Rabu, 27 Juni 2018

BAB : 03
# Antara Sabar Dan Sakit

Barang siapa yg menghendaki selamat dari siksa Allah swt, yg ingin memperoleh pahala dan Rahmat, serta ingin dimasukan dlm surganya, maka seharusnya ia mencegah keinginan Nafsu dari kesenangan duniawi, selalu sabar dlm penderitaan dan bencana.
Allah swt Berfirman :  ( QS. Al imran : 146 )

"Waallaahu yuhibbusshoobiriina"
Artinya : Dan Allah Swt mencintai orang orang yg Sabar. ( QS. Al Imran : 146 ).

Sabar ditinjau dari berbagai segi :
1. Sabar selalu taat kpd Allah swt,
2. Sabar mencegah larangan Allah swt, dan
3. Sabar pada pukula pertama ketika ada bencana.

Barang siapa yg sabr melakukan ketaatan kpd Allah swt artinya Allah swt memberikan 300 tingkat surga kelak pada hari akherat. Dan setiap tingkatnya seluas antara bumi dan langit.

Barang siapa yg sabar mencegah tidak melakukan larangan Allah swt, artinya Allah swt memberikan 600 tingkat surga kelak di hari akherat. Dimana setiap tingkatnya seluas antara langit ke 7 dan bumi ke 7 pula.

Dari Ibnu Abbas ra: Para Ulama itu mempunyai kelebihan 700 derajat di atas derajat orang-orang yang beriman yang antara tiap-tiap dua derajat sejauh perjalanan 500 segi :

1. Ilmu tanpa amal tetap ada, sedangkan amal tanpa ilmu tidak akan terlaksana.

2. Ilmu tanpa amal tetap bermanfaat, sedangkan amal tanpa ilmu tidak akan bermanfaat.

3. Amal bersifat tetap/pasif, sedangkan ilmu bersifat aktif bersinar bagaikan lampu.

4. Ilmu adalah perkataan Nabi, sebagaimana Nabi SAW bersabda: "Para Ulama umatku itu para Nabi Bani Israil".

5. Ilmu adalah sifat Allah SWT, sedangkan amal adalah sifat para hamba, Sifat Allah SWT lebih utama daripada sifat hamba.

Minggu, 17 Juni 2018

# Pangeran Soegri dan Sejarah Berdirinya Tangerang

Sejarah berdirinya Tangerang tidak lepas dari nama tokoh bernama Pangeran Soegri, putera Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten. Pangeran Soegri adalah pendiri tugu prasasti di bagian barat Sungai Cisadane yang disebut "Tanggeran", atau tanda tapal batas kekuasaan Belanda dengan Banten, yang kemudian oleh masyarakat disebut Tangerang.
Prasasti yang tertera di tugu tersebut ditulis dalam huruf Arab ”gundul” berbahasa Jawa kuno yang berbunyi.
'Bismillah pget Ingkang Gusti/Diningsun juput parenah kala Sabtu/Ping Gangsal Sapar Tahun Wau/Rengsena perang netek Nangaran/Bungas wetan Cipamugas kilen Cidurian/Sakabeh Angraksa Sitingsun Parahyang'.
Yang artinya, 'dengan nama Allah Yang Maha Kuasa/Dari Kami mengambil kesempatan pada hari Sabtu/Tanggal 5 Sapar Tahun Wau/Sesudah perang kita memancangkan tugu/untuk mempertahankan batas Timur Cipamungas (Cisadane) dan Barat Cidurian/Semua menjaga tanah kaum Parahyang.'
Kepala Seksi Kebudayaan pada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Priwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tangerang Muhammad Syafeimenjelaskan, Pangeran Soegri berjaya di masa setelah tiga maulana berpangkat tumenggung, yaitu Arya Wangsakara, Arya Jaya Santika dan Arya Yudhanegara tokoh perjuangan rakyat Banten di wilayah yang disebut Tangerang dilumpuhkan oleh Belanda, sekitar tahun 1684.
"Tapal batas ini disebut Tanggeran, yang lambat laun oleh masyarakat disebut dengan Tangerang," ujar Muhammad Syafei, Senin (26/12).
Sedangkan nama tiga tumenggung, yaitu Arya Wangsakara, Arya Jaya Santika dan Arya Yudhanegara namanya diabadikan menjadi nama Tigaraksa, nama salah satu kecamatan di Kabupaten Tangerang dan saat ini menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang.
Sejarah Tengerang....

#

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

   Pengertian Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan sesama, tidak dapat hidup sendi...