil rezeki dari hasil keringat sendiri. Kemudian, raja di negeri ini akan mengetahui perihal dirinya dan kabar akan keshalihannya. Maka, raja itupun pergi menemuinya dan meminta nasehatnya. Sang raja pun meminta izin, “Kebutuhan kamu terhadap ibadah yang kamu butuhkan juga dari diriku”. Akhirnya, sang raja turun dari tunggangannya dan mengikatnya, kemudian bawalah orang tersebut atas mereka berdua beribadah kepada Allah azza wa jalla bersama-sama”[Hasan. SDM. Ahmad].
Mengundang, meminta mereka untuk mengoreksi kekeliruan serta keinginan untuk memperbaiki diri setelah dibutakan oleh kekuasaan, timbul setelah merenungkan dan mengintrospeksi hakikat kondisi mereka.
Ketiga
Introspeksi dan koreksi diri merupakan kesempatan untuk memperbaiki keretakan yang terjadi pada manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“ Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, di hari kedua ini seluruh hamba diampuni kecuali mereka yang memiliki permusuhan dengan saudaranya. Maka diserahkan, “Tangguhkan ampunan untuk kedua orang ini kepada mereka berdamai ” [Sanadnya shahih. SDM. Ahmad].
Menurut Anda, bukankah penangguhan ampunan bagi mereka yang bermusuhan, tidak lain karena mereka enggan untuk mengoreksi diri sehingga mendorong mereka untuk berdamai?
Keempat, terbebas dari sifat nifak
Sering memikirkan diri sendiri untuk kemudian mengoreksi amalan yang telah dilakukan merupakan salah satu sebab yang dapat menjauh dari sifat munafik. Ibrahim at-Taimy mengatakan,


“Tidak ada yang membandingkan antara ucapan dan perbuatanku, itu yang membantuku kalau bukan karena aku yang pendusta (ucapannya menyelisihi perbuatannya). 
Ibnu Abi Malikah juga berkata,


“ Aku menjumpai 30 sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, khawatir semua orang khawatir tentang diri mereka. Jibril dan Mikail ”[HR. Bukhari].
Ketika mengomentari perkataan Ibnu Abi Malikah, Ibnu Hajar mengutip perkataan Ibnu Baththal yang menyatakan,


“Mereka khawatir karena harus memperpanjang usia mereka melihat berbagai kejadian yang tidak mereka bahas dan tidak mampu mereka ingkari, sehingga mereka khawatir jika mereka menjadi penjilat dengan sikap diamnya” [ Fath al-Baari 1/111].
Kesimpulannya, seorang muslim sepatutnya mengakui bahwa ia adalah salah dan harus mencamkan bahwa ia mungkin terbebas dari kesalahan. Pengakuan ini ada di dalam dirinya sendiri, agar dia bisa mengakui kesalahan-kesalahan yang berhasil membuat pintu untuk mengoreksi diri tidak tertutup untuk diri sendiri. Allah ta'ala berfirman,


Allah tidak akan mengubah suatu keadaan sampai mereka menyelesaikan sendiri " (Al-Ra'd 11).
Manusia merupakan koleksi yang lemah, rumit seringnya ia memiliki pendirian dan sikap yang berubah-ubah. Namun, sangat beruntungnya mereka yang mengajarkan agama dengan memperbaiki diri untuk melakukan yang tepat dan mengoreksi diri membuat sesuatu yang diridhai Allah. Sesungguhnya rujuk ke kebenaran merupakan orang-orang yang kembali kepada Allah dan bertaubat untuk-Nya



”Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“
(Imam Syafi’i)
“Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.”
(Imam Syafi’i)
”Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa di kala sendiri, Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.“
(Imam Syafi’i)
“Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati, bersabar atas kejelekan orang lain, mengais rezeki yang halal, taqwa, dan yakin akan janji Allah Swt.”
(Imam Syafi’i)
”Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.“
(Imam Syafi’i)
“Orang yang mengkaji ilmu faraid, dan sampai pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadits, itu akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih, itu merupakan ilmu yang berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih merupakan dasar dari segala ilmu.”
(Imam Syafi’i)
”Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.“
(Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia dan sekaligus cinta kepada Allah, maka dia telah berdusta.”
(Imam Syafi’i)
“Jika ada seorang yang ingin menjual  dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.”
(Imam Syafi’i)
“Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan.”
(Imam Syafi’i)
“Orang-orang yang sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan.”
(Imam Syafi’í)
“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung -bahayanya- kebodohan.”
(Imam Syafi’i)
“Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian?, sedangkan kain kafannya sedang di tenun.”
(Imam Syafi’i)
“Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang.”
(Imam Syafi’i)
“Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.”
(Imam Syafi’i)
“Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi meninggalkan kamu.”
(Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang mengatakan: mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak mencintaimu.”
(Imam Syafi’i)
“Faqih itu adalah orang yang faqih dengan perbuatannya, bukan faqih dengan kata-kata dan ucapannya.”
(Imam Syafi’i)
“Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia.”
(Imam Syafi’i)
“Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari.”
(Imam Syafi’i)
“Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu.”
(Imam Syafi’i)
“Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api.”
(Imam Syafi’i)
“Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.”
(Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.”
(Imam Syafi’i)
“Kemuliaan diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan taat beribadah.”
(Imam Syafi’i)
“Do’a di saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.”
(Imam Syafi’i)
“Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.”
(Imam Syafi’i)
“Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia.”
(Imam Syafi’i)
”Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“
(Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia sebenarnya menghinamu.”
(Imam Syafi’i)
“Dosa-dosa-ku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-Mu, ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar.”
(Imam Syafi’i)
“Bumi Allah amatlah luas  namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun  serasa sempit.”
(Imam Syafi’i)
“Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.”
(Imam Syafi’i)
“Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri.”
(Imam Syafi’i)
“Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada 1 orang yang jahil karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.”
(Imam Syafi’i)

“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk.”
(Imam Syafi’i)


Jadikanlah ikhlas sebagai siarMu, baik dalam Hal Menyampaikan  ( kebaikan ) kepada orang lain atau km mendapatkan Nasihat daripadanya...

"Robbi innii limaa angzalta ilayya min khoiringfakiir"

"Yaa Allah ( Wahai Tuhanku ).. sungguh aku sangat memerlukan sesuatu Kebaikan yg engkau turunkan kepadaku". (QS.Al Qoshos : 24)

CINTA dlm kesederhanaan tidak memandang segala sesuatu apapun...


Ada 2 pilihan ketika masalah itu datang :

1. Jatuh dan Tenggelam,
2. Bangkit dan Hadapi.

"Kalau tidak mampu berbuat Baik jgn berbuat Buruk, sebab tidak berbuat Buruk itu sudah cukup Baik"


"Aku akan menjadi Lilin yg menerangi Gelap Hatimu yg tak takut Padam tertiup sikap dinginMu, dan aku akan Mencari dgn yakin bahwa kita akan bercahaya Bersama ( Suatu saat Nanti )"


"Ya Allah,,, ampunilah dosa-dosa kami dan kondisi tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".aamiin


"Ya Allah,,, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)".Aamiin


Ya Allah,,, perbaikilah agamaku yang merupakan urusan pokokku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang ke sanalah tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini tambahan bagiku dalam setiap kebaikan dan (jadikanlah) kematian itu istirahat bagiku dari setiap keburukan.” (HR. Muslim). Aamiin





Saudara-saudari, sholatlah!!!

Tidak peduli apa yang terjadi pada hidupmu
Sholatlah!!!
Tak peduli sebesar apapun dosamu
Sholatlah!!!
Tak ada celah untuk meninggalkan sholat

Pernah seorang saudari berkata:“Saudaraku aku belum berjilbab!”

Aku katakan padanya:“Shalatlah!!!”
Saudari itu berkata:“Lihatlah, aku belum berpakaian islami!”
Aku katakan padanya:“Sholatlah!!!”
saudari itu berkata:“Aku minum alkohol!”
Aku katakan padanya:“Sholatlah!!!”
Saudari itu berkata:“Aku bisnis narkoba!”
Aku katakan padanya:“Sholatlah!!!”
Saudari itu berkata:“Aku telah berzina dengan pacarku!”
Aku katakan padanya:“Sholatlah!!! Apa pun yang terjadi pada hidupmu, Sholatlah!!!”
Saudari itu berkata:“Saudaraku, bagaimana mungkin aku sholat sementara aku bermaksiat?
Itu penghinaan dan aku seperti orang munafik.”
Aku katakan padanya:“Tidak saudariku, karena itu kita sholat.
Karena kita tidak ada yang sempurna, selalu melakukan dosa dan kesalahan.
Maka sholatlah!!!” Allah berfirman:
“Sesungguhnya sholat itu mencegah (perbuatan) keji dan munkar.” (QS. Al-Ankabut:45)

Sebagian orang ada yang berkata:“Saya perbaiki diri dulu, kalo sudah insaf insyaAllah

saya akan sholat.”
Aku katakan:“Saudaraku, engkau tidak akan bisa memperbaiki apapun jika engkau
meninggalkan sholat. Justru karena itulah engkau sholat,untuk memperbaiki hidupmu.” Tak ada siapapun antara kamu dengan Allah…
Sholatlah!!!
Tak peduli apapun yang terjadi dalam hidupmu…
Sholatlah!!!
Tak peduli dimanapun kamu berada…
Sholatlah!!!
Terkadang ada yang mencemooh kamu:“Kamu munafik, sehari-harinya tidak pake jilbab 
tapi sholat.”
Katakan padanya:“Terima kasih saudaraku telah menyebutku munafik, semoga Allah
membalasmu. Tapi sholatku ini adalah urusanku dengan Allah, bukan urusan orang lain!” “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila baik shalatnya, dia akan mendapat keberuntungan dan keselamatan.
Namun, apabila sholatnya rusak dia akan menyesal dan merugi. 

#Sebelum Dibaca Blok terlebih dahulu dibawah#


Antara perkara yg indah apabila kita bersangkutan Baik.
jangan hiraukan apa kata orang...terus lah berkarya...Karna tidak ada yang dapat menghentikan langkah kemana kmu akan berjalan!
Setiap ujian yg Allah bagi pasti ada Hikmahnya...semakin Allah sayang kpd Hambanya semakin kuat pula Ujian buatnya.
Dunia ini hanya memiliki tiga hari :
*Hari kemarin, ia telah pergi bersama dengan semua yang menyertainya.
*Hari esok, kamu mungkin tak akan pernah menemuinya.
*Hari ini, itulah yang kamu miliki, maka beramallah di hari ini.
#Hasan Al Bashri#
“Hidup yang berharga itu sesungguhnya bukan hidup dengan berlimpah harta,
bukan hidup untuk dihormati karena kedudukan yang tinggi,
juga bukan hidup dalam waktu yang lama, 
tapi hidup yang berharga itu adalah hidup untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain meskipun hanya dalam waktu yang singkat.
Tidak ada gunannya bila semuanya terpenuhi tapi kita tidak bisa berguna bagi orang lain, karena sesungguhnya manusia itu adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan manusia lainnya untuk dapat hidup”

Hidup itu bagaikan koin. Di satu sisi ada kegagalan sementara di sisi lain ada kesuksesan. Dan keduanya tidak mungkin muncul di saat yang bersamaan. Saat sisi yang lain muncul, maka sisi yang lainnya pun sedang menunggu gilirannya
Jika anda mengabaikan satu masalah dalam hidup anda ... Maka satu kebahagiaan akan terlewati oleh hidup anda.. Jika anda berani menghadapi satu masalah berat dalam hidup anda.. Anda akan menemukan beribu alasan mengapa anda harus bahagia......


Orang paling berbahagia di dunia adalah orang yg memikirkan kerajaan surgawi...Orang yang paling malang di dunia adalah orang yang memikirkan hal duniawi...
# hidupadalahsementara#

Semoga mermanfaat untuk kita semua.aamiin


"Jangan ingin kelihatan sholeh. Sholeh aja !"
"Jangan ingin kelihatan ramah, Ramah aja !"

Orang-orang yang ingin lebih dari kenyataan dan ingin dipuji orang akan tidak tenang jika tahu kenyataan. Inilah orang-orang yang inkonsisten hidupnya.

mengamalkan kalimat yang sering kita ucapkan, tak hanya sekedar diucapkan lewat lisan namun ditanamkan dalam hati. Laa ilaaha illallah. Bahwa Allah adalah satu-satunya yang kita sembah. Semua yang ada di dunia ini bersujud pada Nya. Ketika Allah sudah berkata "Kun fayakun" jadilah maka jadilah ia.


berusaha sekuat tenaga agar Allah suka dengan kita. Orang yang sibuk mencari penilaian di depan Allah tidak akan riweuh dengan orang lain. Evaluasi diri, jangan cari kedudukan dan pujian di depan makhluk. Carilah keridhoan Allah.

#Pupuk iman adalah ilmu orang tidak akan selamat dengan amalnya tapi dengan rahmad Allah#

Pentingnya belajar agama dan ilmu Pengetahuan adalah agar mengerti apa yang Allah sukai. Terkabulnya doa adalah Allah yang kehendaki dan tentukan, bukan kita yang tentukan.
Syukurilah apa yang ada daripada mencari yang tidak ada.
Doa itu adalah ibadah, jangan mengatur Allah. Tugas kita adalah :
1. Luruskan niat jika menginginkan sesuatu
2. Sempurnakan ikhtiar
3. Pasrahkan kepada Allah



sadar ngga sih kalau yang membuat kita kecewa adalah kita terlalu sibuk mencari penilaian di depan makhluk, kita terlalu bergantung kepada makhluk. padahal makhluk juga belum tentu bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. maka, bergantunglah kepada sang pencipta makhluk.

Tiada Illah yang patut di sembah selain Allah. Air yang mengalirpun menyembah Allah.



Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

selalu libatkan Allah disetiap tindakan kita, disetiap gerakan kita dan disetiap nafas yang kita hembuskan.

Semoga selalu disayang Allah. Semoga dalam lindungan Allah.


Sahabatku, aku bukanlah orang yang ahli dalam agama. Namun aku ingin sekali bisa bermanfaat bagi agamaku, agama Islam yang indah. Islam yang Rohmatan lil alamin (Islam yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.)
Allah tegaskan hal tersebut dalam firman-Nya, “Dan tidaklah engkau (Muhammad) diutus ke muka bumi ini kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. al-Anbiya: 107)

Banyak sekali pelajaran yang kita dapat dari Hasil Belajar, Rutin Mengikuti Pengajian Pengajian. karena 

"Jangan mau sholeh/hah sendiri". Ketika ada ilmu yang didapat lebih baik di share supaya kita bisa sholeh/hah bareng dan insyaAllah pahala ilmu akan terus mengalir. insyaAllah

(Semoga apa yang tertulis disini tidak membuat diri ini menjadi Riya, Takabur dan Ujub)


#Cukuplah Allah yang mencukupi aku, Tuhan yang agung, Tak ada dihatiku selain Allah
Semoga Allah memberi rahmat pada sang penunjuk, Tak ada Tuhan selain Allah.

Bagaimana keadaanku ya Ilahi, Aku tak memiliki amal yang baik

Amal burukku begitu banyak, sedangkan ketaatanku semakin berkurang

Ya Robbi, Leburlah dosa-dosaku yang laksana pasir tak terhitung

Ampunilah setiap dosaku dan berilah ampunan yang baik

Engkau maha penyembuh, engkaulah yang maha mencukupi dalam setiap urusan

Engkaulah Tuhanku, Engkaulah pencukupku, Engkaulah sebaik-baik pemberi nikmat

Sembuhkanlah aku dari segala penyakit dan kabulkanlah hajatku

Sesungguhnya hatiku sedang sakit dan Engkaulah penyembuh penyakit hati

Sembuhkanlah aku dari segala penyakit dan kabulkanlah hajatku

Sesungguhnya hatiku sedang sakit dan Engkaulah penyembuh penyakit hati#







aku pelupa,makanya aku menulis. supaya dgn membaca apa yang aku tulis aku bisa mengingat apa yg pernah aku pikirkan, apa yg pernah aku lakukan, apa yg pernah aku lihat, aku dengar dan aku rasakan. aku pelupa. mungkin karena aku tidak suka mengingat-ingat. membaca membuatku ingat,ingin mengingat, terlebih ingin belajar dari apa yang telah aku ingat. ingin lebih bersyukur lagi krn aku diberikan daya ingat. #aku pelupa#

KETERANGAN : Dirangkum Dari Kitab Karangan Imam Al Ghozali, Imam Syafi'i, Imam Hasan Al Basri, Iman Buckhori, Imam Muslim. Dan Menurut Kitab Suci Al Qur 'an, Assunah dan Hadist.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

   Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan sesama, tidak dapat hidup sendi...